Trends

DERETAN KOSAKATA GAUL DI MEDSOS YANG AKHIRNYA MASUK KBBI

Sejumlah istilah anak muda di media sosial diterima Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI). Sudah tahu semua artinya?

title

FROYONION.COM - Di era digital dan media sosial yang tengah berkembang, bahasa terus mengalami transformasi secara signifikan. Kecanggihan teknologi ini mendorong secara pesat perkembangan bahasa yang digunakan dalam kehidupan sehari-hari.

Pengguna media sosial tidak hanya berinteraksi, curhat atau flexing saja, tetapi juga menciptakan kosakata baru yang mengubah cara berkomunikasi. Setiap waktu, tiba-tiba muncul kosakata baru yang membuat kita bertanya-tanya, ‘Ini artinya apa ya?’

Munculnya kosakata baru ini menjadi banyak digunakan dan telah dipakai sebagai bahasa sehari-hari untuk mempermudah komunikasi. Ini menjadi penting untuk memperkaya kosakata baru agar dapat berinteraksi dengan baik di lingkungan sekitar.

Fenomena digitalisasi ini menciptakan kosakata yang seringkali bersifat kreatif dan mengikuti tren yang tidak terdaftar dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI). Salah satu contoh kata yang baru terdaftar KBBI adalah ‘kating’ atau kepanjangan kakak tingkat, yang diartikan sebagai senior di lingkungan kampus. Bagi mahasiswa angkatan 2015 ke bawah mungkin kata ‘kating’ terdengar asing, karena biasa menyebutnya ‘senior’ atau ‘anak semester sekian’. 

Indonesia memiliki acuan dalam penulisan kata yang baik dan benar. Sejumlah kata-kata gaul yang sering digunakan saat bermain medsos juga telah terdaftar dalam KBBI, berikut daftarnya.

Kosakata KBBI

Alay: anak layangan; gaya hidup yang berlebihan untuk menarik perhatian

Ambis: ambisius

Ambyar: bercerai-berai; berpisah-pisah; tidak terkonsentrasi lagi

Cogan: cowok ganteng

Julid: iri dan dengki dengan keberhasilan orang lain, biasanya dilakukan dengan menulis komentar, status, atau pendapat di media sosial yang menyudutkan orang tertentu

Kepo: rasa ingin tahu yang berlebihan tentang kepentingan atau urusan orang lain

Mager: malas gerak; enggan atau sedang tidak bersemangat untuk melakukan aktivitas

Maksi: makan siang

Pansos: panjat sosial; usaha yang dilakukan untuk mencitrakan diri sebagai orang yang mempunyai status sosial tinggi

Pelakor: perebut laki orang; sebutan untuk perempuan yang menggoda dan merebut suami orang; selingkuhan

Santuy: santai

Wibu: orang yang terobsesi dengan budaya dan gaya hidup orang Jepang

Tak lupa, kata-kata gaul juga menjadi tren, khususnya di kalangan anak muda . Kata-kata seperti ‘halu’ (halusinasi) dan ‘CMIIW" (correct me if I’m wrong) menjadi populer dan digunakan dalam percakapan sehari-hari. Walaupun terkadang sulit dipahami, kosakata baru ini telah menjadi bahasa kita.

Belum lagi kata serapan dari Bahasa Inggris, seperti FOMO yang memiliki kepanjangan ‘fear of missing out’, yakni perasaan gelisah karena tidak terlibat dalam sesuatu yang sedang tren. Serapan bahasa asing ini tentu menambah kosakata baru yang digunakan di media sosial.

Pada September 2023, perusahaan penerbit Kamus Bahasa Inggris, Merriam Webster mengumumkan bahwa terdapat penambahan 690 kosakata baru seiring banyaknya penggunaan kata di dunia maya. Perusahaan yang berdiri pada tahun 1831 ini telah mencatat lebih dari 470.000 kata yang diterbitkan dalam Webster’s Third New International Dictionary, Unabridged.

Apa saja ya kosakata baru tersebut, ada yang sering gunakan nggak?

