
Belakangan, lagi ramai diperbincangkan terkait produk sunscreen yang kandungan SPF di dalamnya nggak sesuai klaim. Konsumen dibuat khawatir sekaligus bimbang, gimana caranya pilih sunscreen yang aman?
FROYONION.COM - Beberapa hari lalu sempat viral unggahan TikTok dari seorang pengguna yang berisi hasil uji lab beberapa merk sunscreen ternama di Indonesia. Ternyata ada produk yang melakukan overclaim karena kandungan SPF dalam sunscreen tersebut nggak sesuai yang diiklankan.
Bahkan, salah satunya diklaim memiliki SPF 50 tapi hasil pengujian lab hanya menunjukkan SPF 2. Konsumen dibuat ketar-ketir karena konon produk ini berasal dari brand ternama dan terjual ribuan pcs.
Daripada main tebak-tebakan produk apa yang dimaksud, lebih baik kita fokus mengecek sunscreen masing-masing. Apakah proteksinya sudah oke untuk diri sendiri?
Kalau kalian curiga sunscreen yang biasa kalian pakai overclaim juga, maka untuk sementara kalian bisa menggunakannya sebagai pelembab atau sunscreen indoor sampai kalian yakin berapa nilai SPF sunscreen tersebut.
Terlepas dari berapa nilai SPF dari sunscreen seperti yang tertera pada kemasannya, yang terpenting adalah produk itu nggak membuat kulit gosong saat beraktivitas. Percuma jika sebuah produk sunscreen sudah lolos BPOM dan uji lab di luar negeri sekalipun jika masih membuat gosong di kulit.
Cek juga kebiasaan pemakaian sunscreen, apakah sudah sesuai takaran dua ruas jari dan rajin di re-apply tiap dua jam sekali. Formulanya juga harus cocok dengan tipe kulit masing-masing agar hasilnya bisa maksimal.
BACA JUGA: KENALI PERBEDAAN PHYSICAL, CHEMICAL DAN HYBRID SUNSCREEN SEBELUM BELI
Sunscreen termasuk salah satu basic skincare yang wajib dipakai tiap hari selain facial wash dan moisturizer. Apalagi di negara tropis seperti Indonesia yang sinar mataharinya terik, jangan sampai kalian skip sunscreen terutama jika hendak beraktivitas di luar ruangan.
Ada beberapa indikator yang dapat digunakan sebagai panduan dalam memilih sunscreen.
Benar kata pepatah kalau ada harga, ada barang. Modal pembuatan sunscreen memang nggak sedikit, sehingga wajar kalau makin mahal harganya, akan makin bagus juga kualitasnya.
Tingginya harga sunscreen ini nggak lepas dari kandungan bahan aktif di dalamnya yang bertugas melindungi kulit dari paparan sinar matahari. Selain itu, sebelum didistribusikan ke pasar, semua produk sunscreen harus lebih dahulu melewati uji in vivo dan uji in vitro.
Uji in vitro adalah pengujian dalam lingkungan terkendali, seperti dalam tabung atau wadah kaca dalam laboratorium. Termasuk dalam uji ini adalah pengukuran serapan maupun transmisi radiasi ultraviolet pada biomembran atau plat kuarsa.
Sementara uji in vivo adalah pengujian yang dilakukan dengan makhluk hidup sebagai objeknya. Tujuan dari pengujian ini adalah mengetahui klaim sunscreen saat dipakai manusia sebagai konsumen yang akan membeli produknya.
Pengujian ini dilakukan dengan mengaplikasikan sunscreen pada kulit objek makhluk hidup lalu dites seberapa kuat dalam melindungi kulit dari paparan sinar ultraviolet. Dari sini nantinya akan dapat ditarik kesimpulan apakah sunscreen sudah sesuai klaimnya, terutama tingkat SPF dan PA.
Uji in vitro dan in vivo sendiri nggak murah. Hal ini jugalah yang menambah harga jual sunscreen di pasaran, serta mengapa kebanyakan sunscreen mahal pasti memiliki kualitas lebih bagus.
