Esensi

HINDARI MITOS, BACA DULU 5 FAKTA ILMIAH TENTANG SELINGKUH

Perselingkuhan memang sulit untuk diterima akal. Apa sih yang buat seseorang berselingkuh? Siapa aja yang paling sering berselingkuh? Yuk sama-sama kita cari tahu jawabannya di bawah ini.

title

FROYONION.COM - Banyaknya kasus perselingkuhan yang dilakukan selebriti atau orang di sekitar kita, tentunya memunculkan reaksi yang beragam. Bagi para jomblo, mereka jadi malas cari pasangan karena takut diselingkuhi. Sementara para couples, mereka jadi parno nggak karuan, sampai mencari dan mempercayai mitos tentang perselingkuhan.

Sadar akan hal ini, para peneliti ternyata sudah lebih dulu melakukan berbagai studi dan riset untuk mengungkap fakta-fakta ilmiah tentang perselingkuhan seperti siapa saja yang lebih banyak berselingkuh, apa penyebabnya, dan 3 poin lainnya yang akan dijelaskan lebih lanjut di artikel ini.

1. BUKAN HANYA LAKI-LAKI, SELINGKUH JUGA DILAKUKAN WANITA

Apa yang pertama kali ada di benakmu ketika mendengar kasus perselingkuhan?

Mungkin kalimat seperti, “Pria mana yang berani-beraninya berselingkuh dari pasangannya?”, menjadi kalimat pembuka paling umum yang sering kita perbincangkan. Padahal tanpa memandang gender, menurut data yang dijelaskan perspectivesoftroy.com, keduanya punya kemungkinan yang sama untuk berselingkuh.

Bahkan menariknya, ada suatu data yang memperlihatkan bahwa perselingkuhan yang dilakukan wanita pernah mengalami kenaikan 40% di antara tahun 1990 dengan tahun 2010. Sedangkan pria cenderung stabil di angka 21% dalam rentang waktu tersebut. 

Apa ya yang membuat para wanita juga berselingkuh? Salah satunya adalah ketika kebutuhan mereka dalam suatu hubungan tidak terpenuhi. 

Dalam suatu hubungan, wanita biasanya menginginkan perhatian, dukungan, dan kasih sayang. Ketika kebutuhan ini tidak terpenuhi, maka mereka akan frustasi, kesal, dan mulai mencari kebutuhan itu di luar hubungan.

2. PENYEBABNYA TIDAK SELALU TENTANG SEKS

Ketika seseorang ketahuan selingkuh, tidak sedikit dari kita yang membanding-bandingkan fisik si korban dengan orang ketiga. Mungkin karena parasnya yang jauh lebih cantik dan ganteng atau bisa jadi karena fisiknya yang lebih menggoda. Asumsinya seakan sudah pasti, kalau perselingkuhan terjadi karena dorongan seksual semata. Padahal belum tentu lho.

Alasan orang berselingkuh bermacam-macam, di antaranya: merasa nggak puas sama hubungannya, merasa kurang dicintai oleh pasangan, atau emang nggak bisa setia dalam menjalin hubungan. Selain itu, arti selingkuh untuk setiap orang juga berbeda. Elite daily merangkumnya dari sebuah survey kepada 100 orang responden tentang apa definisi selingkuh bagi mereka.

Hasilnya, banyak orang menganggap bahwa menyukai postingan oranglain dan menonton bokep tidak dianggap selingkuh. Sedangkan interaksi fisik atau seksual seperti flirting dan berhubungan seks merupakan bentuk perselingkuhan bagi sebagian besar responden lainnya.  

BACA JUGA: DISELINGKUHI, SALAH SIAPA?

3. PERSELINGKUHAN BISA SAJA MENIMPA HUBUNGAN YANG BAHAGIA

Pernah kah kamu menjadi korban perselingkuhan? Dan bagaimana perasaanmu kala itu?

