Kreatif

TIPS MENYIASATI WRITER'S BLOCK BIAR LO TETAP PRODUKTIF

Mereka yang berprofesi sebagai content writer akan rentan sekali mengalami writer's block. Gue punya beberapa tips buat menyiasatinya.

title

FROYONION.COM - Dalam industri media kreatif, profesi sebagai content writer merupakan profesi yang jamak dijumpai. Dengan menjamurnya portal media, profesi ini tumbuh subur dan menjadi andalan sebagian orang untuk memperoleh pendapatan.

Meski begitu, seorang content writer rentan mengalami writer's block alias kebuntuan menulis. Hal ini bisa dialami oleh siapa pun yang menekuni profesi ini sekalipun mereka sangat menyukai bahkan memiliki hobi menulis.

Sebagai seorang content writer, lo bakal dituntut menulis sebanyak-banyaknya. Bahkan seringkali lo harus mengejar isu yang tengah hangat demi meraup pageviews.

Meski kedengarannya mudah, menulis ternyata sangat menguras energi. Percayalah, menulis banyak-banyak nggak selalu menyenangkan, bahkan seringnya itu melelahkan. Nah, kelelahan inilah yang kemudian membuat lo mengalami writer's block.

Bagi gue, writer's block adalah suatu keniscayaan. Writer's block adalah sebuah sinyal dalam diri lo bahwa tubuh juga pikiran lo butuh istirahat.

Nggak ada cara buat menghindari hal ini. Meski begitu lo masih bisa menyiasatinya agar writer's block nggak sering menyerang, agar lo bisa tetap produktif menyetor tulisan meski mengalami writer's block. Berikut beberapa tips yang bisa lo coba, yang gue dapat dari berbagai sumber:

#1. AMBIL JEDA SEJENAK

Tip pertama adalah dengan memberi jeda di tengah-tengah proses menulis. Untuk melakukan tips ini, lo mungkin butuh penanda waktu, entah itu alarm hape atau jam tangan lo.

Konsepnya begini, Civs. Misalnya, untuk waktu 25 menit yang lo pakai buat menulis, lo butuh ambil jeda seenggaknya lima menit.

Jadi dalam 25 menit, lo harus fokus dengan tulisan yang lagi lo garap. Selama 25 menit itu lo nggak boleh melakukan apa pun selain menulis dan menulis.

Setelah 25 menit tuntas, berhentilah menulis dan ambil jeda seenggaknya lima menit. Nah, selama lima menit itu lo bisa ngelakuin apa pun selain mengerjakan tulisan. Lo bisa cari hiburan dengan menonton YouTube sebentar. Atau lo juga bisa berolahraga ringan untuk merelaksasi otot dan otak.

Setelah lima menit tuntas, lo mesti lanjut menulis selama 25 menit lagi. Begitu seterusnya.

Cara ini berguna buat mengurangi beban otak dalam berpikir. Meski hanya lima menit, cara ini bisa nge-refresh otak agar segar kembali dan menghindarkan lo dari writer's block.

#2. DISELINGI DENGAN MENULIS SESUATU YANG LO SUKAI

Tulisan yang lo setorkan buat portal media kebanyakan adalah tulisan yang sudah dipesan, tulisan yang temanya sudah ditentukan. Dan karenanya, besar kemungkinan tulisan-tulisan yang lo setor buat portal media bukanlah tulisan yang lo sukai atau ingin lo tulis.

Buat menghindarkan diri lo dari kepenatan yang kemudian berujung pada writer's block, selain menulis buat orang lain, lo juga perlu menulis untuk diri sendiri. Bikinlah tulisan yang ingin banget lo tulis, entah itu soal musik atau isu yang rasanya gatal betul ingin lo bahas.

Unggah saja tulisan lo itu di akun sosial media atau jika lo punya blog, lo bisa menaruhnya di sana–itung-itung buat nambah portofolio.

Seorang teman memberi tip ini pada gue dengan alasan yang kedengaran filosofis : "Ngasih makan batin sesekali juga perlu."

#3. PERSIAPKAN TULISAN SEJAK JAUH HARI

Bahkan setelah melakukan tips di atas, lo tetap bisa kena writer's block. Jika sudah begitu, ambil rehat selama beberapa hari hingga lo ngerasa cukup pulih. Bahasa kerennya, lo perlu healing.

Namun, sebagai seorang content writer, lo perlu memenuhi target tulisan perhari. Untuk menyiasati ini, lo bisa menabung tulisan lebih dulu yang nantinya bisa lo setor ketika lagi rehat.

Tulisan yang bisa lo tabung salah satunya adalah tulisan-tulisan evergreen yang nggak basi meski termakan waktu. Biasanya berupa tulisan yang membahas kiat-kiat kehidupan, rekomendasi film, dan lain sebagainya.

Selain tulisan evergreen, lo juga bisa menyiapkan tulisan yang diperkirakan bakal naik trennya dalam beberapa waktu ke depan. Sebagai misal, saat menjelang penghujung tahun, lo bisa menyiapkan tulisan yang membahas tahun baru. Begitulah.

Itulah beberapa tips buat menyiasati writer's block. Jika ada saran lain, boleh berbagi ya, Civs. (*/)

  • whatsapp
  • twitter
  • facebook
  • remix
Penulis

Shofyan Kurniawan

Shofyan Kurniawan. Arek Suroboyo. Penggemar filmnya Quentin Tarantino. Bisa dihubungi di IG: @shofyankurniawan