
Tempat kerja itu lingkungan yang kompleks, di mana beragam individu dengan latar belakang berbeda. Ada sejumlah topik yang lebih baik dihindari atau dianggap tabu untuk dibicarakan, seperti yang satu ini.
FROYONION.COM - Bekerja di perusahaan dengan etika kerja yang santai kerap ditemukan di perusahaan-perusahaan dengan mayoritas pekerja usia muda. Bekerja memang tidak melulu harus kaku dan membosankan, sesekali ada canda dan tawa yang lumrah dilakukan.
Namun, bukan berarti karyawan dapat berbicara dengan bebas tanpa adanya etika. Mengutip Huffington Post, di bawah ada beberapa topik yang tabu untuk dibicarakan dengan teman sekantor:
Politik mungkin jadi topik yang sangat sensitif dan sering kali menjadi sumber perpecahan di antara orang-orang. Di tempat kerja, penting untuk menjaga suasana yang harmonis dan profesional, jadi lebih baik menghindari perdebatan politik yang berpotensi memicu ketegangan.
Nah, ada juga agama yang menjadi aspek pribadi sangat penting bagi banyak orang. Namun, tempat kerja bukanlah tempat yang tepat untuk membahas keyakinan agama individu secara terbuka.
Menghormati keragaman agama dan keyakinan setiap orang jadi kunci untuk menciptakan lingkungan kerja yang profesional. Jadi, jangan mengajak orang lain membicarakan agama mereka jika tidak ada persetujuan yang jelas ya.
Detail tentang keuangan pribadi, seperti gaji, hutang, atau pengeluaran, adalah hal yang terlalu pribadi dan sebaiknya tidak dibicarakan di tempat kerja.
Bandingin gaji atau membahas masalah keuangan pribadi dengan teman kerja dapat menciptakan ketidakseimbangan dan menciptakan ketidaknyamanan. Lebih baik menjaga privasi keuangan masing-masing individu.
Masalah pernikahan, perceraian, kesehatan mental, atau masalah keluarga yang rumit, jadi hal yang sangat pribadi dan seharusnya tidak menjadi topik pembicaraan di tempat kerja.
Meski menjadi baik untuk mendukung teman kerja dalam situasi sulit, lebih baik membatasi diri untuk memberikan dukungan emosional tanpa mencampuri urusan pribadi mereka secara terperinci.
Perbedaan gender, ras, dan etnisitas adalah hal yang harus dihormati dan dihargai di tempat kerja. Ngomongin orang lain berdasarkan atribut ini adalah tindakan diskriminatif dan tidak profesional. Hindari percakapan yang memicu prasangka atau stereotip yang merugikan kelompok tertentu ya.
Hal-hal tersebut tabu dibicarakan di tempat kerja karena bisa menimbulkan masalah dan ketegangan antara teman kerja. Bicara tentang politik, agama, atau keuangan pribadi bisa memicu perdebatan sengit atau perasaan tidak nyaman di antara orang-orang.
Setiap orang memiliki pandangan dan keyakinan yang berbeda, dan membahas hal-hal ini di tempat kerja dapat mengganggu kerja tim dan menciptakan ketidakharmonisan.
Kehidupan pribadi yang sensitif seperti masalah pernikahan, perceraian, atau kesehatan mental juga tidak seharusnya dibicarakan secara terbuka di tempat kerja.
Karena hal ini adalah urusan pribadi dan mungkin tidak relevan dengan pekerjaan. Memasukkan topik-topik seperti ini dapat menciptakan ketidaknyamanan dan mengganggu fokus pada tugas-tugas pekerjaan.
Selain itu, isu-isu yang sensitif terkait gender, ras, dan etnisitas harus dihindari dalam percakapan di tempat kerja.
Untuk menciptakan lingkungan kerja yang aman, nyaman dan menghargai keragaman, penting untuk menghindari percakapan yang berpotensi merugikan atau menghina orang lain berdasarkan atribut pribadi mereka.
Secara keseluruhan, menjaga batasan dalam pembicaraan di tempat kerja adalah penting untuk menjaga kerja tim yang harmonis, menghormati privasi individu, dan menciptakan lingkungan yang profesional.
Beberapa pekerja usia muda menyampaikan tanggapan soal hal ini, salah satunya Max (27 tahun). Menurutnya membicarakan hal tabu di tempat kerja adalah perbuatan yang salah. Bisa dikatakan mereka itu tidak profesional.
“Kalau gue liat orang membicarakan hal tabu di tempat kerja, gue sih merasa dia kurang profesional. Kerjaan kan harus fokus, jangan sampai hal-hal tabu malah bikin suasana jadi nggak nyaman. Lebih baik ngobrolin hal yang positif dan relevan sama tugas kita,” ujarnya saat ditanyai, Jumat (23/06/2023).
Meski ia sering kali mendengar teman-temannya membicarakan hal tersebut, sesekali ia mengingatkan jika perbuatan itu tak bisa dinormalisasi di lingkungan kantor.
“Sering banget temen gue, tips dari gue kalo temen lo ada yang kayak gitu, alihkan aja pembicaraan dan cara terakhir lu tinggal diskusi toxic itu,” jelasnya.
Hal yang sama juga disampaikan oleh Iyam (28 tahun). Katanya, mereka yang sering membicarakan hal tabu kemungkinan besar kurang paham etika. Padahal di manapun kita berada harus tetap menghormati lingkungan kerja.
“Kalo orang ngomongin hal tabu di kantor, gue mikirnya sih dia kurang paham etika. Kita harus tetap menghormati lingkungan kerja dan menjaga privasi orang lain. Mendingan hindari topik yang sensitif dan fokus aja sama pekerjaan yang kita emang dipekerjakan untuk ngelakuin,” ucapnya.
Jawaban Iyam lantas disambar salah satu teman kantor, Merlin (27 tahun) yang sejak tadi menguping pembicaraan. Menurutnya, ada kalanya hal tabu perlu dibahas untuk memperbaiki situasi kerja.
"Apanya yang tabu di tempat kerja, sih? Kalau maksudnya topik-topik yang biasanya nggak boleh dibahas, gue setuju aja kalau nggak cocok buat diperdebatkan di kantor. Tapi ada juga hal-hal yang mungkin perlu diomongin biar kita bisa memperbaiki situasi kerja. Tapi ya, tetep harus jaga etika dan nggak sampe ngerusak hubungan baik sesama tim,” ungkapnya.
Menurut kalian gimana? Mungkin ada beberapa hal yang sebaiknya dihindari atau dianggap tabu untuk dibicarakan di tempat kerja ya.
Dengan kalian menghindari pembicaraan tentang hal di atas, mungkin bisa membantu menjaga hubungan dengan teman kantor, mencegah ketegangan, dan menciptakan lingkungan kerja profesional. (*/)