Tech

AI BISA MENCICIPI BIR DAN BANTU BREWER MERACIK RASANYA JADI LEBIH BAIK

Cheers! Sudah siapkah kalian menikmati cita rasa bir yang lebih baik berkat sentuhan ajaib dari kecerdasan buatan alias AI? Simak hasil eksperimen berikut ini.

title

FROYONION.COM - Bir adalah minuman yang telah menjadi bagian dari sejarah dan budaya manusia selama berabad-abad. Dari bir pilsener Jerman yang segar hingga stout krim Irlandia yang khas, setiap ragam bir menawarkan kombinasi rasa yang unik. 

Tapi, tahukah kalian bahwa sekarang ini, kecerdasan buatan (AI) juga turut campur tangan dalam meracik bir? Ya, kalian tidak salah dengar! 

Sebuah studi menarik dari KU Leuven di Belgia menunjukkan bahwa AI dapat membantu dalam meramal seberapa banyak orang akan menyukai suatu jenis bir dan bagaimana resepnya bisa diubah untuk meningkatkan kenikmatan rasa bagi penikmatnya.

Para pembuat bir seringkali dihadapkan pada tantangan besar, bagaimana menciptakan bir yang memikat hati para penikmatnya? 

AI BIKIN BEER
Image Source: 2immersive4u

BACA JUGA: KENAPA ORANG JEPANG SANGAT SUKA MINUM BIR?

Meskipun bahan dasar bir seperti gandum, hops, ragi, dan air sama, namun kombinasi berbagai jenis bahan tersebut serta kandungan alkohol yang berbeda dan bahan tambahan spesial seperti buah atau rempah-rempah, membuat para pembuat bir memiliki puluhan ribu kombinasi rasa yang mungkin. 

Untuk mengetahui apakah mereka telah berhasil menciptakan bir yang istimewa, para pembuat bir biasanya mengadakan sesi penilaian oleh para ahli bir terlatih, namun sesi tersebut dapat menghabiskan banyak biaya dan opini para panelis pun bersifat subjektif. 

Oleh karena itu, walaupun para pembuat bir mengetahui apa yang disukai atau tidak disukai oleh para ahli, namun mereka mungkin tidak tahu mengapa atau bagaimana mereka bisa membuat bir yang lebih baik.

BIR YANG LEBIH BAIK MELALUI KECERDASAN BUATAN (AI)

Para peneliti dari KU Leuven di Belgia telah melatih sebuah kecerdasan buatan (AI) untuk meramal seberapa banyak orang akan menyukai suatu jenis bir dan bagaimana resepnya bisa diubah untuk meningkatkan kenikmatan para penikmatnya, informasi tersebut dapat sangat berguna bagi para pembuat bir. 

Mereka memulai dengan menganalisis 250 jenis bir yang berbeda, mengukur lebih dari 200 sifat kimia, termasuk pH, kandungan alkohol, dan konsentrasi gula. Selanjutnya, mereka meminta 16 penikmat bir terlatih untuk menilai bir-bir tersebut dalam 50 kategori. 

Terakhir, mereka mengumpulkan 180.000 ulasan bir dari platform online RateBeer, yang mencakup skor untuk aroma, rasa, dan komponen lainnya.

Berdasarkan dari semua data tersebut, tim peneliti melatih AI untuk menemukan hubungan antara sifat kimia bir dan seberapa banyak orang akan menyukainya.

MELALUI EKSPERIMEN, AI MEMBUKTIKAN KEMAMPUANNYA

Untuk menguji sistem mereka, para peneliti kemudian mencampur beberapa jenis bir komersial yang sudah ada di pasaran dengan senyawa-senyawa yang diprediksi AI akan membuatnya lebih enak dan berhasil! 

Mereka membuat model AI untuk menganalisis bir-bir tersebut dan kemudian bertanya pada model AI, "Bagaimana cara membuat bir-bir ini lebih baik?"  ujar penulis utama dalam penelitian ini, Kevin Verstrepen, kepada MIT Technology Review.

Lalu mereka benar-benar melakukan perubahan pada bir-bir tersebut dengan menambahkan senyawa-senyawa rasa. Hasilnya sungguh mengejutkan, setelah sesi penilaian, bir-bir tersebut menjadi lebih baik dan lebih disukai.

Menurut Verstrepen, kemampuan AI untuk meningkatkan rasa bir non-alkohol, yang umumnya mendapat skor terendah dari para penilai bisa menjadi implementasi terbesarnya.

Salah satu jenis bir yang mereka perbaiki dalam eksperimen mereka adalah bir non-alkohol.

Mereka sedang bekerja sama dengan Anheuser Busch InBev produsen bir terbesar di dunia dan juga penyandang dana penelitian untuk mengeksplorasi gagasan tersebut. 

Verstrepen juga berkolaborasi dengan startup Belgia, Bar.On, untuk menciptakan alat yang dapat membuat bir custom sesuai permintaan.

Meskipun Verstrepen percaya bahwa AI dapat membantu menciptakan bir yang lebih baik, akan tetapi dia tidak bisa membayangkan bahwa AI tersebut akan menggantikan manusia dalam membuat bir.

Jadi, meskipun AI telah menjadi bagian dari proses penciptaan bir, hal itu tidak akan pernah menggantikan peran penting manusia dalam membuat bir. 

BACA JUGA: 4 AGUSTUS DIPERINGATI SEBAGAI HARI BIR SEDUNIA: BOLEHKAH MERAYAKANNYA DI INDONESIA?

AI disini dianggap sebagai alat yang membantu untuk meningkatkan kualitas bir, terutama dalam menciptakan bir non-alkohol yang lebih baik, namun tetap tidak menghilangkan keunikan dan keahlian dalam meracik bir secara tradisional.

Saat kita memasuki era teknologi yang semakin maju, kolaborasi antara kecerdasan buatan dan kreativitas manusia membawa potensi untuk menciptakan rasa bir yang lebih baik daripada sebelumnya. (*/)

  • whatsapp
  • twitter
  • facebook
  • remix
Penulis

Muhamad Hendra Prasetya

Budak startup nyambi freelance