Esensi

KEBANYAKAN ORANG MENYEMBUNYIKAN IDENTITAS ASLINYA DI DATING APP, LO BEGITU JUGA NGGAK?

Cowok maupun cewek kerap menyembunyikan identitas mereka di aplikasi kencan alias dating app. Motifnya pun beragam, salah satunya adalah takut kalau ada teman yang mengenali profilnya.

title

FROYONION.COM - Banyak cara buat mendapatkan pasangan, salah satunya lewat aplikasi kencan atau dating app. Dengan menggunakan dating app, lo bisa menebar jaring seluas-luasnya dengan cara yang mudah; lo tinggal geser kanan (swipe right). Bahkan lo bisa ngelakuin hal itu sambil rebahan. 

Hal pertama yang dilihat pengguna biasanya adalah foto profil lawan jenis. Setelah itu baru lo melihat hal lainnya seperti jenis hubungan yang diminati, usia, hobi, dan lain sebagainya.

Namun, foto profil pengguna dating app yang mereka gunakan belum tentu adalah foto mereka yang asli. Sangat mungkin mereka mengedit fotonya dengan Photoshop atau menggunakan beberapa filter.

KEASLIAN PROFIL DATING APP

Sebagian orang memainkan dating app untuk sekadar mencari teman mengobrol, sebagian yang lain bertujuan serius ingin mencari pasangan. Selama lo mengobrol dengan pengguna dating app yang match dengan lo, tentu lo menebak-nebak seperti apa tampilan asli mereka.

Lo pun perlu mempersiapkan diri, kalau nantinya saat lo ketemu dengan dia, mungkin aja wajah aslinya berbeda dengan yang di foto dating app. Banyak orang bilang bahwa dating app dan media sosial penuh dengan kebohongan. Walau begitu, di sana tentu banyak juga orang-orang yang nggak palsu.

Kalau kata Big Thinkstudi menunjukkan bahwa sekitar 80% orang memasukkan informasi tentang diri mereka yang tidak sesuai dengan faktanya ke dalam profil. Misalnya, cowok cenderung berbohong tentang tinggi badannya dan cewek cenderung berbohong tentang berat badannya. 

Keduanya cukup cuek tentang usia dan keduanya pun sering menipu soal foto profil mereka. Sangat mungkin bahwa cowok maupun cewek menggunakan foto terbaiknya, yang paling cantik dan paling ganteng mereka sebagai foto profil mereka. Walaupun bisa saja foto tersebut adalah foto setahun lalu, yang berarti wajah asli mereka saat ini berbeda dengan yang di foto profil.

KECEWA BERTEMU DENGAN YANG BEDA

Mengutip dari Big Think, cowok mencari kecantikan fisik dan cewek mencari cowok dengan status sosial dan penghasilan yang lebih tinggi ataupun kemapanan. Maka dari itu sebagian cewek menyukai cowok dengan profesi pengacara ataupun aparat.

Studi pada 2021 oleh Nipissing University Kanada menulis dalam Archives of Sexual Behavior, mereka mewawancarai 388 orang cowok dan cewek berusia 18-40 tahun. Para responden diminta memberi tanggapan apabila mereka bertemu dengan orang dari dating app, tapi nggak sesuai dengan aslinya.

Hasilnya menunjukkan bahwa cowok paling kesal kalau ternyata cewek yang dia temui nggak secantik di foto profil, sedangkan cewek masih permisif dengan hal ini. Pada studi sebelumnya tahun 2015, cowok maupun cewek nggak punya perbedaan yang signifikan soal kekecewaan atas ketampanan/kecantikan teman dating app mereka.

Bisa jadi cowok saat ini lebih memiliki standar yang lebih tinggi dan spesifik soal kecantikan, seperti bentuk tubuh, paras, dan usia ceweknya. Kalau cewek lebih kesal kalau dibohongi tentang pekerjaan cowoknya. Dan keduanya, terutama cewek, nggak suka kalau teman dating app mereka egois. 

Cewek pun, pada studi sebelumnya, tertarik dengan kecerdasan, humor, kemurahan hati, dan sebagainya. Intinya, bagi cewek, tampan nggak selalu soal fisik, tapi juga dari pembawaan dan karakter cowok tersebut.

Selama bermain dating app, lo harus mengatur ekspektasi lo atas orang yang bakal lo temui dari dating app supaya lo juga nggak merasa kecewa berlebihan. Lagipula selain dari dating app, banyak cara buat mendapat pasangan, bisa dari teman sekolah, kuliah, maupun relasi orang tua. Selalu ada cara dan kesempatan buat lo mendapatkan pasangan, Civs. (*/)

BACA JUGA: MASANG FOTO KUCING DI DATING APP BISA MENARIK PERHATIAN CEWEK, EMANG IYA?

  • whatsapp
  • twitter
  • facebook
  • remix
Penulis

Fadhil

Content writer Froyonion, suka pameran seni dan museum, sesekali naik gunung