
Novel yang mengisahkan Bus Damri, Nad, ikan julung-julung, dan Beliau sebagai penggambaran Tuhan dan Hamba-Nya dengan cara sederhana dan memikat.
FROYONION.COM - Penghambaan atau yang dapat diartikan sebagai upaya mengabdi berdasarkan KBBI merupakan satu kata yang tepat untuk menggambarkan novel karya Ziggy Zezsyazeoviennazabrizkie yang terbit pada 2017 setelah memenangkan Sayembara Novel DKJ pada tahun sebelumnya.
Dalam buku yang bertajuk Semua Ikan di Langit, Ziggy mengisahkan beberapa cerita magis nan eksentrik dalam upayanya membawakan konsep ketuhanan dan penghambaan.
Tanpa menyebut istilah Tuhan dan hamba-Nya secara gamblang, Ziggy menggunakan analogi-analogi kreatif dengan bahasa sehari-hari yang mudah dicerna. Buku setebal 216 halaman ini nyaman dan layak dibaca di sela-sela hiruk pikuk aktivitas sehari-hari.
Penulis sendiri memutuskan untuk membaca buku ini pada akhir tahun lalu setelah melihat beberapa ulasan positif terkait buku ini.
Cerita di novel ini diawali dengan kehadiran bus Damri yang dibawa terbang oleh sekelompok ikan julung-julung hingga akhirnya bertemu dengan Nad dan Beliau.
Bus kota rendah hati yang terbiasa berjalan sepanjang trayek Dipatiukur-Leuwipanjang pada akhirnya harus mengarungi petualangan antar dimensi ruang dan waktu bersama Beliau.
Pemilihan tokoh bus kota, kecoa, hingga ikan julung-julung patut diberi apresiasi atas kreativitas yang menurut penulis teramat imajinatif, unik, dan segar tetapi anehnya juga terasa familiar dan sederhana.
Bukan hanya pemilihan tokoh, tetapi juga penggambaran karakter dari tokoh-tokoh ini secara tidak langsung sudah menggambarkan konsep ketuhanan dan penghambaan yang ingin dibawakan oleh penulis di novel ini.
Novel ini menyajikan ragam sisi kehidupan dari mulai tumbuhan hingga manusia, si tua dan si muda, serta si kaya dan si miskin. Semua diceritakan dengan apik, tak bertele-tele, dan bukan hanya mampu menghangatkan hati para pembaca melalui kisah-kisah mengharukan, tetapi juga memberikan nilai-nilai kehidupan yang patut kita pelajari dan ingat sepanjang hayat.
Tanpa menyinggung golongan tertentu “Semua Ikan di Langit” menyajikan hubungan Tuhan dan hamba-Nya melalui cara yang menurut penulis teramat manis dan magis yang nampaknya terinspirasi dari berbagai sumber, seperti kitab suci dan dongeng populer. Penggambaran yang disajikan secara general dan inklusif menjadikan novel ini dapat dibaca oleh siapapun dari golongan mana pun.
Hal yang menurut penulis paling berkesan dari buku ini adalah bagaimana Ziggy menyajikan sekaligus mengingatkan kita konsep kasih yang murni. Kasih yang digambarkan dalam ragam bentuk mulai dari ketaatan, keyakinan, hingga keberanian.
Novel ini juga memaparkan proses serta upaya yang diperlukan untuk dapat mengasihi dengan cara yang benar dan tak merugikan diri sendiri sesuai hakikat dan kapasitas kita sebagai seorang hamba.
Di samping itu, penulis juga menggambarkan kedudukan ciptaan-Nya dan segala hal yang terdapat di alam semesta ini, juga menampilkan semua keajaiban yang diciptakan-Nya, serta sebab-akibat dari perbuatan yang kita lakukan dalam kehidupan ini.
Semua digambarkan dengan cara yang sederhana dan baru tetapi sangat mendasar dan esensial dalam menjalani kehidupan penghambaan yang ingin dibawakan di novel ini.
Selama membaca novel ini beberapa kali penulis menangis bukan karena satu bab penuh cerita sedih nan mengharukan, tetapi karena penggalan-penggalan kalimat singkat tetapi ampuh untuk menyentuh hati serta mengingatkan kita yang sering tenggelam dalam kesunyian dan kesendirian yang kerap dialami semua orang di era modern yang semu ini.
Tak hanya soal kebaikan, buku ini juga mengisahkan sisi buruk nan gelap yang mungkin akan, sedang, atau jangan sampai terjadi di dunia ini.
Novel ini menunjukkan kepada kita bahwa dalam setiap akhir dan keputusasaan akan selalu ada keajaiban-keajaiban serta solusi lain yang muncul. Meskipun terdengar naif, tetapi sepanjang kehidupan berjalan pada kenyataannya kita selalu membutuhkan harapan-harapan kecil yang membantu kita menjalani hari esok.
Akan tetapi, penggambaran yang unik dan menarik belum tentu berlaku untuk kalian. Analogi semacam ini masih cukup baru dan terkadang tidak mudah untuk diterima terutama bagi pembaca yang memiliki selera buku yang lebih spesifik.
Meskipun begitu, tidak ada salahnya bukan membaca jenis buku yang jauh berbeda dari yang biasa kalian baca untuk memperkaya jenis bacaan juga menambah wawasan.
Bukan hanya itu, novel ini juga dapat menghibur kalian dengan humor-humor ringan yang dapat ditemukan di beberapa bagian buku ini. Meskipun sudah diterbitkan bertahun-tahun lalu, buku ini masih cocok untuk dibaca sebagai bacaan baru di tahun ini.
Maka dari itu penulis sangat merekomendasikan buku ini yang bisa dibilang paket komplit untuk self-improvement sekaligus menghibur diri.
Jika digambarkan lebih sederhana lagi novel ini menyajikan dongeng ibu peri yang biasa dibaca sebagai pengantar tidur dengan cara yang lebih relevan dan realistis. Tak lupa juga mengingatkan kita akan pentingnya nilai-nilai kemanusiaan dan kebaikan yang kian terlupakan di tengah penatnya kehidupan yang menjemukan dan maraknya kejahatan di sekitar kita yang memaksa diri kita untuk selalu mawas diri dan curiga dalam kondisi apapun.
Melalui novel ini kita dapat belajar dan mengingatkan diri kita untuk menjadi pribadi yang lebih baik lagi dari sebelumnya dan secara lebih spesifik lagi menjadi hamba yang diharapkan oleh Beliau. Jangan lupa masukkan novel ini ke reading list kalian! (*/)