Esensi

5 TANDA KAMU OVERACHIEVER, SANGAT SIBUK SAMPAI LUPA MENIKMATI HIDUP!

Seseorang yang memiliki kecenderungan overachiever rentan terhadap permasalahan psikologis seperti burnout dan kecemasan. Maka dari itu kita perlu mawas diri terkait kondisi ini, agar hidup tetap tenang dan bahagia.

title

FROYONION.COM - Siapa di antara kalian yang rela lembur kerja sampai malam atau enggak mau ambil jatah cuti demi achievement? Coba cek kondisi mental kalian, apakah kalian jadi mudah marah, frustasi dan menolak kegagalan? Hati-hati, ini bisa jadi pertanda overachiever loh.

Memiliki banyak achievement atau pencapaian prestasi memang menjadi kebutuhan primer pada masa kini. Hal ini dapat dimengerti, mengingat zaman digitalisasi mampu membuat kemajuan peradaban manusia melalui teknologi yang meningkatkan efisiensi dan produktivitas kerja manusia. Hal ini berdampak pada kinerja manusia; kita dapat menyelesaikan lebih banyak pekerjaan dengan waktu yang relatif singkat, namun memiliki hasil yang optimal.

Nah, di sisi lain hal ini akan berdampak pada kemunculan tekanan sosial untuk terus berkinerja tinggi dan mengejar kesuksesan. Mari kita ambil contoh yang sangat dekat dengan kehidupan sehari-hari, misalnya tuntutan dari lowongan-lowongan pekerjaan agar kandidatnya memiliki Indeks Prestasi Kumulatif (IPK) setidaknya 2.50 serta memiliki berbagai macam kemampuan di usia yang semuda mungkin. 

Hal ini dapat menjadi pemicu seseorang untuk terus meningkatkan prestasi atau achievement agar dapat memenuhi tuntutan yang ada, sehingga berpotensi mengalami overachiever. Memang terkadang hal ini dapat memberi dampak yang positif, namun bagi kamu yang mengalami kecenderungan overachiever juga akan merasakan berbagai dampak yang negatif.

BACA JUGA : YOU DO YOU: BUKU PENUNTUN UNTUK KAMU YANG TERSESAT DALAM KARIR DAN KEHIDUPAN

Kamu akan merasa sebuah pencapaian layaknya udara dan air; kamu perlu lagi, lagi dan lagi untuk bertahan hidup. Efeknya, kamu haus akan pekerjaan dan achievement baru yang luar biasa, hingga rela mengorbankan waktu tidur, makan ataupun kebersamaan dengan keluarga. Beginilah kondisi seorang overachiever.

Intinya adalah overachiever dapat terjadi ketika keinginan untuk memiliki achievement lebih besar dibanding waktu yang dimiliki, sehingga seseorang dengan kecenderungan overachiever rentan mengalami stress, kelelahan hingga kecemasan. Mereka tidak lagi memperdulikan kesejahteraan pribadinya karena ambisi yang besar.

Nah, lalu apa saja tanda kamu mengalami kecenderungan overachiever? Berikut adalah tanda yang dapat kamu cek dalam dirimu:

1. MEMILIKI STANDAR YANG TINGGI

Standar memang penting untuk kamu miliki, sebab standar dapat membantu kamu dalam mengatur tujuan dan mencapai potensi dengan maksimal. Melalui standar yang dimiliki, kamu dapat mengukur kemajuan diri dan terus termotivasi untuk melakukan peningkatan. Maka dari itu, biasanya seseorang yang sudah menetapkan standar memiliki hal-hal yang berkualitas dalam hidupnya. 

Namun, standar bisa menjadi masalah jika ditetapkan secara tinggi dan tidak achievable alias tidak mudah direalisasikan. Ini juga menjadi salah satu pertanda kamu memiliki kecenderungan overachiever. Seseorang yang mengalami overachiever biasanya memiliki standar tinggi dan sangat sulit dipenuhi, bahkan oleh dirinya sendiri. Sebab mereka kerap kali menuntut diri untuk mencapai keberhasilan yang tinggi dan sempurna dalam banyak hal.

2. TERLALU FOKUS PADA PENCAPAIAN

Harus kita akui, terkadang kita menilai kemampuan seseorang dari pencapaian yang dimiliki seseorang dan cenderung mengesampingkan bagaimana caranya berproses. Hal ini menjadikan pencapaian sebagai salah satu tolak ukur mutlak kemampuan seseorang. Terlalu fokus pada pencapaian menjadi salah satu pertanda kamu mengalami overachiever.