Tapi, apakah berarti sunscreen yang lebih terjangkau dengan banderol di bawah Rp50.000 kualitasnya perlu dipertanyakan? Selama ada hasil uji lab yang terpercaya dan bisa dipertanggungjawabkan serta kalian juga nyaman memakainya, maka nggak perlu ganti ke merk yang lebih mahal.
BACA JUGA: REKOMENDASI SUNSCREEN BRAND LOKAL UNTUK MELINDUNGIMU DARI SINAR UV GANAS
Punya budget lebih dan mau cek kerapatan sunscreen secara lebih akurat? Salah satu cara yang bisa dipakai adalah dengan membeli UV Cam. Alat ini akan dapat mendeteksi kerapatan sunscreen yang dipakai pada wajah.
Semakin rapat sunscreen yang digunakan, maka wajah akan tampak menghitam karena lapisan sunscreen secara maksimal melindungi kulit dari sinar matahari. Sunscreen yang bagus akan dapat membentuk lapisan yang rata tanpa harus mengaplikasikannya berulang-ulang.
Jika sunscreen harus diaplikasikan beberapa layer supaya bisa merata menutupi seluruh permukaan wajah, maka ada baiknya untuk menggunakannya saat beraktivitas dalam ruangan saja. Itu artinya proteksi sunscreen tersebut masih kurang maksimal untuk digunakan di luar ruangan.
Nggak punya UV Cam? Tenang, kalian masih bisa mengecek kerapatan sunscreen dari teksturnya. Kebanyakan sunscreen yang memiliki kerapatan tinggi adalah mereka yang teksturnya nggak ringan dan oil-based.
Kebanyakan bukan berarti semua, ya. Tapi kecenderungan sunscreen yang proteksinya lebih bagus biasanya teksturnya lebih pekat, berupa thick lotion yang creamy dan berbasis minyak.
Nah, kebanyakan sunscreen yang beredar sekarang ini justru mengunggulkan tekstur yang ringan dan lebih mirip pelembab. Tenang, selama klaim SPF bisa dibuktikan dengan hasil uji lab yang terpercaya, kalian tetap bisa menggunakannya, kok!
Nilai plus dari sebuah sunscreen adalah apabila hasil labnya berasal dari Indonesia, Eropa atau Australia dan bukan dari China. Berdasarkan insight dari orang di industri kecantikan, mendapatkan hasil lab SPF 50 di Indonesia lebih susah bahkan dibandingkan dengan Korea. Sementara di China, cukup mudah mendapat hasil SPF 50 dalam sunscreen.
Eropa memiliki regulasi kosmetik dan obat-obatan yang ketat, bahkan lebih ketat dari Amerika. Sementara Australia diketahui tinggi akan kasus kanker kulit sehingga mereka sangat serius perihal sunscreen. SPF tinggi di negara lain bisa jadi hanya diklaim SPF 15 saat masuk ke Australia.
BACA JUGA: SERBA-SERBI SUNBLOCK DAN SUNSCREEN, APA PERBEDAANNYA?
Ada anggapan bahwa sunscreen merupakan investasi untuk wajah yang paling bagus. Percuma pakai serum mahal-mahal tapi nggak dibarengi dengan rajin apply sunscreen! Rutin menggunakan sunscreen akan melindungi wajah dari efek buruk sinar ultraviolet sehingga kulit pun semakin sehat dan bercahaya.
Nggak harus mahal, kalian hanya wajib perhatikan klaim SPF dalam produk sunscreen yang digunakan sehari-hari dan nilai SPF itu bisa dipastikan bahwa memang benar sekian angkanya. Caranya bisa dengan meminta hasil uji lab pada brand yang bersangkutan untuk mengecek bahwa benar nilai SPF berdasarkan pengujian sama dengan yang tertera pada kemasan. (*/) (Photo credit: Moose Photos)