Dari pengalaman beberapa orang ketika mengetahui pasangannya berselingkuh, seringkali mereka menyalahkan diri sendiri dan mempertanyakan kenapa semua ini bisa terjadi, padahal hubungannya dirasa baik-baik saja.

Ternyata di kalangan para psikolog atau terapis, perselingkuhan bisa aja menimpa hubungan yang bahagia. Menurut mereka, orang yang berselingkuh tidak selalu benar-benar menginginkan orang lain. Terkadang dengan cara itu, sebenarnya mereka sedang mencari bagian dari dirinya yang hilang atau sekedar merindukan masa lalu dan belum puas mengeksplor banyak hal.

Maka dari itu, perselingkuhan tidak selalu terjadi karena kesalahan pasangan atau hubungan itu sendiri. Malah terkadang, masalahnya ada pada kepribadian orang yang berselingkuh. Bisa saja dia sedang merasa insecure, tidak nyaman, atau gelisah dengan dirinya sendiri dan ingin lari dari perasaan itu dengan cara berselingkuh, salah satunya agar mereka bisa merasa lebih baik dan merasa percaya diri kembali. 

4. HUBUNGAN MASIH BISA DIPERTAHANKAN SETELAH PERSELINGKUHAN TERJADI, WALAUPUN KEMUNGKINANNYA RENDAH

Ketika kasus perselingkuhan akhirnya terbongkar, apakah pada akhirnya hubungan mereka dengan pasangannya bisa diselamatkan? 

Menurut penelitian ternyata kemungkinannya kecil, hanya 15,6% saja yang bertahan, sisanya sebanyak 54,5% memutuskan untuk langsung berpisah. Walaupun kebanyakan orang memilih untuk berpisah, tapi tidak semua kasus perselingkuhan selalu berujung pada perpisahan. 

Umumnya, pasangan yang sudah menikah lebih bisa mempertahankan hubungan setelah perselingkuhan terjadi karena beberapa faktor, yaitu anak, keluarga, dan kondisi finansial. 

Namun, pasangan lain juga sangat mungkin untuk mempertahankan hubungan mereka kalau keduanya masih mau bekerja sama, saling memaafkan, dan mau menyelesaikan akar masalah dibalik perselingkuhan yang terjadi.

5. ORANG YANG TERLALU BERGANTUNG SECARA EKONOMI PADA PASANGAN, CENDERUNG UNTUK SELINGKUH

“Mungkin dengan membahagiakan pasangan dan memberikannya semua fasilitas, dia bakal lebih setia karena sudah merasa terpenuhi.” - ujar seorang bucin.

Apakah kamu merasa familier dengan fenomena tersebut? Dan apakah tindakan itu 100% benar?

Menurut Christin Munsch, seorang asisten profesor sosiologi, laki-laki yang bergantung pada pasangannya punya kecenderungan berselingkuh sebesar 15%, lebih besar daripada wanita yang hanya 5% saja. Walaupun sama-sama punya kecenderungan untuk berselingkuh, tapi angka pada pria jauh lebih tinggi.

Ia menjelaskan bahwa yang melatarbelakangi hal itu terjadi, kemungkinan karena laki-laki merasa terancam, atau bahasa simpelnya sih minder. Kita tumbuh dengan budaya bahwa laki-laki adalah kepala keluarga sekaligus pencari nafkah, jadi ketika dia merasa tidak bisa memenuhi standar budaya yang ada, berselingkuh malah jadi pelarian untuk membangun kembali kepercayaan dirinya.

Itu tadi 5 fakta ilmiah tentang perselingkuhan yang dijelaskan oleh beberapa peneliti. Karena dilakukan dengan berbagia pendekatan, sangat wajar kalau timbul perbedaan antara penelitian yang satu dengan yang lainnya. Jadi, tetap terima informasi apapun secara bijak dan dengan pikiran terbuka ya! (*/)

  • whatsapp
  • twitter
  • facebook
  • remix
Penulis

E. Nur Badriah

Seorang taurus dan babu dari seekor kucing persia