Esensi

SAMPAH BERSERAKAN DI MANDALIKA, TEMPAT SAMPAH KURANG BANYAK APA EMANG KEBIASAAN?

Coba deh Civs ada yang tau nggak kenapa orang masih suka buang sampah sembarangan? Apa jangan-jangan kebiasaan buruk yang udah mendarah daging? Tulisan ini bakal kasih tau soal ini.

title

Banyak cerita menarik dari gelaran internasional Pertamina Grand Prix of Indonesia di Mandalika. Mulai soal pawang hujan yang mencuri perhatian publik, sampai sampah menumpuk di tribun penonton usai pertandingan MotoGP.

Seorang pengguna Twitter @Muhammad_Getar yang menyebut dirinya petugas kebersihan di sirkuit Mandalika mengungkap kekecewaannya. Melalui cuitannya ia bilang sampah bekas pengunjung banyak berserakan di tribun.

“Capek banget jadi petugas kebersihan MotoGP Mandalika. Penontonnya ninggalin barang aneh-aneh lagi,” ujarnya.

Cuitan itu lantas mendapat perhatian warganet. Disukai puluhan ribu pengguna akun Twitter dan dikomentari oleh ribuan orang. Terpantau hingga hari ini, komentar masih terus bertambah penuhi cuitan tersebut.

Dalam cuitannya, dia juga menampilkan foto yang memperlihatkan kondisi tribun penonton yang penuh dengan sampah. Ia menemukan berbagai sampah mulai dari botol minum, jas hujan plastik sampai peralatan makanan.

BACA JUGA: PAWANG HUJAN MANDALIKA: MALU ATAU MALAH BANGGA?

Padahal di Sirkuit Mandalika, sebenarnya penyelenggara sudah menempatkan tong sampah di tiap tribun loh. 

Peristiwa ini lantas bikin netizen emosi dan mencurahkannya melalui Twitter. Seorang netizen dengan akun Twitter @jo_fahrizal bertanya apakah banyak tempat sampah yang tersedia di sana.

“Kalo misalnya tempat sampahnya banyak, tapi masih pada buang sampah sembarangan, ya emang orang-orangnya aja t****,” cuitnya.

Komentar ini lantas dibalas oleh pengguna lain dengan akun @zulment yang agak geregetan melihat pertanyaan itu di kolom komentar. 

“Kayak pengen buang air besar, emang mentang-mentang toilet dikit harus BAB sembarangan? Pasti kan disimpen sampe ketemu toilet, bikin aja mindset kaya gitu,” komentarnya.

Lo sadar nggak sih, kebiasaan buruk ini sering kita denger dan terjadi di sekitar kita. Bahkan kebiasaan ini nggak bisa hilang pada sebagian orang.

BANYAK YANG BERPIKIR ITU BUKAN TANGGUNG JAWABNYA

Gue dapet penjelasan nih dari Sosiolog Universitas Sebelas Maret (UNS), Drajat Tri Kartono, kenapa orang masih suka buang sampah sembarangan?

Dia bilang orang yang membuang sampah sembarangan di tempat umum, masih sering berpikir bahwa itu bukanlah tanggung jawabnya. Melainkan tugas dan kewajiban dari petugas kebersihan ataupun pemerintah setempat.

Waduh masih berpikiran kaya gitu ya? Emang mereka belum sadar kalo menjaga kebersihan lingkungan adalah tanggung jawab bersama, nggak sekedar salah satu pihak aja ya.

MENIRU APA YANG DILAKUKAN KEBANYAKAN ORANG

Terus Profesor Psikologi Arizona State University, Robert Cialdini juga udah lakukan penelitian nih hubungan antara keberadaan sampah di suatu area tertentu dan pembuangan sampah yang disengaja atau nggak disengaja di tempat umum. 

Hasilnya menunjukkan, ketika seseorang melihat sampah menumpuk di suatu tempat, itu memberinya kesan bahwa itu adalah tempat yang tepat untuk membuang sampah. 

“Dalam kebanyakan kasus, itu tidak disengaja atau disengaja,” ujarnya.

Cialdini melanjutkan, kalo suatu area udah sangat berserakan, orang cenderung menambahkan lebih banyak sampah. Sementara semakin bersih suatu area, semakin kecil kemungkinan orang mengganggu pemandangan dengan membuang sampah sembarangan.

Pantes aja pola pikir ini yang makin sulit untuk diubah karena manusia mudah terpengaruh orang-orang dan lingkungan sekitar. Bisa jadi para penonton MotoGp ini seperti yang dibilang Cialdini ya. 

Karena orang-orang di sekitar kondisi tribun penuh sampah, tanpa pikir panjang orang-orang cenderung buang sampah di situ. Duh para Civs!

Padahal kalo masing-masing dari mereka buang sampah pada tempatnya. Mungkin bakal minim sampah berserakan di tribun. Sayang banget, event besar MotoGP di Indonesia setelah 25 tahun absen, harus diwarnai kebiasaan buruk itu.

KEBIASAAN YANG SULIT DIUBAH

Nih ada lagi dari ahli psikologi terapan Personal Growth, Ghianina Yasira Armand, BSc Psychology, MSc Child Development. Kata Ghia, kebiasaan membuang sampah sembarangan yang melekat pada diri seseorang merupakan sesuatu yang sulit untuk diubah. Kok bisa?

Ghia bilang mereka yang buang sampah sembarangan itu nggak peduli sama perilakunya sendiri, bersikap acuh tak acuh pada lingkungan, bahkan cenderung egois. Padahal, bagaimana perilaku kita terhadap lingkungan akan menjadi bagaimana kita mempresentasikan citra diri.

Kalo menurut lo gimana Civs, gregetan nggak liat kebiasaan buruk kayak gitu?

BACA JUGA: MOTOGP MANDALIKA PAKE PAWANG HUJAN, JADI DAYA TARIK BUAT ORANG LUAR NEGERI

  • whatsapp
  • twitter
  • facebook
  • remix
Penulis

Abdurrahman Rabbani

Cuma buruh tinta yang banyak cita-cita.