Orang yang mengalami overachiever cenderung terlalu fokus pada pencapaian dan tujuan yang mereka miliki. Mereka tak segan untuk mengabaikan beberapa hal penting dalam hidupnya seperti kesehatan mental dan fisik hingga kehidupan sosial. 

Jika kamu merasa selalu mengorbankan waktu kehidupan sosialmu (dengan keluarga atau teman) demi fokus pada pencapaian, barangkali kamu harus menguranginya. Sebab kehilangan koneksi pada kehidupan sosial bisa memicu rasa depresi. Pada akhirnya, hidup terbaik adalah yang seimbang, loh.

BACA JUGA : THE ILLUSION OF PROGRESS: KETAGIHAN KONTEN SELF IMPROVEMENT TAPI GAK NGARUH DI HIDUP LO

3. SULIT MENERIMA KEGAGALAN

Kamu mungkin sudah sering mendengar bahwa setiap orang pasti pernah gagal. Meski terdengar klise, namun penulis meyakini bahwa itu benar. Setiap orang dalam hidupnya pasti pernah melakukan kesalahan dan kegagalan, baik berupa hal kecil hingga yang besar sekalipun. 

Meski kegagalan adalah hal berat, menyakitkan dan sulit diterima, pada dasarnya kegagalan merupakan hal yang normal dialami. Namun, tidak begitu bagi orang yang mengalami overachiever.

Seseorang yang mengalami overachiever memiliki kesulitan untuk menerima kegagalan dan kekurang diri, sebab mereka memiliki ambisi yang besar akan kesuksesan. Mereka sering merasa tidak puas dengan diri sendiri bahkan saat telah mencapai hal yang besar sekalipun.

4. SELALU INGIN SEMPURNA ATAU PERFEKSIONIS

Meski mustahil, kesempurnaan merupakan hal yang didambakan setiap orang, sebab dengan kesempurnaan tandanya kita tidak memiliki kekurangan. Namun, bagi penulis sendiri, kesempurnaan itu tidak ada. Sebagai manusia, kita hanya terus berusaha untuk semakin dekat dengan kesempurnan alih-alih menjadi makna sempurna itu sendiri.

Seseorang yang mengalami overachiever memiliki hasrat tinggi pada kesempurnaan. Mereka cenderung memiliki sifat yang perfeksionis dengan terobsesi pada detail kecil demi mengurangi resiko kesalahan dan kegagalan. Mereka cenderung melakukan banyak hal agar dapat mencapai kesempurnaan pada banyak hal.

5. SULIT MENERIMA KRITIK

Kritik dari orang lain bisa diartikan sebagai umpan balik negatif atas kerja keras kita terhadap suatu hal, maka dari itu bagi banyak orang hal ini dapat menimbulkan rasa sedih, kecewa hingga marah. Nah, bagi seseorang yang mengalami overachiever, mendapat kritik menjadi salah satu pertanda bahwa mereka tidak mencapai kesuksesan yang mereka inginkan. Tandanya hal yang mereka lakukan belum sempurna dan masih memiliki kekurangan.

BACA JUGA : MENINGKATKAN KUALITAS HIDUP DENGAN 5 APLIKASI MINDFULNESS TERBAIK

Oleh sebab itu  seseorang yang mengalami overachiever bisa jadi sangat sulit menerima kritikan, terlebih mereka selalu berusaha dengan maksimal ketika melakukan sesuatu. 

Maka dari itu, penting bagi seseorang untuk merubah cara pandangnya bahwa kritik mungkin bukanlah hal positif namun kritik bisa jadi kesempatan untuk tumbuh dan berkembang. Tapi jika menurut penulis sendiri sih, tidak semua kritik perlu dicerna juga. Beberapa ada untuk membuat kita berkembang dan beberapa ada hanya untuk didengarkan lalu dilupakan, hohoho.

Nah, setelah mengetahui tanda-tanda dari overachiever, apakah kamu merasa memilikinya? Jika iya, yuk coba kurangi dan mulai sadari banyak aspek penting dalam hidupmu selain pencapaian. (*/)

  • whatsapp
  • twitter
  • facebook
  • remix
Penulis

Kal

Seorang gadis sederhana dengan pikiran ruwet. Punya kecanduan sama film serta buku.