
Tulisan ini khusus untuk kamu yang sedang kehilangan semangat menulis!
FROYONION.COM - Menulis merupakan salah satu aktivitas untuk menyalurkan kreativitas dan beberapa orang menganggap aktivitas ini sebagai media pelepas stres.
Namun, bagi yang hobi menulis, apakah kamu pernah merasa berat ketika hendak mengangkat badan untuk mulai menulis?
Setelah sedikit menyelam di dunia kepenulisan, aku bisa menyimpulkan bahwa salah satu masalah di diri penulis, termasuk aku sendiri, adalah prokrastinasi atau menunda-nunda. Aku hanya sibuk mengkhayal sedang menulis suatu karya besar dan anehnya aku merasa puas, padahal melakukan hal tersebut tidak akan membawaku ke mana-mana alias hanya jalan di tempat.
Lalu, bagaimana seorang penulis bisa membuat menulis lebih menyenangkan di tengah-tengah godaan prokrastinasi yang bagaikan magnet? Nah, aku sendiri menemukan satu cara yang efektif, yaitu dengan meromantisasi menulis.
Mari kita bahas definisi meromantisasi terlebih dahulu. Menurut Cambridge Dictionary, romanticize (meromantisasi) adalah “to believe that something is better than it really is”. Dari situ, bisa disimpulkan bahwa meromantisasi menulis berarti kamu membuat menulis lebih menyenangkan daripada yang sebenarnya.
Aku tidak akan men-sugar coating dengan mengatakan bahwa menulis itu sepuitis pemandangan anak senja dengan secangkir kopinya di salah satu pojok kafe. Menulis seringnya adalah pergumulan penulis dengan tangan dan pikirannya. Dan pergumulan tersebut membutuhkan keberanian agar penulis dapat keluar sebagai pemenangnya.
Dilansir dari Prolifiko.com, penulis cenderung menunda-nunda karena proses menulis itu sulit, baik dari segi teknis maupun emosional. Otak tidak ingin kamu merasa stres dan cemas sehingga otak mengalihkan perhatianmu dengan hal-hal yang menggelitik sel saraf pencari kesenangan.
Setelah tahu definisi meromantisasi menulis dan bisa relate dengan tulisan di atas, simak beberapa cara untuk meromantisasi menulis berikut ini.
1. Buat Tempat Menulis Nyaman
Kalau begitu, tempat menulis harus aesthetic seperti yang ada di Instagram itu dong? Tentu tidak harus! Merapikan dan membersihkan tempat menulis juga sudah cukup. Yang penting tidak acak-acakan saja agar enak dipandang mata. Nah, kalau sudah begitu, kamu akan lebih mudah berkonsentrasi menulis dan bahkan lebih termotivasi.
Beda cerita lagi kalau tempat menulis kamu berantakan. Pikiran nantinya juga akan ikut berantakan.
Agar suasana tambah nyaman dan rileks, kamu juga bisa menyalakan lilin aromaterapi sesuai dengan aroma kesukaan!
2. Susun Pinterest Mood Board
Apakah kamu pengguna Pinterest? Kalau iya, pasti sudah tidak asing lagi dengan istilah mood board.
Mood board adalah kumpulan gambar-gambar yang disusun berdasarkan sebuah perasaan atau ide. Untuk membuat mood board, kamu bisa menggunakan media seperti Pinterest karena banyak pilihan gambar yang aesthetically pleasing di sana.
Untuk penulis sendiri, menyusun mood board di Pinterest bisa memantik inspirasi ketika sedang suntuk atau merasa ide sedang macet.
Agar inspirasi tidak cepat hilang, kamu bisa menempel mood board yang telah kamu susun di dinding.
3. Siapkan Minuman Favorit
Cara yang satu ini cocok buat kamu yang paling tidak bisa berkonsentrasi tanpa ditemani dengan minuman favorit.
Agar tidak mengganggu proses menulis, siapkan minuman favorit kamu sebelum mulai menulis, ya.
Atau kamu bisa pergi ke kafe yang suasananya mendukung kalau memang hal itu membuatmu tambah lebih fokus. Kalau tidak bisa, jangan memaksakan diri karena menganggap kerja di kafe itu keren dan akhirnya malah jadi latah. Sebab, nantinya kamu bisa-bisa malah bengong memandangi orang lewat saja dan tidak jadi menulis akhirnya.
4. Abadikan Lewat Foto atau Video
“Ngapain sih menulis harus difoto atau divideoin, menulis ya tinggal menulis saja”. Mungkin ada yang berpikir seperti itu. Justru dengan cara ini, kamu bisa merasa puas atas kerja kerasmu. Namun, bukan berarti kamu berhenti setelah merasa puas, ya.
Coba ambil beberapa foto yang bagus atau videokan diri kamu sewaktu menulis dengan membuat time lapse.
Baik, mari kita bahas video time lapse. Cara ini sebenarnya ampuh untuk menghindarkan diri dari bermain HP yang membuat lupa waktu. Mengapa begitu? Karena kalau kamu memotong video time lapse yang sedang berjalan, kamu tidak akan merasa sepuas kalau videonya utuh. Tidak hanya itu saja manfaatnya, kamu juga bisa melihat pencapaianmu lewat video time lapse tadi.
Dari foto atau video yang telah diambil tadi, kamu juga bisa membuat konten khusus menulis. Dengan adanya orang lain yang menonton, semangatmu untuk berprogres akan lebih terpacu. Asal jangan terlalu dijadikan beban karena nanti jadinya malah tidak sehat untuk mental.
5. Benar-Benar Menulis, bukan Hanya Diromantisasi
Ingin tahu rahasia biar menulis menjadi lebih menyenangkan? Mulai menulis dari hal-hal yang kamu sukai.
Dulu waktu awal-awal belajar, aku sering kali harus memaksa diri untuk menulis dan alhasil malah jadi benci menulis. Aku pikir aku hebat dalam bidang yang aku sebut passion ini, ternyata salah. Itu yang aku pikirkan dahulu.
Aku tidak akan menyalahkan diri sendiri 100% karena yang namanya belajar pasti ada proses trial and error. Jadi, aku memutuskan untuk tidak berhenti dan tetap belajar hingga akhirnya aku menemukan apa yang aku suka. Di mulai dari situ, pikiranku yang keruh dan berlumpur hingga menghambat mengalirnya kata-kata akhirnya perlahan menjadi jernih.
Satu lagi, practice makes perfect. Semakin banyak waktu yang kamu dedikasikan untuk berlatih, semakin kamu akan menyukai menulis. Hasil tulisanmu pun akan lebih bagus juga. Jangan hanya tertarik dengan gagasan meromantisasi menulis, action juga perlu!
6. Apresiasi Diri
Terakhir, apresiasi diri kamu atas kerja keras yang sudah dilakukan. Tidak mudah bukan menulis itu? Kamu butuh mengorbankan darah, keringat, dan air mata untuk merangkai kata demi kata.
Jangan takut untuk bereksperimen sedikit dengan suasana yang ada di sekitar kamu selama hal itu dapat menaikkan motivasi untuk menulis. Jangan sampai karena perjalanannya berbatu, kamu melupakan siapa diri kamu dan apa yang kamu mau sebenarnya. (*/)