In Depth

RISET: GURU YANG BERPENAMPILAN MENARIK MAMPU MENINGKATKAN KINERJA SISWA DI SEKOLAH

Siapa sih yang gak senang punya guru/dosen berpenampilan menarik? Hal itu bisa jadi daya tarik siswa juga untuk mengikuti pelajaran. Ternyata hal ini punya dampak positif lho, kok bisa? Yuk cek di sini!

title

FROYONION.COM – Bagi seorang siswa menyiapkan semangat untuk berangkat ke sekolah tercinta menguras energi yang sangat besar mengalahkan energi yang dihabiskan di sekolah. Beragam cara selalu dikembangkan hingga saat ini dalam dunia pendidikan demi mengembangkan bentuk pendidikan terbaik. Dari mulai pengembangan pada minat, peningkatan motivasi, pembaruan sistem atau kurikulum yang dianggap usang dan lainnya.

Namun ada satu hal kecil yang dalam elemen tertentu ternyata memiliki pengaruh signifikan pada keberhasilan sebuah pendidikan. “Penampilan guru yang menarik”.

Terdapat sebuah penelitian yang dipublikasikan oleh  Frontiers in Psychology dengan judul “The Effect of Attire Attractiveness on Students’ Perception of Their Teachers”.

Dalam penelitian ini, peneliti menemukan bahwa siswa akan lebih terbuka untuk berpartisipasi dalam kegiatan sekolah dan berharap mendapatkan nilai yang lebih tinggi ketika mereka memandang guru mereka menarik. 

Temuan ini memberikan bukti bahwa persepsi anak-anak tentang daya tarik pakaian guru terkait dengan hasil yang didambakan sebuah lembaga pendidikan.

Dan banyak penelitian terdahulu yang sudah menjelaskan bahwa penampilan seseorang yang menarik secara fisik dianggap lebih kompeten. Penelitian ini juga menunjukkan bahwa pakaian guru berkorelasi dengan persepsi siswa tentang tanggung jawab, status, otoritas, kompetensi, dan keberhasilan guru mereka.

Untuk studi terbaru ini yang dilakukan oleh Marius Marici dkk tertarik untuk menyelidiki bagaimana pakaian guru mempengaruhi persepsi siswa tentang kepribadian dan perilaku guru mereka.

Marici dan rekannya merekrut 173 siswa dari Suceava dan desa-desa terdekat di Rumania yang berusia 9 hingga 14 tahun. Terdiri dari 84 laki-laki dan 89 perempuan. 

Para peserta pertama-tama melihat salah satu dari dua foto seorang guru perempuan. Kedua foto tersebut menampilkan model yang sama, seorang guru berusia 24 tahun dari Suceava, mengenakan pakaian yang berbeda. Daya tarik foto-foto tersebut sebelumnya telah dievaluasi sedemikian rupa sehingga bisa ditentukan mana yang dianggap “paling menarik” dan “paling tidak menarik”.

“…Disimpulkan bahwa foto yang menarik mewakili pakaian bisnis formal, sedangkan foto yang tidak menarik lebih mendekati gaya kasual…" Tutur peneliti.

Para siswa kemudian mendengarkan rekaman audio berdurasi 6 menit, dan telah diberi tahu bahwa wanita yang sedang menjelaskan ini adalah guru dalam gambar tersebut. Setelah itu mereka akan mengisi kuesioner.

Hasil penelitian menunjukkan perbedaan yang signifikan pada persepsi anak terhadap kepribadian guru, kualitas pengajaran, nilai yang diharapkan, keterbukaan siswa terhadap kegiatan sekolah, dan usia guru berdasarkan persepsi mereka terhadap daya tarik pakaian guru.

Siswa bersedia mengerjakan pekerjaan rumah tambahan, mendengarkan dengan lebih penuh perhatian di kelas, dan tinggal lama setelah sekolah untuk pelatihan dan kelas setelah sekolah ketika mereka menganggap guru mereka menarik. 

Marici dkk juga menemukan bahwa guru yang menarik cenderung dinilai memiliki kepribadian yang positif dan memiliki kualitas pengajaran yang lebih tinggi. Dan para peserta cenderung berharap untuk mendapatkan nilai yang lebih tinggi dari guru yang memiliki penampilan menarik.

Pada foto yang lebih menarik, guru dianggap memiliki rata-rata usia 26,9 tahun, sedangkan pada foto yang kurang menarik, guru dianggap rata-rata berusia 38,4 tahun.

Marici dkk berpendapat bahwa temuan mereka menunjukkan kalau persepsi siswa terhadap tingkat daya tarik guru akan berdampak pada aspek-aspek penting sekolah, termasuk persepsi kualitas pengajaran, nilai yang diharapkan, dan keterbukaan terhadap pembelajaran dan kegiatan ekstrakurikuler. 

Marici dkk juga berpendapat bahwa aturan berpakaian guru harus membutuhkan pakaian yang menarik karena tampaknya ada efek positif pada siswa. Mereka menjelaskan bahwa guru ialah sebuah profesi yang terhormat. Guru diharapkan menjadi model yang baik di semua bidang kehidupan dan mengajar untuk hasil pendidikan, dan pakaian mereka harus memenuhi kebutuhan ini.

Untuk itulah bagi seorang pendidik memperhatikan segala aspek kehidupannya yang memang sudah menjadi tanggung jawab dalam profesi mereka. Dan itulah yang menjadikan profesi ini adalah profesi yang terhormat, karena dapat dikatakan bahwa mereka yang menjadi penentu masa depan sekaligus menjadi kontrol sebuah peradaban.

Bahkan sampai hal kecil seperti penampilan dan pakaian mampu mendorong keberhasilan tujuan sebuah pendidikan. Ini seharusnya menjadikan cerminan pada masyarakat untuk lebih menghargai profesi mereka yang memiliki tanggung jawab luar biasa besarnya.(*/)

  • whatsapp
  • twitter
  • facebook
  • remix
Penulis

Khalid Asmadi

Seorang mahasiswa di jurusan Ilmu Komunikasi, katanya sih suka baca buku filsafat, cuma ga pinter pinter amat. Pengen jago ngegambar biar bisa bikin anime.