In Depth

MENGENAL SKEMA PONZI, MODUS PENIPUAN ONLINE YANG HARUS KAMU WASPADAI

Iming-iming pendapatan besar dengan deposit rendah jadi kunci para penipu online berkedok skema Ponzi. Bagaimana cara kerja skema penipuan ini dan apa saja ciri-cirinya?

title

FROYONION.COM - Ingat kasus arisan online yang sempat viral beberapa tahun lalu? Setor Rp1 juta bisa dapat Rp1.2 juta dalam 3 hari, setor Rp2 juta bisa kembali Rp2.5 juta dalam 7 hari. 

Terlihat menggiurkan dan pantas saja banyak yang ikut bergabung. Bisa ditebak, ujung-ujungnya bandar arisan kabur membawa uang anggotanya. Kerugian kala itu ditaksir mencapai puluhan hingga ratusan juta. 

BACA JUGA: MENGENAL SKEMA PONZI YANG ADA DI DRAMA DECOY 

Bisnis low risk high return dengan iming-iming pendapatan besar memang hampir selalu bisa memancing banyak korban. Semua orang butuh uang, dan apa salahnya mengeluarkan sedikit modal asal bisa menggandakan keuntungan berkali-kali lipat? 

Celah ini juga yang dimanfaatkan orang-orang tidak bertanggungjawab untuk membangun bisnis palsu memakai skema Ponzi. Cara kerjanya biasanya dengan menjanjikan keuntungan besar dalam waktu singkat. 

BACA JUGA:

JOB SEEKERS WASPADA! INI MODUS PENIPUAN BARU DI WHATSAPP DAN TELEGRAM, KERUGIAN CAPAI RATUSAN JUTA 

Bukan hanya di Indonesia melalui arisan online, skema Ponzi juga dapat kita lihat pada kasus Tinder Swindler yang sempat viral karena dokumenternya di Netflix dan penyelenggaran Fyre Festival yang gagal total pada 2017 lalu. 

Sebenarnya apa sih skema Ponzi ini, bagaimana cara kerjanya dan ciri-cirinya? Yuk, cermati penjelasan di bawah supaya kita semua bisa lebih waspada! 

PENGERTIAN DAN ASAL MULA NAMA PONZI 

Nama Ponzi berasal dari Charles Ponzi, seorang mafia Italia yang pertama menggunakan skema penipuan ini pada 1919. Banyak orang mengalami kerugian dari investasi bodong yang ia jalankan. Inilah yang membuat nama Ponzi diabadikan sebagai nama dari skema penipuan tersebut. 

Penipuan dengan skema Ponzi pada dasarnya merupakan perputaran uang dari para anggotanya sendiri. Proses di dalamnya ialah mengandalkan aliran dana investasi baru agar bisa terus memberi pengembalian pada investor lama. 

Tidak heran jika dalam kasus-kasus penipuan yang menggunakan skema Ponzi, korban diminta untuk mencari investor-investor baru atau istilahnya downline. Tujuannya supaya perputaran uang tetap terjaga dan investor lama akan mendapat bayaran dari deposit investor baru. 

BACA JUGA:

WASPADA VISHING, MODUS PENIPUAN BARU PAKAI SUARA ROBOT

Bisa dibilang kalau keuntungan dari para investor sebenarnya bukan berasal dari uang yang sudah mereka investasikan, melainkan dari investasi member baru yang bergabung belakangan. Pola ini akan terus berulang hingga para investor bakal terus mencari sejumlah investor baru. 

Pihak pemilik jasa investasi juga tak lupa akan menyiapkan segala fasilitas bodong mulai dari produk investasi fiktif, kantor sewaan dan lain-lain. Semua ini dilakukan supaya usahanya tampak nyata dan meyakinkan. 

Skema Ponzi akan hancur apabila tidak ditemukan lagi investor baru untuk membayar imbal hasil yang sudah dijanjikan pada investor lama. Di titik inilah biasanya pemilik bisnis investasi bodong akan membawa lari uang investor-investornya.  

CIRI-CIRI DAN CARA MENGHINDARI PENIPUAN SKEMA PONZI 

Ciri utama yang biasanya paling terlihat dari penipuan skema Ponzi ialah imbalan tinggi dengan resiko yang cukup rendah. Perlu diingat bahwa tiap investasi akan memiliki prinsip high risk high return.  

Artinya, makin besar hasil yang ingin didapatkan, maka tentunya akan semakin besar juga resiko yang harus dihadapi. Waspada investasi atau bisnis apapun yang menjanjikan hasil tinggi dengan resiko rendah. 

Selain itu, imbal hasil juga biasanya tidak melihat pergerakan ekonomi. Produk investasi biasanya akan memberi imbal hasil sesuai dengan kondisi ekonomi yang sedang terjadi saat itu. Beda ceritanya dengan investasi bodong yang imbal hasilnya konsisten terus menerus. 

Strategi investasi yang dirahasiakan atau dijelaskan secara rumit juga bisa jadi indikasi kalau investasi itu sebenarnya bodong dan menggunakan skema Ponzi. Investor biasanya akan diminta tetap tenang tanpa banyak tahu apa rencana dan strategi investasi yang akan dilakukan. 

Tidak diizinkan melihat dokumen investasi? Hati-hati, kalian mungkin sedang dibohongi. Hal ini karena bisa saja dokumen itu memang tidak ada atau justru menggunakan investasi ilegal. 

Terakhir, kesulitan menarik dana juga bisa jadi ciri bahwa investasi yang dilakukan menggunakan skema Ponzi. Proses dalam menarik keuntungan akan dipersulit karena dana kalian sudah digunakan untuk membayar keuntungan investor lama atau untuk keperluan pribadi pelaku skema ini. 

BACA JUGA:

MENDETEKSI DAN MENGHINDARI PENIPUAN LOWONGAN KERJA 

Jika menemukan produk investasi dengan beragam ciri di atas, segera menghindar dan jangan coba untuk ikut-ikutan. Hal ini berlaku juga untuk bisnis abal-abal yang menawarkan keuntungan besar dengan deposit rendah. 

Selalu cek dan riset produk investasi ataupun bisnis yang hendak kalian jalankan. Periksa legalitas perusahaan dan coba pikirkan, apakah mungkin dengan hanya deposit Rp1.5 juta kalian akan mendapat imbal hasil Rp450ribu per hari? 

Sudahi halumu, ayo berpikir realistis denganku. Satu-satunya cara kalian bisa mendapat ratusan juta rupiah dengan mudah tanpa pekerjaan dan tanpa warisan adalah apabila pemerintah membangun jalan tol di atas rumah kalian. 

Hanya dengan cara tersebut kalian bisa menerima ratusan juta rupiah sebagai dana pembebasan lahan. Selebihnya, ayo cari pekerjaan halal! (*/)

  • whatsapp
  • twitter
  • facebook
  • remix
Penulis

Wahyu Tri Utami

Sometimes I write, most of the time I read