
Bahasan seputar teori konspirasi erat kaitannya dengan hal-hal yang misterius dan abu-abu. Namun, Opini Tengah Malam mampun mengemasnya dengan santai sambil berdiskusi.
FROYONION.COM - Bahasan seputar teori konspirasi dan misteri terkadang bisa menjadi bahan perbincangan yang seru dan bikin penasaran. Sebut saja beberapa misteri terkenal seperti kematian Elisa Lam dan Marilyn Monroe yang sampai diangkat menjadi series oleh Netflix.
Sementara beberapa contoh teori konspirasi paling terkenal seperti hoax pendaratan bulan dan prediksi The Simpsons ramai jadi bahasan hingga sekarang, baik lewat forum maupun video yang berseliweran di youtube.
Tak jarang juga kita suka menemukan teori konspirasi dan misteri yang terlihat konyol dan bikin geleng-geleng kepala saking anehnya.
Dari misteri konspirasi yang berat, sampai yang lucu untuk ditertawakan, semuanya menjadi menjadi pembahasan menarik oleh Opini Tengah Malam.
Opini Tengah Malam merupakan podcast yang membahas seputar review film, teori konspirasi dan misteri dengan pembawaan yang asik dan santai layaknya sedang nongkrong.
Podcast mereka bisa ditemukan pada platform suara seperti Spotify, Noice, dan Apple Podcast.
Opini Tengah Malam lahir dari tiga sahabat yang memiliki minat yang sama dalam film, misteri, dan teori konspirasi. Mereka adalah Bimo, Faris, dan Vedrian yang telah saling mengenal sejak SMA.
Untuk menyalurkan minat mereka, ketiganya kemudian membentuk podcast dengan nama Opini Tengah Malam. Nama podcast diambil dari ketiganya yang gemar berdiskusi pada tengah malam.
Bagi Bimo, Faris, dan Vedrian podcast merupakan pilihan yang affordable untuk menayangkan konten-konten mereka. Podcast rasanya tak memerlukan peralatan yang ribet.
“Kami dulu mulai dari clip on seharga enam ribu rupiah, yang kami beli di online shop,” ungkap Faris.
Podcast pun lebih memberikan keleluasaan bagi mereka dalam berdiskusi karena tak perlunya menunjukan wajah. “Kami nggak ada background di depan layar kacalah. Kami biasanya yang di belakang layar aja, kami jago kandang lah,” Bimo menjelaskan.
Seiring berjalannya waktu, Opini Tengah Malam pun mendapat respon yang baik. Teman-teman mereka mengaku suka mendengar gaya diskusi mereka bertiga, dan meminta Opini Tengah Malam untuk lanjut membuat konten.
Opini Tengah Malam memiliki beberapa segmen khusus, berdasarkan minat pendengarnya. Seperti soal misteri anak hilang, serial killer, alien, dan teori konspirasi “berat”.
Masing-masing anggota memiliki jobdesknya. “Vedrian spesialis riset segmen anak hilang, gue seputar serial killer, dan Faris yang lainnya” jelas Bimo.
Terkhusus soal pembahasan konspirasi “berat”. Opini Tengah Malam tak bisa mengabulkan permintaan pendengar setiap saat. Riset yang yang panjang di tengah kesibukan pekerjaan serta kurangnya sumber daya manusia jadi penyebabnya.
Meskipun begitu, ketika mereka sudah nge-hook dengan satu tema bahasan, mereka akan semakin tertarik melakukan riset demi riset, dan menikmati proses tersebut. Misalnya Vedrian yang gemar membuka kaskus untuk membaca berbagai forum. Hasil riset mereka simpan sampai rekaman podcast berlangsung.
“Kami jarang membagikan hasil riset kami, akan lebih seru jika saat rekaman kita semua akan menunggu-nunggu, nanti Vedrian dapat hasil apa nih, Faris dapat ide apa,” jelas Bimo.
Membagikan hasil riset mereka masing-masing saat rekaman, seakan menjadi nyawa dari Opini Tengah Malam. Dari situ diskusi asik lahir di antara mereka bertiga.
