In Depth

ORANG LAIN SELALU IKUT CAMPUR? MUNGKIN SUDAH SAATNYA LO BANGUN PERSONAL BOUNDARIES

Udah mau tahun baru nih! Saatnya lo lebih berani menentukan nilai-nilai untuk diri lo sendiri.

title

FROYONION.COM - Seandainya lo ditanya soal perbaikan diri apa yang sebaiknya dilakukan untuk menghadapi tahun 2023, maka gue akan jawab personal boundaries.

Menurut gue, personal boundaries adalah salah satu hal yang wajib dimiliki oleh kita selaku makhluk sosial. Kenapa? Karena personal boundaries (batasan diri) membantu lo untuk menjaga serta mengatur pihak luar agar tidak terlalu ikut campur urusan pribadi lo. Melalui personal boundaries, kita dapat menyediakan ruang dan jarak antara diri kita dan orang lain.

Jadi, personal boundaries itu apa sih? Singkatnya, personal boundaries adalah batasan atau jarak yang lo buat ketika berhubungan dengan lingkungan sekitar. Menerapkan batasan diri juga menjadi alarm akan perilaku orang lain yang dapat kita tolerir ataupun tidak. Hal ini menjaga keseimbangan antara membangun hubungan dengan orang lain ataupun menjaga kesejahteraan diri sendiri. 

Sebagai makhluk sosial yang tidak dapat hidup tanpa orang lain, pastinya lo punya relasi yang dekat banget sampai hampir nggak ada batasan antara lo dan mereka. Kedekatan ini barangkali bikin mereka sampai berani mencampuri urusan-urusan lo. Contoh yang ada di kehidupan sehari hari nih ya, masalah ambil jurusan kuliah. Lo mau ambil kimia, tapi orang tua atau tante atau whoever it is maksa lo ambil jurusan pendidikan karena mereka anggap lapangan pekerjaan jurusan pendidikan lebih luas. 

Parahnya atas nama ‘kedekatan yang tidak ada batasan’ itu, lo jadi nggak bisa nolak karena merasa mereka merupakan orang yang sangat dekat dan menjadi tempat bergantung lo. Akhirnya apa? Lo nggak berani berargumen atas pendapat lo. Lo gak mampu mempertahankan apa yang lo mau. Padahal, mungkin aja kalo lo berargumen dan menjelaskan ke mereka soal prospek lulusan kimia, mereka akan ngerti. 

Hal ini pun berakhir dengan lo yang manut-manut saja karena rasa nggak enak dan gak bisa mengatur sampai batas mana mereka boleh mencampuri urusan lo. Dan ini pun nggak terjadi dua-tiga kali aja. 

Gue tahu, mungkin beberapa dari kalian merasa bakal egois, nggak sopan, takut kehilangan hubungan baik sama mereka hingga merasa jadi anak yang durhaka. Tapi percaya deh, membangun batasan diri artinya lo menciptakan sedikit jarak antara lo dan mereka agar lo punya tempat bertumbuh, dapat mengeksplor kemampuan serta pilihan lo sendiri. Hal tersebut sama sekali bukan egois.

Membangun batasan diri emang nggak mudah, apalagi bagi lo yang belum pernah membangun batasan. Gue kasih tau ya, awalnya pasti gak mudah. Lo bakal dipertanyakan oleh orang-orang terdekat lo karena perubahan dan ketegasan lo. 

Tapi nggak apa-apa, tetap bertahan. Lo tau kan, satu satunya kepastian di dunia ini adalah perubahan. Jiaaahh~

Tapi tenang aja, bukan berarti ini nggak mungkin dilakukan kok. 

Ini beberapa tips untuk lo supaya bisa mengatur batasan pribadi dan membangun jarak agar orang-orang tidak ikut campur lagi dalam ranah-ranah pribadi lo.

1. PAHAMI ALASAN BANGUN PERSONAL BOUNDARIES

Menurut gue, kita harus memiliki alasan ketika hendak melakukan sesuatu, apalagi perubahan. Sebab dengan memiliki alasan, tandanya kita memahami dorongan yang melandasi perubahan tersebut. Inilah yang akan menjadi tujuan dari perubahan tersebut. 

Hal ini juga  berlaku dalam membangun personal boundaries.

Lo harus menyadari permasalahan-permasalahan yang selama ini lo hadapi akibat tidak adanya batas antara lo dan orang lain.

Pertanyakan ke diri lo, apakah mau terus-terusan kaya gitu?

2. PAHAMI BATASAN YANG LO INGINKAN 

Ini adalah langkah awal dalam membangun personal boundaries. Batasan apa aja yang lo perlukan? Atau, tolak ukur apa yang lo terapkan dalam membangun batasan?

Hal ini akan membantu lo menilai sampai mana orang lain boleh terlibat dalam urusan-urusan lo serta sampai tahap apa lo harus bertindak tegas agar orang lain enggak kelewatan.

Nggak perlu terburu-buru dan saklek juga dalam tahap ini. Gue tahu, ini tahap yang cukup sulit dan membingungkan, apalagi buat lo yang nggak biasa membangun batasan. Coba lo eksplorasi dulu. 

Gimana? Masih sulit?

Kalo gitu, coba mulai dari hal kecil dalam kehidupan sehari-hari. Contohnya, lo gak suka kalo kakak lo tiba-tiba nyelonong masuk kamar tanpa ketuk pintu dulu. Nah, lo bisa tegaskan ke si kakak kalo lo juga punya privacy sehingga dia harus ketuk pintu sebelum masuk. Kalo perlu, kunci tuh pintunya dan baru lo buka setelah dia ketuk pintu atau meminta izin masuk.

3. JELAS DAN TEGAS

Kalo lo punya personal boundaries dan udah merancang batasan, tapi lo tidak mengkomunikasikan ke orang-orang sekitar lo, maka tidak ada hasilnya pada perilaku mereka. Tahap ini menurut gue jadi tahap yang paling sulit karena lo perlu membangun ketegasan ke mereka.

Orang-orang sekitar lo mungkin kaget sampe protes akan perubahan lo. Dan perlu gue kasih tau ya, jika mereka udah biasa berlaku sebebasnya maka mereka akan nggak suka ketika tiba-tiba lo jadi tegas soal ‘what you do and what you don’t’ ke mereka.

Yah,... setiap perubahan memang membutuhkan biaya. 

Tapi, jangan gentar dan ragu untuk tetap berpegang pada batasan yang lo buat. Coba komunikasikan serta jelaskan batasan yang lo buat dengan baik. Usahakan dengan bahasa yang tidak menyakiti mereka. Dan, jika orang itu adalah orang yang beneran sayang sama lo, dia pasti menghargai batasan yang lo buat.

Jadi intinya adalah perubahan diri itu memang tidak mudah, apalagi jika membangun batasan yang sebelumnya tidak ada. Tapi ketika lo udah memiliki batasan diri, hidup lo akan lebih nyaman karena lo berani menentukan nilai-nilai lo sendiri serta berani mengatakan ‘tidak’ pada hal-hal yang bukan prioritas diri lo.

Jadinya apa? Jadinya, lo mampu memprioritaskan diri sendiri dengan cara yang positif juga dapat menghormati keinginan serta kebutuhan orang lain. (*/)

  • whatsapp
  • twitter
  • facebook
  • remix
Penulis

Kal

Seorang gadis sederhana dengan pikiran ruwet. Punya kecanduan sama film serta buku.