Esensi

RISET: NGEROKOK BIKIN IQ LU LEBIH ‘JONGKOK’

Di awal taun ini, banyak orang pengen membangun kebiasaan positif dan membuang kebiasaan buruk. Ngerokok adalah salah satu kebiasaan buruk yang banyak orang ingin hentikan tapi susahnya minta ampun. Semoga tulisan ini bisa jadi motivasi lu yang mau berhenti ngerokok tahun 2022 ini.

title

FROYONION.COM -  Buat lu yang masih ragu atau belum bisa sepenuhnya berhenti merokok, satu alasan lagi buat lu untuk berhenti ngerokok nih. Sebuah penelitian yang dilakukan Departemen Psikiatri di Universitas Tel Aviv, Israel menemukan bahwa anak-anak muda yang ngerokok berpeluang memiliki tingkat kecerdasan (IQ) yang lebih rendah dari rekan-rekan sebaya mereka yang nggak ngerokok.

Wah kok bisa ya?

Peneliti mengobservasi para pemuda sehat dan bugar (tanpa gangguan kesehatan fisik, mental dan psikologis) umur 18 sampai 21 tahun yang bergabung dalam angkatan bersenjata Israel dalam sebuah studi yang skalanya terbesar dari yang pernah ada (dengan melibatkan lebih dari 20.000 orang subjek penelitian) dengan tujuan menemukan kaitan antara jumlah rokok yang diisap laki-laki muda dan IQ mereka. Bahkan mereka meneliti para saudara kembar yang satunya merokok dan satunya tidak untuk bisa secara lebih akurat membandingkan IQ masing-masing.

Kata ilmuwan, rata-rata skor IQ para pemuda yang nggak ngerokok adalah 101 tapi rata-rata skor IQ mereka yang ngerokok cuma 94. Bahkan buat yang ngerokoknya kenceng (lebih dari 1 pak sehari) rata-ratanya cuma 90 aja. Duh!

Dan dalam kasus para saudara kembar yang merokok dan tidak, hasilnya juga sama. Para saudara kembar yang merokok memiliki rata-rata IQ lebih rendah daripada yang tidak.

Selama ini peneliti menganggap bahwa kebiasaan merokok cuma ditemui di kalangan yang memiliki tingkat pendidikan lebih rendah dan ekonomi yang kurang stabil tetapi ternyata mereka salah. Merokok sudah menjamah berbagai kalangan baik dari yang bawah, menengah sampai atas dalam hal pendidikan dan ekonomi.

Terus apa sih dampak buruknya kalo IQ jadi lebih rendah?

Kata Prof. Weiser yang mengepalai tim penelitian di Universitas Tel Aviv tadi, orang-orang yang memiliki IQ lebih rendah bakal lebih berpeluang untuk memiliki keterampilan membuat keputusan yang kurang bagus terutama saat berkaitan dengan kesehatan mereka.

Bahkan profesor ini menyarankan kalo di usia dini ada anak yang udah terdeteksi punya IQ lebih rendah dari rata-rata anak seusianya, ia harus diberi penanganan dan terapi khusus. Ini karena mereka yang punya IQ lebih rendah rawan terhadap risiko kecanduan apapun, entah itu konsumsi tembakau, miras atau zat psikotropika (narkotika). Mereka yang ber-IQ lebih rendah juga lebih rentan terhadap obesitas, masalah gizi dan narkoba. (*/)

  • whatsapp
  • twitter
  • facebook
  • remix
Penulis

Akhlis

Editor in-chief website yang lagi lo baca