“Yang membedakan kami dengan yang lain adalah cara pembawaan kami yang sambil berdiskusi, kita tidak mendorong pendengar harus percaya atau nggak, kami sendiri juga skeptis soalnya” ungkap Bimo saat wawancara via G-meet.
Tak ada kesan serius dan misterius. Mereka berdiskusi dengan santai, bahkan tak jarang mengundang gelak tawa menertawakan konspirasi tersebut.
Misalnya pada episode “Ini Pesan Alien untuk Kita” yang tayang pada platform Noice. Tak ada kesan misterius seperti yang lekat dengan alien, justru pendengar akan dibuat lucu dengan episode tersebut.
“Sebenarnya itu bukan terkonsep, sih. Lebih ke perkembangan. Namanya awal-awal masih gugup dan jaim. Kalo lo dengar episode pertama itu kacau banget,” terang Bimo saat ditanya bagaimana Opini Tengah Malam bertransformasi yang dulunya serius menjadi lebih santai.
Meskipun sambil bercanda, Opini Tengah Malam tetap smooth membawakan tema, mereka tahu membagi porsi bercanda dengan membahas tema yang sedang dibahas.
Saya yang penasaran, bertanya apakah ketiganya memiliki background dalam public speaking?
“Nggak ada banget, Faris background nya-nya DKV, Vedrian perhotelan, gue marketing. Jadi nggak ada spesifik public speaking. Saat rekaman kita biasa ada yang nge-lead supaya bahasannya nggak kemana-mana. Misal gue lempar bahasan ini, nanti Vedrian atau Faris merespon,” terang Bimo menjawab pertanyaan.
Di tengah pembawaan Opini Tengah Malam yang asik, tak jarang mereka pernah merasakan jenuh. Kesibukan mereka di luar Opini Tengah Malam menjadi salah satu alasannya.
“Jenuh pernah pastinya, apalagi bingung mau bahas apa lagi ini, ya. Dulu kalo di Spotify kita suka break 1 bulan itu buat hilangin jenuh itu,” jelas Bimo.
Namun, bagi Faris semua yang dilakukannya bersama Opini Tengah Malam merupakan hal-hal yang disukainya, jadi seberapa pun jenuh mengganggunya, pasti ia akan kembali.
Para pendengar Opini Tengah Malam juga menjadi pemantik mereka untuk terus berkarya bersama Opini Tengah Malam.
“Pendengar kita sebagai bahan bakar, biar kita semangat lagi dalam merajut suatu konten. Kita juga semakin upgrade terus secara konten maupun peralatan podcast, agar pendengar makin nyaman juga” jelas Faris.
Seberapa pentingnya para pendengar bagi Opini Tengah Malam, dapat terasa dari perkataan Bimo.
“Klasik banget, tapi terima kasih setulus-tulusnya. Kita pernah bikin live youtube ada 60 penonton setia yang nonton dari awal sampai akhir, mungkin bagi yg lain itu jumlah yang kecil tapi bagi kita itu berarti banget.”
Sementara Vedrian menyampaikan pesan kepada teman-teman yang belum mendengar Opini Tengah Malam, untuk coba mendengarkan.
“Coba dengerin dulu deh bagi yang belum dengerin, karena teori konspirasi dan misteri dengan cara diskusi ini bisa jadi bikin open minded.”
Saat ini Opini Tengah Malam, selain aktif di podcast, mereka juga aktif di tiktok dengan konten eksklusif, serta mulai mengembangkan youtube dengan mengadakan live pada waktu tertentu.
Teori konspirasi dan misteri yang dibalut dengan diskusi menjadikan Opini Tengah Malam sebagai podcast yang asik banget buat kamu dengerin di waktu senggangmu sambil menyeruput secangkir kopi.
Pastinya tetap open minded, seperti jargon pembuka podcast tersebut, “Pasang kacamata konspirasinya, tetap open minded, kembali lagi di podcast Opini Tengah Malam.” (*/)