Esensi

SLEEP CALL : ASIK SIH, TAPI PERHATIKAN JUGA DAMPAK BURUKNYA

Sleep call memang bisa membantu sobat LDR untuk tetap menjaga komunikasi secara virtual. Akan tetapi, jika dilakukan secara berlebihan bisa berdampak buruk, Civs.

title

FROYONION.COM - Fenomena sleep call saat ini menjadi salah satu tren di kalangan anak muda. Lo sendiri udah nggak asing lagi kan mendengar istilah yang satu ini? Apalagi buat yang udah punya ayang atau yang sedang menjalani hubungan jarak jauh alias LDR. Yang masih jomblo? Udah, simak aja dulu. Bahkan, sampai ada loh yang menyediakan jasa sleep call di media sosial seperti TikTok dan Twitter!

Istilah sleep call sendiri jika diartikan menggunakan Google Translate, merupakan panggilan tidur. Tapi tentu artinya bukan panggilan untuk tidur ketika tubuh terasa capek atau butuh istirahat, Civs. Sleep call sendiri merupakan kegiatan voice call ataupun video call yang dilakukan oleh dua orang pada malam hari hingga satu sama lain tertidur, atau dengan sengaja membiarkan panggilan tetap berlangsung hingga baterai ponsel mereka habis. 

Walaupun terkesan buang-buang kuota dan bikin hape jadi panas, tapi kegiatan ini malah membantu banget buat banyak pasangan yang terpisah oleh jarak jadi merasa dekat seperti di ruangan yang sama. Meskipun pada kenyataannya, mereka berjarak puluhan sampai ribuan kilometer. Dengan melakukan sleep call, bisa membuat kita selalu ada yang menemani, dan bisa jadi obat kangen. Pasalnya, dengan mendengar suara lawan bicara saja bisa membuat kita jadi lebih tenang. 

Seorang profesor komunikasi dari Universitas Stanford, yakni Jeff Hancock mengatakan bahwa tidur sambil melakukan video call adalah salah satu cara untuk menunjukkan komitmen seseorang yang menandakan kalo seseorang rela menghabiskan waktu dan energi untuk bersama pasangan, sehingga hubungan menjadi lebih erat. 

Akan tetapi, meski dipercaya bisa membuat hubungan jauh menjadi terasa dekat. Nyatanya, sleep call punya dampak buruk, terlebih lagi untuk kesehatan meskipun dampaknya mungkin tidak langsung terasa. Teknologi itu sendiri dapat menyebabkan kualitas tidur jadi nggak berkualitas. Pasalnya, cahaya biru yang dipancarkan dari layar hape bisa mengganggu penglihatan dan membuat kita jadi lebih susah tidur. 

Cahaya biru ini sendiri merupakan warna buatan yang dirancang untuk meniru cahaya di siang hari. Hal inilah yang membuat kita lebih sering terjaga di malam hari. Padahal, idealnya malam hari merupakan waktu untuk kita beristirahat. Penelitian lain menunjukkan bahwa bahaya cahaya biru dapat menekan tingkat melatonin, yakni hormon yang bertanggung jawab untuk mengontrol siklus bangun-tidur. Jika tubuh kehabisan melatonin, maka kita bisa mengalami gangguan tidur, atau yang bisa kita kenal dengan nama insomnia. 

Tak jarang juga ketika kita sedang asik-asiknya sleep call, terkadang kita tidak sadar melakukan kegiatan lain sambil bertelepon yang mengakibatkan waktu kembali berkurang untuk tidur. Alhasil, pada siang harinya, tubuh akan terasa jauh lebih lelah, kurang konsentrasi, hingga stress. Kurangnya tidur juga dapat berpengaruh pada pengendalian emosi dan mood seseorang.

Ini baru dampak jangka pendeknya, Civs. Kebayang nggak gimana dampak jangka panjangnya kalo kegiatan ini dilakukan secara terus-menerus? Memang, kita nggak bisa menekan kemajuan teknologi yang semakin hari semakin maju dalam komunikasi, sehingga hubungan jarak jauh bisa dilakukan dengan mudah. Walaupun tak bisa dipungkiri kalau kebersamaan secara fisik tentu jauh lebih baik dibanding dengan komunikasi virtual. 

Untuk itu, biar kualitas tidur lo tetap terjaga, sebaiknya mulai kurangin kegiatan sleep call di malam hari, Civs. Komunikasi dengan ayang boleh, tapi jangan berlebihan, apalagi sampai merusak kesehatan tubuh sendiri. Kalo lo sakit, ayang cari orang lain, deh. (*/)

  • whatsapp
  • twitter
  • facebook
  • remix
Penulis

Annisa Paramadina Rahmi

Mahasiswa nyambi freelancer