In Depth

TANGKAS MELAWAN JOKI ILMIAH

Pendidikan adalah sarana untuk melatih nalar, menumbuhkan ide-ide baru dan juga mengabdikan diri untuk masyarakat. Kreativitas akademik tidak untuk diperjualbelikan apalagi dijadikan sarana untuk meraih gelar semata.

title

FROYONION.COM - Dunia perjokian skripsi di negara tercinta kita sepertinya bukan lagi rahasia umum. Jika kemarin joki masih kucing-kucingan dengan konsumennya namun tidak dengan hari ini. Mereka sudah bertebaran di mana-mana dengan segala rupa dan format. 

Tulisan ini akan ngulik mengenai bahaya joki ilmiah dan bagaimana cara agar lo ga perlu repot-repot pakai cara kotor buat ngerjain skripsi, karya tulis ilmiah, tugas ataupun makalah. Gua sih yakin pembaca Froyonion itu orangnya kreatif, jadi ga pake namanya Joki. Yah ga?

Gua mulai dari data yang disajikan Harian Kompas edisi 11 Februari 2023. Liputan investigasi mereka yang dilakukan di tiga kota besar yaitu Medan, Malang dan Yogyakarta menemukan bahwa permintaan penggunaan jasa perjokian di bidang akademik terus meningkat seiring dengan bertambahnya jumlah pelajar/mahasiswa. Ladang keuntungan ini semakin hari semakin diminati sehingga sangat mencemari dunia pendidikan kita.

Ada empat jenis joki ilmiah yang mereka tawarkan lengkap dengan harganya. Pertama Joki tugas SMA dipatok dengan harga 200.000 per tugas. Kedua, joki skripsi dibanderol mulai dari 1,95 juta hingga 2,8 juta per paket skripsi lengkap, dengan ketentuan belum termasuk biaya revisi dan judul.

Ketiga, joki tesis dan disertasi di angka mulai dari 7,5 juta hingga 10 juta dari proposal hingga revisi jadi. Dan yang keempat adalah pembuatan naskah ilmiah untuk penerbitan jurnal dengan tarif 10 Juta rupiah.

Kunci sukses dari suburnya ladang joki ilmiah ini dipengaruhi oleh beberapa faktor misalnya, penyedia jasa telah bekerja sama dengan ratusan tutor dan penulis, melayani pesanan dari seluruh indonesia karena tersedia website dan media sosial. Yang paling parahnya lagi, mereka telah berbadan hukum sehingga semakin percaya diri  untuk tampil di beranda publik.

BAHAYA JOKI ILMIAH

Sejujurnya gua sedih ketika harus melihat fakta tersebut. Pendidikan di negara kita ini seolah hanya untuk diobral. Yang lebih parahnya lagi, pelajar dan pengajar sama-sama telah mengkhianati tujuan dari pendidikan itu sendiri.

Coba lo bayangin, kita ke sekolah atau ke kampus untuk belajar dan beretika sebagai seorang manusia. Alih-alih mendapatkan ilmu untuk kita pakai menjalani hidup, lah yang jadi malah sebaliknya. Kita mencari jalan keledai demi berbagai alasan agar supaya cepat lulus atau ga mau pusing sama yang namanya tugas.

Tugas maupun skripsi memang pelik bila kita lihat dari  berbagai sisi. Waktu awal-awal masuk sebagai mahasiswa, jujur gua juga sangat kesusahan dalam mengerjakan tugas ataupun makalah yang biasanya dosen gua kasih. Yang paling susahnya tuh beradaptasi dan berbagi waktu dengan itu semua. Namun, setelah dijalani akhirnya bisa juga dilalui dan terbiasa dengan tugas numpuk.

Yang mesti lo tahu, Tugas dari guru atau dosen walau sulit sekalipun tentu ada hikmahnya. Gua banyak ambil pelajaran dari itu semua. Titik pointnya sih gini, dengan ngerjain tugas ataupun skripsi secara mandiri, maka kita akan belajar arti  dari kata tanggung jawab.

Terbiasa menghadapi tugas dan skripsi, maka kita dilatih untuk memiliki  skill problem solving. Ada masalah yang lo harus pecahin atau cari jalan keluarnya. Alhasil, dengan terbiasa mengerjakan tugas-tugas tersebut maka mental lo sebagai manusia terdidik akan semakin terasah dan tajam. Di akhir, diri sendiri  juga yang akan memperoleh manfaatnya.

