In Depth

PUTUS ATAU STAY? HARUS KENAL BEIGE FLAG PASANGAN DARI SEKARANG!

Pilihan dan tingkah laku aneh pasangan yang solusi akhirnya nggak selalu harus putus.

title

FROYONION.COM - Media sosial sekarang ini banyak membahas sekaligus menggunakan istilah-istilah baru yang bagi beberapa orang masih cukup asing. Contohnya ada skena, pick me, cegil, kalcer dan istilah-istilah lain yang seringkali digunakan untuk mendefinisikan satu kalangan atau influencer yang opininya berbeda dengan netizen maha benar pada umumnya. 

Tidak hanya itu, pengguna media sosial khususnya TikTok sedang ramai membahas mengenai istilah red flag dan green flag untuk pasangan. Red flag pasangan bisa dimulai dari tipe cowok pelit atau cewe bau, sedangkan green flag artinya mapan, wangi dan nggak main sosial media. 

Mungkin setiap tipe red flag dan green flag orang berbeda-beda tergantung preferensi pribadi dan lamanya mereka menjalin hubungan. Tapi ada satu flag yang terkadang membuat beberapa orang terjebak dengan dialog, “tingkahnya aneh sih tapi ya lanjutin aja deh.” 

So let’s talk about beige flag dan apa yang harus dilakukan kalau punya pasangan dengan tipe flag ini! 

KENAPA HARUS BEIGE FLAG?

Perlu dicatat kalau flag disini bukan bendera yang dikibarkan di upacara sekolah atau acara 17 Agustus seperti biasanya. Menurut definisi dari Urban Dictionarybeige flag adalah sesuatu yang bisa dikategorikan baik namun juga buruk dalam waktu yang sama. Di lain sisi, beige flag dapat membuat seseorang mempertanyakan keputusannya dalam menjalin hubungan, walaupun pada akhirnya akan tetap melanjutkan hubungan yang ada. 

Istilah beige flag ini juga sempat dipopulerkan oleh akun TikTok dengan username @caitlynmacphail. Dalam sebuah video berjudul “what’s a beige flag in dating” Caitlyn menjelaskan bagaimana seseorang yang menggunakan dating apps harus aware dengan beige flag yang dimiliki oleh profil-profil calon partner match

“Beberapa orang di aplikasi dating tuh ngebosenin,” ungkap Caitlyn melalui akun resmi TikToknya. Dilansir dari usatoday.com. Caitlyn menjelaskan bahwa ketertarikan-ketertarikan aneh seseorang dan apa yang mereka posting di profil aplikasi dating, bisa menjadi faktor beige flag seseorang. 

Ia juga mengungkapkan bahwa salah satu tanda beige flag seseorang di aplikasi dating itu adalah ketika mereka menambahkan makanan favorit atau judul film yang mereka sukai di bio aplikasi. “Beberapa poin nggak usah ditulis di bio profil,” ujarnya.

Kalau di media sosial Instagram sekarang ini mungkin contoh kecilnya bisa dimulai dari “punya Instagram tapi postingannya kosong” atau “bio profil Instagramnya pakai emoticon bendera negara lain supaya semua orang tau pemilik akun ini blasteran”. 

Tidak jarang sekarang banyak sekali pengguna-pengguna media sosial yang semakin sadar dengan adanya beige flag. Bahkan setelah video Caitlyn viral di TikTok, banyak akun-akun yang mulai nge-spill beige flag pasangan mereka. Dimulai dari cewek yang nggak bisa baca Maps sampai cowok yang picky eater atau pilih-pilih makanan. 

Namun, meskipun istilah beige flag semakin dikenal oleh masyarakat luas, masih ada beberapa orang yang kebingungan untuk mendefinisikan apa yang menjadi beige flag dari pasangan mereka. Bahkan mungkin masih ada beberapa orang yang belum bisa membedakan mana red flag atau beige flag, karena keduanya memiliki sedikit persamaan. 

So, sekarang harus cari tahu beige flag pasangan agar tidak terjebak di hubungan yang sebenarnya masuk ke kategori red flag!

PASANGAN RED FLAG ATAU BEIGE FLAG?

Kata pepatah “cinta itu buta”, padahal selama menjalin sebuah hubungan percintaan seharusnya harus tahu seluk beluk pasangan. Beberapa orang pasti masih terjebak dengan pepatah tersebut dan berujung harus menghabiskan waktu hidupnya dengan orang yang salah.

Red flag bukan istilah yang asing lagi di kalangan Millennials or Gen Z. Nggak jarang red flag ini menjadi alasan utama seseorang harus putus dengan pasangannya. But sadly, itu nggak berlaku buat beberapa orang karena “love is blind” masih jadi motto hidup sehari-hari. Terkadang, red flag ini “disulap” menjadi beige flag atau sebaliknya.

Contohnya, pasangan yang baru menjalin hubungan selama 3 bulan pasti setiap ketemu masih ada perasaan “butterfly in my stomach”. Sudah pasti yang dilihat hanya green flagnya aja, red flagnya dibuang jauh-jauh entah kemana. Atau bahkan red flagnya dipaksa jadi beige flag dengan alasan, “tapi aku terlanjur nyaman sama dia.”

Masa hubungan yang pendek dengan perasaan yang masih menggebu-gebu pasti jadi alasan kenapa orang susah melihat red flag pasangannya. Ujung-ujungnya warning sign dari pasangan malah jadi hal yang ditoleransi dalam hubungan. Balik lagi, red flag “disulap” jadi beige flag

Jadi, ada nggak sih cara buat bedain red flag dan beige flag pasangan?

1.    Sering ajak pasangan deep-talk

Hubungan itu bukan hanya soal nonton bareng atau nge-café bareng setiap malam minggu. Bukan juga soal kasih martabak ke rumah ortunya supaya dikasih izin. Lebih dari itu setiap pasangan harus punya waktu dan keberanian buat deep-talk. Entah soal masa lalunya, visi 5 tahun kedepan, pendapat dia soal kesetaraan gender atau cara dia memaknai hidup. Darisana, pasangan harus saling membuka mata lebar-lebar dan pakai logika juga untuk tahu “aku ini bisa lanjut sama dia atau nggak ya?”  

2.    PDKT lama gapapa daripada pacaran terburu-buru

Seringkali pasangan susah untuk membedakan red flag dan beige flag pasangan karena belum kenal satu sama lain. Terlalu terburu-buru menjalin hubungan bisa jadi batu sandungan juga. So, lebih baik kenal dulu lebih dalam di masa pendekatan supaya tahu, “aku bakal betah nggak ya buat pacaran bertahun-tahun sama dia?” 

3.    Persiapkan diri sendiri dulu

Selain jangan terburu-buru menjalin hubungan saat pdkt, penting sekali untuk nyaman dulu dengan diri sendiri. Karena ketika sudah nyaman dengan diri sendiri, biasanya orang akan lebih tahu value mereka dan bagaimana mereka mau di-treat. Poin plus waktu menjalin hubungan adalah sangat lebih mudah untuk tahu apakah orang ini memperlakukan pasangannya dengan red flag yang harus dijauhi atau beige flag yang masih bisa ditoleransi.  

Kalau tulisan ini ‘kena’ buat kalian, bisa share link artikel ini buat jadi wake up call supaya gak terlena sama hubungan dan pasangan yang salah! (*/)

  • whatsapp
  • twitter
  • facebook
  • remix
Penulis

Patricia Martha

Mahasiswa sastra dengan isi kepala penuh, anak jurnalisme ulung, pejuang tingkat akhir