Esensi

MICHAT BERUJUNG MAUT, UTAMAKAN KESELAMATAN KETIMBANG NAFSU!

Kalo lo udah nafsu, gue saranin lebih hati-hati biar nggak dikibulin oknum nakal pencari untung apalagi kalau lo sampai kehilangan nyawa, amit-amit Civs.

title

FROYONION.COM - Di era digital seperti sekarang, membuat jangkauan dan akses dalam hal apa aja menjadi tak terbatas. Ibarat orang jualan itu seperti PALU GADA alias "Apa Lu Mau Gua Ada". Memang ketika kita mau cari apa aja yang dibutuhin, udah tersedia dengan mudah di dunia digital. Tinggal cari aja dengan kata kunci yang kita mau udah muncul semua tuh seabrek.

Nggak cuma hal-hal positif aja yang tersedia di dunia digital, hal negatif pun juga seabrek. Kita ambil contoh aja prostitusi online yang sempat booming ke permukaan media hingga beberapa nama artis ikut terseret kasus tersebut. Di zaman serba cepat dan kebutuhan manusia semakin banyak, cara-cara praktis banyak dipilih karena kemudahan aksesnya.

Banyak aplikasi-aplikasi baru yang disediakan untuk memudahkan akses para penggunanya. Aplikasi online dating misal, aplikasi ini memang disediakan untuk memudahkan pengguna dalam mencari pasangan dan berkencan melalui dunia digital. 

Masih menjadi pro kontra ketika banyak aplikasi jenis ini diluncurkan dan masuk ke Indonesia. Ada yang pro karena memang mendapatkan pasangan dan merasakan manfaat dari aplikasi jenis ini, ada juga yang kontra karena merasa dirugikan akibat adanya aplikasi ini.

Gue ambil contoh 1 aplikasi yang masih populer dan eksis di Indonesia, yaitu MiChat. MiChat memang salah satu aplikasi olah pesan dan sekaligus kencan online yang cukup populer di kalangan masyarakat Indonesia serta masih eksis sampai saat ini. 

Banyak pengguna dari berbagai kalangan menggunakan aplikasi ini, mau orang yang tajir melintir sampai orang biasa yang kadang buat makan sehari-hari aja uangnya mepet bisa kita jumpai menggunakan aplikasi ini.

Permasalahan mulai muncul ketika fungsi aplikasi ini tidak berjalan semestinya, ya tahu sendiri kan, karena mayoritas masyarakat kita manusia kreatif jadi ada aja idenya. Dari aplikasi olah pesan dan kencan online, MiChat beralih fungsi menjadi aplikasi untuk mencari jasa prostitusi online.

Awal gue tahu MiChat ini pas ada teman gue berulang kali membahas tentang MiChat, dapat sounding sana-sini tentang aplikasi ini. Sebelumnya gue ini emang tipikal orang yang berjiwa tua, jadi gue banyak cuek kalo mendengar hal-hal yang booming dan viral di dunia digital. Bukannya nggak mau melek teknologi, tapi bagi gue kenyamanan menggunakan aplikasi yang udah trusted itu jadi poin utama di hidup gue. 

Ketika MiChat ini udah terlalu banyak ngisi kuping gue, akhirnya mau nggak mau gue coba ngulik tentang aplikasi ini. Hasilnya, gue justru tambah yakin buat menjauhi aplikasi ini karena lebih banyak berita negatif ketimbang positifnya. 

Ditambah lagi ada kabar baru-baru ini tentang terbunuhnya salah satu polisi pengaman KTT G20 di Bali berawal dari MiChat. Ngeri juga, Civs.

NAFSU VS APLIKASI ONLINE

Sebagai makhluk hidup yang punya nafsu dan kebutuhan akan seks, terkadang manusia menempuh jalan praktis buat memenuhi hal tersebut. Nggak jarang pemuasan kebutuhan seksual bisa dilakukan lewat aplikasi online. MiChat juga turut berperan di dalamnya, banyak yang menjajakan diri dalam berbagai bentuk di MiChat.

Hal ini menurut gue bukan kesalahan MiChat karena udah membuat aplikasi tersebut, tapi lebih kepada rendahnya literasi digital yang dimiliki masyarakat kita. Mudahnya mendapatkan sesuatu hanya dengan modal internet, membuat semuanya terasa instan. 

Alhasil, banyak pekerja seks komersial yang beralih dari cara lama, menjajakan diri secara langsung berubah jadi "mangkal" online lewat aplikasi. Begitu juga dengan pelanggannya, hanya modal klik dan chat sana sini udah bisa tuh booking cewek.

Nggak salah emang memakai MiChat ini buat urusan begituan, tapi bakal jadi masalah kalau ternyata hal ini punya banyak dampak negatif. Mulai dari penipuan sampai yang paling parah, ada anggota polisi pengaman KTT G20 di Bali yang terbunuh gara-gara berawal dari booking cewek lewat MiChat baru-baru ini.

TARUHAN NYAWA LEWAT APLIKASI KENCAN ONLINE

Nggak sepadan kalau kita lihat dari kasus polisi pengaman KTT G20 yang terbunuh gara-gara berawal dari MiChat. Awalnya polisi itu booking cewek lewat MiChat buat "jajan" dan udah sepakat buat ketemuan di salah satu hotel daerah Bali.

Mengutip dari Okezone.com, setelah ketemuan di salah satu hotel daerah Bali, ternyata cewek yang di-booking nggak sesuai sama keinginan polisi. Akhirnya terjadi keributan sampai berujung maut gara-gara leher polisi ditusuk dan bersimbah darah. Pihak berwenang masih menyelidiki terkait kasus yang menimpa polisi pengaman KTT G20 ini.

Gue tahu sedikit banyak tentang kasus serupa, dari booking cewek lewat MiChat ternyata setelah ketemu aslinya beda dari yang ada di profil. Modal baca di berbagai sumber, kasus serupa udah banyak kejadian. 

Penipuan dan pemerasan udah jadi hal biasa kalau dengar tentang MiChat, emang ada beberapa orang yang benar-benar menjajakkan diri dan ada wujudnya dari MiChat. Tapi kalau yang didapat apes, ya pasti ada aja ruginya.

Dari kejadian ini kita tahu kalau udah banyak hal-hal negatif terjadi gara-gara sebuah aplikasi kencan online. Bukan salah aplikasinya juga, tapi kita harus bisa bijak buat memilih mana yang baik dan yang nggak baik. 

Jangan sampai gara-gara nafsu sesaat malah kena tipu lewat aplikasi kencan online, bahkan bisa sampai bikin ribut dan meregang nyawa cuma-cuma.

Lo juga harus meningkatkan literasi digital lo biar nggak kena masalah dari aplikasi kencan online ini. Perbanyak referensi biar paham modus oknum-oknum yang kadang banyak akal, ada aja akal bulusnya. Tetap hati-hati ya Civs, jangan ambil risiko kalau emang lo ngerasa udah nggak benar. (*/)

BACA JUGA: NYABU SEBELUM BEGADANG ‘PUSH RANK’ MOBILE LEGENDS, BUAT APA?

  • whatsapp
  • twitter
  • facebook
  • remix
Penulis

Ade Bagus Mahendra

HR People Development. Anak rantau. Karyawan swasta yang suka baca dan nulis.