Esensi

LO HARUS TAHU, 5 TREN MEDIA SOSIAL DI TAHUN 2023 YANG BAKAL EKSIS TERUS

Penggunaan media sosial ibarat kayak makan 3x sehari, udah jadi kebutuhan yang nggak bisa lo lepasin. Bukannya media sosial isinya gitu-gitu aja? Eittsss jangan salah, justru media sosial ini bisa jadi penting buat lo. Yuk, simak tren media sosial di tahun 2023 Civs.

title

FROYONION.COM - Ngomongin perkara dunia anak muda kreatif nggak bakal afdol kalau belum bahas media sosial. Gara-gara perkembangannya yang pesat banget, media sosial sekarang udah kayak kebutuhan pokok di kehidupan sehari-hari. Ya, emang banyak banget informasi dan referensi yang bisa kita dapatkan lewat media sosial Civs.

Semua media sosial berlomba-lomba bikin terobosan baru lewat fitur dan kemudahan akses buat para penggunanya. Makin ke sini ada aja terobosan yang dibikin para developer media sosial ini. Di tahun 2022 aja tercatat banyak aplikasi media sosial yang bermunculan dan beberapa sempat bikin heboh. Misal, aplikasi online datingMiChat, belakangan heboh gara-gara banyak banget isu BO dan penipuan.

Ada juga yang lagi anget-angetnya bikin gempar dunia, yaitu aplikasi Twitter. Belakangan juga sempat heboh gara-gara bos baru Twitter, Elon Musk banyak ngeluarin statement dan kebijakan baru buat Twitter, pengguna, sampai karyawannya. Isu paling panas dari Twitter pastinya tentang banyaknya karyawan yang keluar menyusul kebijakan-kebijakan baru Elon Musk.

Urusan media sosial, Indonesia sendiri masuk dalam negara yang punya pengguna media sosial aktif terbanyak nih, Civs. Dikutip dari data We Are Social, tahun 2022 pengguna media sosial mencapai 191.4 juta jiwa, naik 12.6% dari tahun sebelumnya 170 juta jiwa. Media sosial yang paling banyak dipakai ada Whatsapp dan Instagram. 

Nah, kira-kira tahun 2023 media sosial apa yang bakal naik daun ya Civs? Berikut 5 tren media sosial di tahun 2023, sekaligus gue bakal ulas fitur-fitur dan penggunaannya.

MEDIA SOSIAL DAN SEGALA ISINYA

Gue bakal langsung bahas aja di sini tanpa banyak basa-basi. Di peringkat pertama, diduduki oleh aplikasi olah pesan terkenal terutama di Indonesia, yaitu Whatsapp. Whatsapp udah jadi aplikasi primer kita sehari-hari buat komunikasi, bahkan semua aktivitas dan keperluan ada campur tangan Whatsapp ini Civs. Whatsapp sendiri masih jadi aplikasi olah pesan terfavorit di Indonesia. 

Kemudahan akses dan fitur-fitur yang cukup lengkap bikin Whatsapp ini jadi unggulan. Bahkan buat lo yang punya usaha atau mau beralih ke akun profesional dan bisnis, lo bisa banget pakai yang namanya Whatsapp Bussines. Lo bakal gampang ngatur pesan pembuka buat customer, ada fitur-fitur yang secara detail jelasin alamat bisnis lo, open hours lo, isi katalog bisnis lo, dan masih banyak lagi fitur yang nggak ada di Whatsapp biasa.

Selain kemudahan dan kelebihan Whatsapp, ada hal-hal lain yang menurut gue harus ditingkatin sama Whatsapp. Salah satunya Whatsapp ini lumayan sering erroratau down, entah lagi ada maintenance atau emang ada yang kurang sempurna. Terus kualitas gambar dan video harusnya bisa lebih bagus dikit sih Civs soalnya foto dan video otomatis bakal dikompres habis-habisan, kecuali lo pakai attach file format document Civs.

