In Depth

4 JENIS ADAPTASI DI LINGKUNGAN KERJA BARU

Hasil yang baik dimulai dari awal yang baik. Hal ini berlaku juga saat kita masuk ke dalam lingkungan dunia kerja. 

title

FROYONION.COM Bila kita masuk ke dalam dunia kerja yang baru, tentunya ingin merasa nyaman berada di dalamnya. Agar kita merasa demikian, tentunya kita harus beradaptasi. Nah, saat awal-awal bekerja di lingkungan kerja yang baru atau bagi yang baru pertama kali memasukinya, sebenarnya ada beberapa jenis adaptasi yang sebenarnya wajib untuk kita lakukan. 

Perlu diketahui, dalam dunia kerja, hal-hal yang dilakukan karyawan saat awal-awal bekerja memang bisa menentukan bagaimana performanya pada hari-hari selanjutnya. Selain itu, menentukan juga apakah karyawan tersebut akan tetap bekerja atau memutuskan resign.  Bila kita bisa beradaptasi dengan benar, maka bisa menjaga performa kita dalam bekerja dan menghindari kita resign. Lalu, apa saja jenis-jenis adaptasi tersebut? Nah, berikut 5 jenis adaptasi tersebut. 

PERTAMA: BERADAPTASI DENGAN KULTUR PERUSAHAAN

Saat awal-awal bekerja, menjadi momen bagi kita untuk beradaptasi dengan kultur perusahaan. Sebagai seorang employee, kita tentunya harus mematuhinya. Perlu diketahui, mengikuti dengan kultur perusahan terkadang bisa menjadi hal yang sulit.  Bila kita merasakan demikian, kita memang harus beradaptasi agar bisa mengikutinya. 

Sebagai contohnya, saya jadikan pengalaman saya sebagai contoh. Pada tahun 2012 silam, saya pernah bekerja sebagai seorang staf marketing di perusahaan IT. Sebelum jam kerja mulai, setiap hari, ada tradisi menyanyikan lagu hymn perusahaan. 

Setiap hari, setiap karyawan mendapatkan giliran memimpin para karyawan untuk menyanyikan lagu tersebut. Sejujurnya, saya merasa aneh dengan tradisi tersebut.  Saya pun agak canggung saat dipilih menjadi pemimpin. Meskipun demikian, saya berusaha beradaptasi agar bisa mengikuti tradisi tersebut dengan baik. 

KEDUA: BERADAPTASI DENGAN KARAKTER ATASAN KITA

Saat awal-awal bekerja, sebenarnya menjadi momen untuk menyesuaikan diri dengan

karakter sesungguhnya atasan kita. Dengan melakukan adaptasi ini, kita bisa menyesuaikan diri kita agar dapat menyelesaikan pekerjaan yang sesuai dengan ekspektasi atasan. Saya jadikan pengalaman saya saat bekerja sebagai seorang content writer di suatu perusahaan pada tahun 2016 silam.  

Suatu hari, saat awal-awal bekerja di perusahaan tersebut, saya mendapatkan tugas dari atasan saya berupa menulis tentang keselamatan kerja. Sebabnya, ada klien yang memintanya untuk di-posting. 

Atasan saya berkata “Kalau bisa, dilengkapi dengan aturan hukum terbaru.” Saya menyangka bahwa tak menjadi masalah bila tulisan tak dilengkapi aturan tersebut. Ternyata, maksud dari ucapan “Kalo bisa….” adalah hal yang harus dikerjakan. Saya lalu dimarahi karena tak melengkapi tulisan dengan aturan tersebut. Semenjak saat itu, bila bos saya berkata “Kalo bisa…”, maka apa yang dikatakannya sebenarnya adalah hal yang wajib dikerjakan.  

