In Depth

KENAPA KAMU PERLU HINDARI ONLINE STALKING?

Nggak melulu harus stalking. Bikin kamu capek sendiri.

title

FROYONION.COM - Ada saatnya kamu ingin tahu lebih banyak tentang seseorang yang menarik perhatian kamu. Kamu merasa ‘malu-malu kucing’ untuk bertanya secara langsung untuk menjawab keingintahuan kamu terhadap seseorang alias calon gebetan sehingga kamu memutuskan untuk cari tahu sendiri via online. 

Biasanya online stalking ini dimulai dari screening akun-akun media sosialnya. Kita lazimnya meneliti akun-akun siapa saja yang diikuti, apa saja postingannya, apakah dia punya akun alter, dan lain sebagainya. Berbagai pertanyaan muncul di kepala sampai mengganggu aktivitas sehari-harimu.

Tenang saja, di sini penulis ingin berbagi beberapa kiat/ tips untuk membantu kamu menemukan keseimbangan antara keingintahuan dan tetap respek dengan ruang privasi seseorang. 

Mari kita jelajahi cara-cara untuk menjalin komunikasi yang menghargai tanpa terlihat ingin tahu atau kepo yang berlebihan!

KENAPA HINDARI STALKING ONLINE

Ada beberapa alasan kenapa stalking online itu lebih baik tidak dilakukan terhadap gebetan kita. Berikut beberapa alasan utamanya.

  1. Menghormati batasan pribadi. Setiap orang memiliki batasan dan ruang pribadi yang perlu dihormati. Saat kamu melanggar privasi seseorang, kamu merampas hak mereka untuk menjaga kehidupan pribadi mereka. Bayangkan jika kehidupan pribadi kamu dikulik habis-habisan di dunia maya. Bagaimana perasaanmu? Nggak enak kan? Menaruh kecurigaan yang berlebihan bikin kamu capek sendiri dan terjerumus ke dalam pikiran negatif yang bikin menurunnya produktivitas kamu dalam bekerja juga.
  2. Membangun kepercayaan. Menghormati privasi seseorang adalah langkah penting untuk membangun kepercayaan dalam hubungan. Ketika kamu menghargai privasi seseorang, kamu menunjukkan bahwa kamu adalah individu yang dapat dipercaya. Bagaimana kalau terlihat niatnya hanya untuk main-main saja? Ya sudah jangan dilanjutkan, percayai instingmu. Terkadang insting itu memberikan sinyal kepada kita untuk screening kepribadian asli seseorang sebenarnya baik atau tidak.
  3. Nggak seru dan membosankan. Jujur, stalking itu nggak seru dan bisa bikin bosan. Kamu jadi menghabiskan waktumu sendirian untuk ‘ngulik’ lebih dalam tentang dia dan buang-buang waktu produktif. Lebih baik cari cara yang lebih menarik dan interaktif buat mengenal orang baru, kan? Misalnya bahas topik yang sama-sama familiar sehingga memancing percakapan panjang dan proses PDKT jadi lebih seru.

KOMUNIKASI ADALAH KUNCI

Sekarang saatnya bahas cara komunikasi yang jujur dan bikin kamu lebih berani berkomunikasi via chat atau tatap muka langsung. Simak tips-tips berikut ini:

  1. Cari kesempatan buat mengobrol ringan. Mulailah dengan percakapan yang santai dan menghibur. Bisa dengan obrolin topik-topik ringan tapi menarik untuk dibicarakan. Bikin suasana asik dan nyaman. Contohnya kalau kamu sudah pernah mengulik secara online tentang calon gebetan kamu dengan melihat postingannya ternyata sering banget posting tentang fotografi. Coba mulai bahas belajar fotografi dari mana, sumber inspirasinya fotografi siapa, akun media sosial fotografi apa saja yang diikuti, pakai tools apa saja untuk editnya, dan seterusnya.
  2. Dengarkan dengan tulus. Saat diajak bicara, jangan lupa untuk mendengarkan dengan baik. Perhatikan apa yang dia katakan serta tunjukkan antusiasmemu sebab kebanyakan dari kita lebih suka untuk bercerita dan ingin sekali didengar tapi lupa untuk mendengarkan dengan penuh perhatian. Sebenarnya ini berlaku juga untuk semua orang. Kalau ingin didengar, kita juga harus mau untuk mendengarkan percakapannya dengan seksama. Ini cara terbaik buat membangun kedekatan.
  3. Jangan takut untuk jujur. Terbukalah tentang perasaan dan niatmu. Jujur saja tentang diri kamu maupun pengalaman kamu dengan menggunakan bahasa yang pantas. Kalau kamu suka sama seseorang atau calon gebetan kamu itu, berani ngomong itu penting! Kuncinya adalah komunikasi yang terbuka dan jujur. 
  4. Berikan ruang untuk penolakan. Ingat, setiap orang punya batasan dan privasi pribadi. Hormati keputusannya kalau dia menolak untuk memberi jawaban atas pertanyaanmu. Bersikap bijak dan dewasa dalam menerima keputusan orang lain. Jangan malah memaksa, menuduh berperilaku buruk, bahkan bertindak semena-mena dan di luar batas. Padahal ini baru tahap awal untuk saling mengenal lebih dalam. Jika kamu berlebihan, masalah baru akan datang dari hal yang tidak disangka-sangka. Misalnya chatmu atau perilakumu yang kurang baik disebarluaskan di media sosial dan menjadi viral. Tidak mau kan? Penting banget untuk mengelola emosi agar tidak merembet ke mana-mana.
  5. Jadilah diri sendiri. Saat berkomunikasi, jadilah dirimu sendiri. Nggak perlu berpura-pura menjadi orang lain hanya untuk disukai. Memang kesan pertama saat kenal seseorang lebih banyak didominasi hal-hal baik dan positifnya dulu. Tapi itu hanya bertahan sebentar saja. Kalau untuk jangka panjang pastinya capek dong bersembunyi pada perilaku yang bukan asli dari diri kita sendiri. Lama-kelamaan orang yang sebetulnya betul-betul tertarik denganmu apa adanya malah akan kabur kalau kamu berpura-pura, ya kan?

Ingatlah agar kita jangan sampai terjebak dalam online stalking yang nggak sehat. Komunikasikan niatmu dengan jujur dan langsung. 

Rasa ingin tahu itu manusiawi, tapi kamu harus tahu batasnya. Dengan menghargai privasi seseorang dan bertanya dengan bijak serta penggunaan bahasa yang sesuai, kamu bisa menjalin komunikasi yang saling menghargai. Dengan begitu, kamu akan menciptakan hubungan yang berkualitas, saling menghormati, dan saling memahami.

Pesan terakhir untuk kamu: Jangan lupa, kebahagiaanmu lebih penting daripada apa pun. Kamu pantas mendapatkan hubungan yang sehat dan bahagia. Selamat mencoba! (*/) (Photo credit: Bruno Gomiero)

  • whatsapp
  • twitter
  • facebook
  • remix
Penulis

Novial Nurul

Pemantau hal-hal unik dan menarik di sekitar. Banyak yang ngira pendiam padahal nggak juga.