Posisi kedua, ada media sosial yang udah familiar banget buat lo semua, apalagi kalau bukan Instagram. 233 juta penduduk Indonesia pakai Instagram ini atau 84.8% dari jumlah populasi. Meski jumlahnya turun dibanding 2021, tapi Instagram tetap jadi aplikasi kedua yang paling banyak dipakai setelah Whatsapp.

Fitur-fitur Instagram ini juga lengkap Civs, apalagi buat anak muda yang merambah dunia bisnis atau profesional bisa banget bikin branding lewat Instagram. Hasilnya emang bisa ngejual banget kalau bikin branding lewat Instagram ini, asal lo tahu caranya. Lo bisa maksimalkan fitur reels, story, feed, dan Instagram shop buat bisnis lo. Bisa juga buat lo yang bergerak di bidang jasa misal, lo bisa beralih ke akun profesional biar lo gampang cek traffic insight ke postingan lo, hari apa aja insight viewersakun lo rame, jam efektif buat posting di akun lo, dan masih banyak lagi.

Salah satu hal yang masih rame di Instagram ini adalah endorsement. Lo bisa banget ngehasilin cuan dari Instagram, asal konten lo dibutuhin orang banyak dan konsisten. Di sisi lain, Instagram ini juga masih punya kekurangan di bagian spamming, konsumsi kuota dan memori yang besar, rawan penipuan, banyak fake accountyang nggak berguna.

Posisi ketiga, diisi media sosial Tiktok. Nah, di tahun 2022 ini Tiktok bisa dibilang lagi melejit di Indonesia. Jumlah pengguna Tiktok naik pesat, di 2021 tercatat sebanyak 38.7% dan naik jadi 63.1% di tahun 2022. Gila nggak tuh Tiktok pesat banget perkembangannya.

Perkembangan pesat Tiktok ini gara-gara tren short video yang emang lagi pesat banget Civs. Orang lebih milih buat nyimak video yang isinya detail tapi dikemas singkat, terlebih lagi biasanya ada backsound buat nambahin penjelasan isi video itu Civs. Banyak juga informasi yang bisa didapat di Tiktok. Dari berita terkini, jualan, sampai konten-konten "pemersatu bangsa" katanya, ada semua di Tiktok. Tinggal lo pilih isi Tiktok lo mau konten yang kayak gimana Civs.

Lo juga bisa nih nawarin produk atau brand yang lo jual lewat short video di Tiktok. Bikin branding yang mantap juga bisa Civs, lo bisa kayak bikin tips-tips di bidang yang lo kuasai, misal bikin tutorial desain secara singkat di Tiktok, tutorial Microsoft Excel, tutorial public speaking dan lain sebagainya.

Tiktok emang kuat di short video dan lagi banyak digandrungi semua kalangan. Itu yang bikin kelebihan Tiktok dibanding media sosial lainnya, meski di Instagram juga ada fitur yang mirip ya Civs, tapi di Tiktok isinya lebih lengkap kalau soal short video. Tapi bukan berarti Tiktok nggak punya kekurangan ya Civs. Ada beberapa kekurangan Tiktok kayak kontennya masih kurang ramah buat anak di bawah umur, banyak hoax, banyak konten goyang cuma buat ngejar FYP dan viral, apalagi ada isi konten yang sampai bikin nyawa hilang kayak menghadang bus atau truk di jalan raya.

Di posisi keempat, ada media sosial berlogo burung, ya Twitter. Gue lebih condong buat masukin Twitter ketimbang Facebook di sini gara-gara trafficnya Facebook udah lumayan abstrak sekarang, Civs. Sebenernya kalau mau head to head, lebih banyak pengguna Facebook ketimbang Twitter. 

Gue rasa 2 media sosial ini sama-sama lebih banyak bergerak secara underground, nggak terlalu banyak ekspose dan muncul ke permukaan kayak Instagram atau Tiktok. Bisa dibilang Twitter lebih mendominasi kalau urusan ekspose ke publik dibanding Facebook, sering cuitan-cuitan di Twitter ini jadi bahasan umum dan bahkan masuk media skala besar.