Dari hal yang saya alami ini, saya mengambil satu kesimpulan penting. Yaitu, kita harus bisa beradaptasi sebaik mungkin dengan karakter atasan kita.  Bila tak bisa melakukannya, besar kemungkinan kita akan ditegur atau dimarahi atasan karena pekerjaan yang kita selesaikan tak sesuai dengan ekspektasinya. Bila sering ditegur atau dimarahi, tentunya membuat kita tak nyaman berada di dalam lingkungan kerja.  

KETIGA: BERADAPTASI DENGAN LINGKUNGAN SOSIAL

Saat awal-awal bekerja, kita pun harus beradaptasi dengan lingkungan sosial. Tujuannya, agar kita memiliki hubungan yang baik dengan sesama karyawan. Kita tentunya akan merasa nyaman bekerja bila memiliki hubungan yang baik dengan sesama karyawan. Suatu lingkungan sosial terkadang memiliki karakteristik tersendiri yang belum tentu sama dengan suatu lingkungan sosial lainnya. 

Saya jadikan pengalaman saya lagi sebagai contoh beradaptasi dengan lingkungan sosial. Seperti yang sudah saya sebutkan, saya bekerja sebagai staf marketing di perusahaan IT pada tahun 2012. Ternyata, karyawan senang mengobrol berbagai hal saat bekerja. Atasan kami memang tak melarang hal tersebut. 

Saya sendiri memang kurang begitu senang mengobrol berbagai hal saat bekerja. Sebabnya, mengurangi fokus menyelesaikan pekerjaan. Namun, saya tak bisa menolak bisa ada karyawan yang mengajak mengobrol. Bila menolak, saya khawatir akan dinilai memiliki sikap sombong. Saya lalu berusaha agar bisa menjaga fokus menyelesaikan pekerjaan meskipun ada karyawan lain yang mengajak mengobrol. 

KEEMPAT: BERADAPTASI DENGAN KUALITAS PEKERJAAN YANG HARUS KITA SELESAIKAN

Saat awal-awal bekerja, menjadi momen juga untuk mengenali seperti apa kualitas pekerjaan yang harus kita selesaikan. Terkadang, ada perbedaan persepsi terkait kualitas pekerjaan dari sudut pandang kita dengan sudut pandang atasan. Bila kita tak bisa mengenali seperti apa kualitas pekerjaan yang kita harus selesaikan, tentunya bisa ditegur atau dimarahi atasan. Hal ini tentunya membuat kita tak nyaman berada di dalam lingkungan kerja. 

Saya jadikan pengalaman saya jadi sebagai studi kasusnya. Seperti yang sudah saya sebutkan sebelumnya, saya bekerja sebagai staf marketing di perusahaan IT pada tahun 2012. Saat minggu pertama bekerja, atasan saya meminta laporan marketing mingguan. Saya lalu mengerjakannya dengan aplikasi Power Point menggunakan fitur chart

Ternyata atasan saya meminta laporan marketing dengan desain infografis yang lebih berkualitas dan lebih berwarna-warni. Tujuannya, agar lebih mudah dipahami. Saya lalu menggunakan salah satu aplikasi infografis instant untuk membuat desain grafik infografis laporan marketing mingguan. 

Semenjak saat itu, saya menggunakan aplikasi tersebut untuk membuat laporan marketing mingguan. Dari titik ini, saya menyimpulkan bahwa terkadang ada perbedaan persepsi kualitas pekerjaan dari sudut pandang karyawan dengan sudut pandang atasan. Untuk menyelesaikan pekerjaan, kita tentunya harus mengikuti keinginan atasan kita.

Itulah, 4 jenis adaptasi di lingkungan kerja yang sebenarnya wajib kita lakukan saat awal-awal bekerja. Dengan melakukan adaptasi-adaptasi tersebut, sebenarnya sangat membantu kita agar bisa merasa nyaman bekerja di dalam lingkungan kerja. (*/)

  • whatsapp
  • twitter
  • facebook
  • remix
Penulis

Rahadian

Sarjana hubungan internasional yang kecanduan menulis artikel dan berbisnis kreatif.