Berkebalikan dengan itu semua, tentu ada risiko dan bahaya bila  menggantung tanggung jawab akademik ke joki ilmiah. Kondisi ini akan sangat paradoks  dengan apa yang gua tulis di atas. Itu semua adalah bagaimana sikap kita dalam menghadapi setiap tantangan akademik yang seyogyanya harus kita lalui.

Gua melihat, joki ilmiah ada karena tingkat kebutuhan penggunanya terus bertambah. Yap, seperti hukum ekonomi, permintaan dan penawaran itu berbanding lurus sehingga bertemu di tengah-tengah. Jadilah joki ilmiah bertebaran di mana-mana karena ada peluang pasar yang amat potensial. 

Meskipun tugas atau skripsi lo kelihatannya kelar, namun apa yang kita raup dari itu semua? Yang nampak hanya sekumpulan skripsi atau makalah yang selesai, tapi tak ada jejak yang tertinggal sama sekali. Kalau kata gua mah, lo hanya habisin duit dan waktu untuk ke kampus atau sekolah.

Bahaya joki ilmiah setidaknya akan menghancurkan mental lo sebagai seorang pelajar. Ia akan memberi rasa candu dengan stigma, “daripada repot-repot nugas atau ngerjain skripsi, lebih baik bayar orang buat kerjain”. Pada akhirnya lo juga nanti yang repot karena bergantung sama orang lain dan terus menerus mengandalkan oknum ini, yang sebenarnya kalau lo mau fight, pasti bisa sih.

Pengkhianatan dunia akademik dengan menggunakan joki ilmiah sungguh di luar nalar. Cita-cita pendidikan untuk memanusiakan manusia seakan runtuh karena ulah manusia itu sendiri. Mungkin kita yang terlalu malas atau sok sibuk dengan aktivitas yang lain sehingga lalai dan terjebak dengan skema yang ditawarkan joki-joki ini.

LALU BAGAIMANA CARA AGAR LO BISA NGATASIN MASALAH INI?

Buat sobat yang mungkin pernah atau sesekali menggunakan jasa joki ini, gua saranin untuk berhenti sih. Mindset lo tentang skripsi atau tesis yang sulit sekalipun harus lo ubah. Ingatlah pepatah ini, manusia itu bukan tak terbatas tapi membatasi diri dengan ketidaktahuan.

Ada banyak cara atau tools yang kini tersedia agar lo bisa ngerjain tugas dengan lebih efektif dan efisien. Berikut beberapa trik dari gua berdasarkan pengalaman sebagai mahasiswa :

1. JANGAN KERJAIN TUGAS SENDIRIAN

Maksudnya, agar lo semakin semangat menatap tugas yang sebegitu banyaknya, lo harus buat situasinya menyenangkan. Nah, beberapa orang mungkin mampu dan bisa bila kerjain tugas sendiri, tapi banyak juga yang  sangat sulit melakukannya. Gua ga bilang kalau lo itu bodoh, tapi situasi yang menyenangkan akan menjadi moodbooster buat lo semakin semangat nugas.

Lo bisa ngajak kawan atau kelompok studi lo, buat bareng ngerjain tugas. Ga usah banyak orang juga gapapa. Ingat, tujuannya adalah agar lo nggak bengong sendiri dan ga stuck sendiri. Dengan hadirnya teman lo, maka dia pasti bisa bantu walau sedikit yah. Hehehe

Cara ini sering gua terapin sejak masih duduk dibangku SMA. Meskipun lebih banyak ngobrolnya daripada nugasnya, tapi kewajiban selesai juga bro. Dan lama-kelamaan ini menjadi kebiasaan gua bareng teman-teman. Habis nugas, bolehlah tuh ngegame bareng. Yah ga?

Secara psikologi, itu bantu gua banget karena gua merasa ga sendirian. Segelintir pelajar atau mahasiswa mungkin punya kesulitan dalam proses belajar dan kelemahan ini bisa diatasi kalau lo tahu caranya. Well, dengan membuat kelompok studi dan nugas bareng teman maka akan menjadi alternatif untuk memutus hasrat menggunakan joki ilmiah.