Urusan traffic, Twitter masih bisa dibilang kenceng Civs. Lo bisa nyari semua informasi yang nggak muncul ke permukaan lewat Twitter, bahkan kadang muncul pertama kali di Twitter dulu baru jadi bahasan di media lainnya. Gue soroti yang jadi unggulan di Twitter ini adalah bisa lebih bebas berekspresi. Mau itu informasi penting, curhatan, keluh kesah tentang hidup, protes terhadap suatu fenomena bisa lebih bebas lo suarakan.

Buat branding, promosi, dan bisnis sendiri mungkin Twitter ini kurang kenceng kalau dibanding Instagram atau Tiktok. Bukannya nggak bisa, lo tetap bisa cuma lebih butuh effort di Twitter. Kalau gue amati, di Twitter ini orang lebih banyak naruh perhatian di hal yang nyeleneh, out of the box, hiburan, topik-topik trending dan viral. Nah, kekurangannya sendiri di Twitter ini banyak akun kosong dan nggak aktif, spam juga banyak, nggak ada fitur chat kayak Facebook misalnya, terus batasan karakter postingan cuma 280 aja.

Tapi kabar baik buat para pengguna Twitter nih, baru-baru ini Twitter lagi uji coba fitur baru yang dinamakan Notes. Menariknya fitur baru ini udah nggak ngasih batas pengguna buat bikin cuitan sepanjang 280 karakter aja, tapi bisa sampai 2.500 karakter ditambah lagi bisa masukin foto, video, dan GIF sekaligus di 1 postingan. Menarik nih Civs, patut ditunggu.

Last but not least, di posisi kelima ini agak menarik. Gue masukin media sosal yang mungkin masih asing buat beberapa orang. Media sosial ini adalah LinkedIn, media sosial yang lebih fokus ke bahasan para pencari kerja dan para expert di bidangnya masing-masing. Hebatnya di LinkedIn ini justru fiturnya menarik, udah kayak gabungan antara Facebook dan Instagram.

Lo bisa bikin postingan tentang apapun yang ada kaitannya sama dunia kerja, mau itu tips dan trik, tutorial, pengalaman menarik pas lo kerja, bikin branding biar dilirik para recruiter, dan bisa saling berkoneksi sama siapapun, baik yang belum pengalaman atau yang udah punya segudang pengalaman mentereng.

Nah, traffic beranda lo di sini disesuaikan sama orang-orang yang lo ikuti di akun LinkedIn lo. Kalau lo banyak koneksi sama para HR misal, beranda lo bakal banyak postingan mereka yang sering share info lowongan kerja dari berbagai perusahaan. Di LinkedIn ini lo juga bisa banget langsung dapat offering dari HR kalau emang lo sesuai kualifikasi yang mereka cari. Lo juga bisa nyari lowongan kerja yang diposting di kolom pekerjaan dan kadang langsung bisa lo lamar pakai akun LinkedIn.

Kekurangan pasti tetap ada juga di LinkedIn ini ya Civs. Ada beberapa kekurangan kayak masih lumayan banyak lowongan fiktif yang beredar, adanya fitur-fitur penting tapi terbatas dan yang bisa akses cuma lo yang udah langganan atau premium bahasanya di LinkedIn, dan settingan profil yang lumayan monoton di LinkedIn.

Nah, itu dia Civs 5 tren media sosial yang masih bakal eksis di tahun 2023. Gimana Civs, kira-kira media sosial favorit lo yang mana nih? Apapun media sosial favorit lo, yang jelas lo harus bijak ya Civs. Lo harus bertanggung jawab sama apa yang lo posting atau lo suarakan. (*/)

  • whatsapp
  • twitter
  • facebook
  • remix
Penulis

Ade Bagus Mahendra

HR People Development. Anak rantau. Karyawan swasta yang suka baca dan nulis.