Trends

GOTO GO PUBLIC, BERIKAN KESEMPATAN BAGI DRIVER OJOL UNTUK JADI PEMEGANG SAHAM

‘Perkawinan’ antara dua perusahaan unicorn asli Indonesia ini akhirnya melakukan Initial Public Offering (IPO) sehingga sahamnya terbuka kepada publik. Selama lebih dari satu dekade, GoTo membuktikan diri sebagai perusahaan 3 in 1 dengan pertumbuhan yang pesat.

title

Pada Selasa (15/3) lalu, PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk menggelar acara ‘Public Expose, Penawaran Saham Perdana PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk’ yang dilaksanakan secara virtual. 

Dalam perhelatan yang mengangkat tema ‘Mendorong Kemajuan’, GoTo mempresentasikan profil, pertumbuhan, serta inovasi perusahaan yang telah mereka lakukan sehingga bisa go public. 

GoTo adalah perusahaan teknologi Indonesia yang merupakan gabungan dari Gojek dan Tokopedia. Berdiri pada 17 Mei 2021 lalu, rupanya butuh waktu kurang dari satu tahun untuk GoTo bisa mencapai pencapaian besar ini. 

Harga saham GoTo sendiri berkisar dari Rp316-346/lembar saham. Ternyata harga saham ini lebih rendah dibanding saham Bukalapak saat pertama kali Initial Public Offering (IPO), yaitu Rp850/lembar saham. 

“Cara membandingkan harga saham adalah bukan dengan membandingkan 2 lembar saham yang berbeda. Yang lebih relevan adalah dengan melihat nilai saham secara keseluruhan dari perusahaan tersebut. GoTo memiliki potensi untuk meraih kapitalisasi pasar hingga 413,7 triliun Rupiah,” jelas David Agus, Managing Director-Investment Banking, PT Trimegah Sekuritas Indonesia Tbk. 

Dengan harga yang lebih terjangkau, GoTo juga bertujuan agar saham mereka dapat dijangkau oleh lebih banyak kalangan, bahkan masyarakat menengah ke bawah sekalipun. Meski begitu, praktisi finance ada yang berpendapat bahwa saham GoTo lebih cocok untuk trading dibandingkan investasi.

Selain harga saham yang dibandingkan dengan salah satu kompetitornya, GoTo juga menuai pertanyaan yang mengacu kepada keunggulan GoTo jika harus menghadapi perusahaan besar lainnya seperti Grab atau Shopee. Menanggapi hal ini, William Tanuwijaya, Komisaris & Co-Founder PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk, menjawab dengan ringan. 

“Kalau kilas balik ke saat Gojek, Tokopedia, dan GoTo Financial berdiri, kami lahir dan tumbuh besar di negara sendiri. Lahirnya juga karena melihat masalah di sekitar kita. Seperti Gojek melihat kemacetan di kota besar dan Tokopedia melihat ketimpangan ekonomi antara kota kecil dan besar. Belasan tahun lalu, bahkan Gojek adalah aplikasi ojek online pertama di Indonesia bahkan dunia. Begitu juga dengan Tokopedia dan GoTo. Selain itu, kapan lagi beli satu dapat 3 kan?” jelasnya sembari tersenyum saat mengatakan kalimat terakhir. 

Memang betul, GoTo memiliki keunggulan karena memegang 3 peran sekaligus pada pangsa pasar digital dan teknologi di Indonesia. Pertama adalah Gojek yang memegang peran on demand. Citra Gojek yang selalu menemani hari-hari masyarakat Indonesia mulai dari bepergian, makan, hingga kirim paket, sudah sangat melekat di benak kita. 

Tokopedia memegang peran e-commerce dengan menjadi e-commerce pertama di Indonesia. Banyak inovasi yang dilakukan Tokopedia hingga jadi sebesar sekarang. 

Baru lahirlah GoTo Financial yang menghadirkan berbagai macam cara untuk pembayaran digital bahkan asuransi dan investasi yang memegang peran fintech. 

Ketiga layanan ini sangat melekat dampaknya terhadap pertumbuhan ekonomi Indonesia. Sehingga Andre Soelistyo, Chief Executive Officer & Co-Founder GoTo, mengatakan bahwa saat ini GoTo telah menyumbang lebih dari 2% terhadap Pendapatan Domestik Bruto Indonesia (PDB) dan membantu lebih dari 12 juta UMKM untuk berkembang dan bertahan di era pandemi. 

Dengan eratnya hubungan antara kesuksesan GoTo dan mitranya, maka dalam acara ini juga diumumkan bahwa mitra driver, pedagang, konsumen, dan seluruh karyawan PT GoTo Gojek Indonesia Tbk, berhak atas akses prioritas pemesanan saham GoTo. 

Adapun kriteria untuk para driver dan pedagang yang berhak menerima tawaran ini adalah tingkat loyalitas dan status keanggotaan yang aktif dalam menjadi mitra GoTo. Mitra driver juga berhak untuk memilih kepemilikan saham atau uang tunai yang bisa mereka dapatkan dari kesempatan ini. 

Untuk konsumen, kriterianya dilihat dari loyalitas yang tercatat dalam GoClub atau Toko Rewards. Sedangkan untuk karyawan dilihat juga dari loyalitas dan kontribusi kepada perusahaan. 

Selain dedikasi yang terlihat dalam memprioritaskan para mitra dan karyawan dalam pemesanan saham, GoTo juga menegaskan bahwa pencapaian ini tidak dicapai karena jerih payah satu orang saja, tapi dengan upaya gotong royong atau bersama-sama. 

Nilai gotong royong ini kemudian yang berusaha GoTo jalani untuk terus memberikan dampak baik kepada kemajuan fintech di Indonesia. 

Pencapaian GoTo juga merupakan bukti dan harapan bahwa Indonesia bisa maju dalam bidang ekonomi dan teknologi. Segala stereotip yang bernada keraguan seakan dipatahkan dengan prestasi GoTo. 

Kiranya, GoTo tidak menjadi satu-satunya perusahaan fintech yang ada di Indonesia, tapi merupakan pemantik untuk melahirkan generasi penerus bangsa yang lebih hebat. (*/)  

  • whatsapp
  • twitter
  • facebook
  • remix
Penulis

Grace Angel

Sehari-hari menulis dan mengajukan pertanyaan random ke orang-orang. Di akhir pekan sibuk menyelami seni tarik suara dan keliling Jakarta.