Daftar Kosakata Baru

rizz: pesona romantis atau daya tarik

zhuzh: penyesuaian, perbaikan, penambahan, peningkatan rasa

doggo: anjing

padawan: orang muda yang dianggap naif, tidak berpengalaman

bingo card: skenario yang mungkin terjadi, atau merujuk kartu bingo seseorang

simp: pengabdian atau suka berlebihan pada seseorang

GOAT: singkatan greatest of all time (terbaik sepanjang masa)

bussin’: sangat bagus, luar biasa, enak

mid: tidak bagus, tidak buruk, biasa saja

ngl: singkatan dari not gonna lie atau not going to lie (tidak akan berbohong)

TFW: singkatan dari that feel whenthat face when yang menunjukkan perasaan ketika melakukan sesuatu

TTYL: singkatan dari talk to you later (nanti saya berbicara dengan Anda)

generative AI: kecerdasan buatan yang mampu menghasilkan konten atas perintah yang dikirimkan

hallucination: respon salah yang dihasilkan oleh algoritma AI

cutscene: video non-interaktif yang muncul antara segmen video game dan menggambarkan alur cerita

nerf: mengurangi efektivitas yang merujuk pada karakter, atribut, senjata dalam video game

npc: singkatan dari non playable character yang merupakan karakter yang tidak berpengaruh dalam video game

boss: tokoh antagonis dalam game

rage quit: keluar dari permainan akibat kesal atau marah

jump scare: momen dalam film atau game yang mengejutkan orang

jorts: celana yang terbuat dari bahan denim atau jean

thirst trap: foto atau video yang dibagikan dengan tujuan menarik perhatian seseorang

’grammable: cocok untuk diunggah di platform Instagram

doomscroll: menghabiskan waktu berlebihan untuk melihat konten di medsos

finsta: akun rahasia pengguna yang digunakan di platform Instagram

cape: bertindak pembela atau pendukung

chef’s kiss: isyarat kepuasan dengan menguncupkan ujung jari tangan sambil menciumnya dan setelahnya merentangkan jari

cheffy: menggambarkan karakteristik seorang koki professional

emping: keripik yang populer di Indonesia yang terbuat dari pohon melinjo yang dikeringkan dan dipipihkan

carbon capture: metode menghilangkan atau menyimpan emisi karbon yang dihasilkan proses industri atau kendaraan

beast mode: gaya agresif yang dilakukan seorang atlet untuk sementara waktu

meme stock: saham yang melonjak secara tiba-tiba

girlboss: wanita yang ambisius

microtransaction: transaksi online yang dilakukan pada saat membeli konten eksklusif

Dampak Penggunaan Kosakata Baru

Peningkatan komunikasi menjadi salah satu dampak positif penggunaan kosakata baru di media sosial. Penggunaan kata-kata yang lebih singkat dan mudah dipahami membuat pesan yang disampaikan lebih mudah dipahami dan ditangkap. Hal ini juga mempercepat respons dalam sebuah percakapan.

Di sisi lain, penggunaan kosakata baru dapat mengubah bahasa sehari-hari kita. Beberapa kata lama menjadi kurang populer digunakan, digantikan dengan kata-kata baru yang lebih ‘in’ di kalangan pengguna media sosial. Hal ini membuat orang harus terus-menerus mengikuti perkembangan kosakata untuk tetap up-to-date dalam berkomunikasi.

Namun, ketika digunakan secara berlebihan, kosakata baru dapat mempersempit bahasa kita. Membatasi kreativitas dan variasi dalam mengekspresikan pikiran dan perasaan. Maka dari itu, penggunaan kosakata baru haruslah tetap seimbang agar tidak merugikan kita dalam jangka panjang. 

Jadi, kita perlu bijak dalam menggunakan kosakata baru dan terus memperkaya kosakata yang kita miliki. (*/) (Photo credit: Anna Shvets)

  • whatsapp
  • twitter
  • facebook
  • remix
Penulis

Saifan Zaking

Korban salah jurusan, lulusan manajemen profesi penulis/jurnalis