2. BERTANYA KEPADA GURU/DOSEN ATAU SENIORMU

Acapkali tugas dari dosen atau guru itu berulang. Artinya tugas yang hari ini lo dapat pasti sudah pernah dikerjakan oleh senior atau kakak kelasmu sebelumnya. Nah dari sini lo bisa bertanya kepada mereka untuk memudahkanmu mencari bahan-bahan untuk jawaban tugas.

Lebih lagi bila lo punya hubungan dekat atau akrab dengan mereka. Terlampau mudah bagi mereka untuk berbagi cara mengerjakan tugas tersebut. Konsep pendekatan secara persuasif ini juga berlaku untuk jenis-jenis tugas akademik yang sekarang ini lo kerjain.

Dengan aktif bertanya atau konsultasi maka ketidaktahuan lo bisa sedikit terbantukan. Ingat bro, malu bertanya sesat di jalan. Dan ingat, say no to plagiarism

3. NGERJAIN PROJECT BARENG DOSEN ATAU TEMAN

Buat yang lagi bingung dengan tugas akhir atau sekarang sedang mencari-cari judul untuk skripsi, lo bisa berpartisipasi dalam project bareng dosen atau teman. Dosen tuh identik dengan penelitian dan biasanya mereka punya segudang ide penelitian yang mungkin belum sempat mereka kerjain atau sedang mereka kerjakan.

Nah, cobalah untuk bertemu dengan salah satu dosen yang sekiranya buat lo nyaman untuk belajar. Mintalah waktu untuk bertemu dan berdiskusi, siapa tahu beliau bisa beri lo ide skripsi yang sekiranya mampu lo kerjain. Terus manfaatkan peluang ini dengan banyak-banyak berdiskusi dengan project yang bakal lo garap.

Bareng teman juga bisa kok. Penelitian mahasiswa yang dilakukan secara bersama-sama sejatinya bisa meringankan beban akademik. Nantinya tinggal bagi tugas aja dan kesimpulan dari masing-masing penelitian yang berangkat dari masalah yang sama.

SEBUAH SIKAP MELAWAN JOKI ILMIAH

Beberapa cara diatas mungkin lazim lo dengar, namun telah terbukti ampuh dan manjur untuk mengatasi beban akademik yang terlampau berat. Sarana untuk belajar sejatinya banyak untuk kita bisa akses, baik melalui platform yang tersedia di internet maupun melalui buku atau pengajar yang ada di fasilitas pendidikan.

Pengkhianatan akademik yang dilakukan oleh segelintir orang yang mengatasnamakan bimbingan kuliah atau semacamnya perlu kita tangkas bersama. Mau dibawa ke mana negeri ini, bila pelajarnya yang notabene masih berusia sangat muda dan produktif telah menyerahkan dirinya ke dapur joki ilmiah.

Keikutsertaan penulis dan pengajar yang berkumpul dalam barisan ini juga harus kembali untuk cepat sadar. Fakta yang diungkap pada data di atas begitu sangat telak menyebut bahwa ruang ini diakses akibat akademisinya turut serta mencemari wajah pendidikan di bangsa kita.

Carut marut permasalahan pendidikan di Indonesia sangat beragam, mulai dari akses pendidikan yang belum merata, kesejahteraan guru dan tenaga pengajar serta sarana maupun prasarana yang tidak memadai. Oleh karena itu, jangan lagi kita tambah beban itu dengan memberikan ruang bagi para segelintir orang yang telah merendahkan cita-cita dan tujuan luhur pendidikan.

Anak muda harus kreatif dalam menghadapi fakta akademik yang mereka lalui. Para pengajar dituntut berbenah dalam memainkan dan menanamkan nilai-nilai persona akademik maupun pendidikan karakter. Di akhir, sebagai bangsa yang besar, cita-cita kesejahteraan Indonesia akan bisa diraih bila kita tuntas mengerjakan reformasi pendidikan untuk seluruh  anak negeri. (*/)

  • whatsapp
  • twitter
  • facebook
  • remix
Penulis

Sony Ruben

Freelancer sekaligus mahasiswa Hukum di UT. Sedikit menulis dan banyak jalan-jalan…