Esensi

HAL-HAL KECIL YANG LO NGGAK SADARI TERNYATA SESUAI SAMA NILAI-NILAI PANCASILA

Di hari Kesaktian Pancasila, anak muda jangan cuma terjebak retorika. Yuk amalkan Pancasila dalam keseharian kita di kampus atau tempat kerja.

title

Civs, tanggal 1 Oktober setiap tahunnya kita merayakan Hari Kesaktian Pancasila nih. Khusus untuk tahun ini, tema yang diangkat yaitu ‘Indonesia Tangguh Berlandaskan Pancasila’. Lingkungan perkantoran dan tempat tinggal juga dihimbau agar mengibarkan bendera merah putih satu tiang penuh selama peringatan Hari Kesaktian Pancasila lho, Civs.

Presiden Joko Widodo (Jokowi) lewat akun Instagram-nya juga menyampaikan bahwa ideologi Pancasila dengan segenap nilai yang dikandungnya memandu bangsa ini untuk menghadapi berbagai bentuk tantangan meskipun datang di zaman yang berbeda.

Kalo kita lihat dari apa yang telah disampaikan oleh Jokowi lewat posting-an tersebut, bisa terlihat bahwa nilai-nilai yang ada di dalam Pancasila ternyata bisa memandu kita dalam melewati tantangan-tantangan yang ada di kehidupan bermasyarakat dan juga menjadi pedoman bangsa dalam melakukan kegiatan yang positif dan ‘sejalan’ dengan nilai Pancasila itu sendiri, meskipun perkembangan zaman terjadi dengan pesat dan jauh berbeda dengan masa-masa awal kemerdekaan negara kita.

Nah, untuk memperingati Hari Kesaktian Pancasila ini, gue pengen ngajak kalian-kalian sebagai anak muda bangsa untuk berkontemplasi (cailahhh) terhadap nilai-nilai yang ada di dalam Pancasila yang nggak kita sadari ternyata pernah kita lakukan, Civs!

Buat kita yang terlahir sebagai generasi millennials atau pun Gen-Z, udah pasti pertumbuhan dan perkembangan kita erat banget kaitannya dengan teknologi. Terkadang juga, teknologi yang dibuat dengan tujuan untuk mempermudah kegiatan manusia ehhh malah balik ‘memperalat’ kita. Alhasil, banyak banget anak muda kita yang terdampak penyebaran budaya luar yang terlalu masif di internet.

Beberapa orang bisa untuk mengontrol diri dan mengambil sisi positif dari bauran budaya yang ada di internet. Tapi, banyak juga anak muda kita yang terlalu ter-influence sama hal-hal yang ada di internet ini. Poin gue di sini adalah kita perlu untuk mengingat nilai-nilai yang ada di dalam Pancasila dalam melakukan segala kegiatan kita. 

Jadi, ketika perkembangan zaman yang pesat itu nggak bisa dihindari, setidaknya kita selalu berpegangan teguh sama Pancasila biar jati diri bangsa itu nggak luntur dan kalah sama budaya dari luar, Civs.

Banyak banget kegiatan yang nggak kita sadari ternyata sesuai sama butir-butir dalam pasal-pasal yang ada di Pancasila.

Contohnya, anak-anak muda kita yang berumur 17 tahun udah bisa ikut memilih wakil rakyat dalam pemilu. Nah, untuk momen yang kayak gini, meskipun masih 17 tahun dan nggak ngerti politik, sebaiknya kita tetep ikut andil dalam pemilu, Civs. Sebelum ikut milih, kita perlu untuk cari tau track record atau background dari sang calon wakil rakyat, jadi nantinya kita tau nih mana calon yang cocok sama kita atau nggak.

Kegiatan cari tau profil wakil rakyat sebelum pemilu ini jadi cerminan Pancasila sila 4 butir 10 nih, Civs. Dalam Pedoman Penghayatan dan Pengamalan Pancasila yang diterbitkan oleh Kemhan, ada 45 butir-butir dalam seluruh sila yang bisa jadi pedoman atau cerminan perilaku bangsa kita, Civs.

Khususnya, dalam sila 4 butir 10 berisi “Memberikan kepercayaan kepada wakil-wakil yang dipercayai untuk melaksanakan pemusyawaratan.”.

Butir ini jadi pedoman buat anak muda kita khususnya dalam ajang pemilu, nggak melakukan golput dan berusaha mencari tau profil dari calon wakil rakyat sebelum memilih artinya kita punya sebuah kepercayaan terhadap calon wakil rakyat yang nantinya akan kita pilih untuk memimpin lho.

Momen lainnya yang pasti pernah dialami adalah pas mau makan siang tapi di dekat kita ada temen yang lagi puasa, alhasil kita makannya nggak di deket doi biar doi bisa lebih fokus puasanya. Hal sesimpel ini juga termasuk dalam salah satu butir Pancasila lho.

Tepatnya pada sila 2 butir 4, yang bunyinya “Mengembangkan sikap saling tenggang rasa dan tepa selira.

Nah, dalam sila 2 butir 4 ini, dijelaskan bahwa bangsa kita perlu mengembangkan sikap menghargai sesama, ‘tepa selira’ di sini juga berarti ‘kemampuan untuk menjaga perasaan (beban pikiran) orang lain’, atau mungkin juga berkaitan erat dengan sikap empati.

Contoh simpel lainnya nih, pas temen kerja lagi cuti, ya kita jangan ganggu doi. Hal se-simpel ini masuk ke sila 5 butir 4 yang berbunyi “Menghormati hak orang lain.”.

Soalnya, terkadang tuh seseorang yang ambil jatah cuti emang butuh banget waktu yang berkualitas untuk dirinya dan mungkin keluarganya juga. Jadi, kita harus bisa mengerti dan menghargai keadaan seseorang ketika doi lagi ambil hak cuti, seenggaknya jangan ngerepotin dan ganggu waktunya lah, nanti kalo doi balik kantor lagi, yaudah deh baru gangguin sepuasnya.. (ehhh bercanda lho ini)

Selain itu, kegiatan kecil kayak diskusi kelompok dan mengutamakan kepentingan bersama di atas kepentingan pribadi juga sering banget kita alami, terutama di perkuliahan dan pekerjaan. 

Hal ini terkait dengan sila 3 butir 1, yaitu “Mampu menempatkan persatuan, kesatuan, serta kepentingan dan keselamatan bangsa dan negara sebagai kepentingan bersama di atas kepentingan pribadi dan golongan.”.

Juga, sikap lainnya adalah berteman atau ber-partner dengan orang yang berbeda keyakinan. Banyak banget kita jumpai atau bahkan sekarang lagi kita alami, nih, Civs. Biasanya, di sekolah atau kampus tuh pasti punya temen deket yang beda keyakinan, kalo lagi ada diskusi tentang materi pelajaran, semua hal terkait perbedaan, terutama keyakinan, perlu dikesampingkan, Civs.

Dan hal ini wajar dan nggak jadi masalah sama sekali, yang terpenting adalah sama-sama beradab, tetap adil, dan juga positif bagi diri masing-masing.

Pengamalan ini sesuai sama sila 1 butir 2, Civs, yang isinya “Manusia Indonesia percaya dan taqwa terhadap Tuhan Yang Maha Esa, sesuai dengan agama dan kepercayaannya masing-masing menurut dasar kemanusiaan yang adil dan beradab.”.

Nah, Civs, dari 45 butir nilai yang terkandung dalam Pancasila, semuanya pasti sering atau setidaknya pernah kita alami dalam kehidupan kita sebagai anak muda. Karena memang bener kok, nilai dalam Pancasila itu bisa menyesuaikan zaman, dan nggak bertentangan sama keyakinan yang dianut anak-anak muda di negara kita.

Yang terpenting, manfaatin momen Hari Kesaktian Pancasila ini sebagai pengingat, bahwa setiap negara punya budaya masing-masing, dan begitupun juga dengan kita. Jadi, jangan pernah lupa dengan ‘kebangsaan’ kita sendiri, dan selalu jadiin Pancasila sebagai pedoman dalam berperilaku sebagai anak muda bangsa ya, Civs! (*/)

  • whatsapp
  • twitter
  • facebook
  • remix
Penulis

Garry

Content writer Froyonion, suka belajar hal-hal baru, gaming, dunia kreatif lah pokoknya.