Kreatif

NGULIK KRITIK: ROAD TO SAYEMBARA MENULIS KRITIK FILM DKJ 2023

Dalam rangka Sayembara Menulis Kritik Film DKJ 2023, Dewan Kesenian Jakarta (DKJ) memberikan siaran langsung tentang serba-serba terkait kritik film sebagai panduan mengikuti sayembara ini.

title

FROYONION.COM - Apakah kamu seorang pecinta film yang gemar menulis? Kalau iya, ada sayembara penting dan bergengsi yang bisa kamu ikuti.

Setelah menutup sayembara novel dan manuskrip puisi 2023 pada bulan April lalu, kini Dewan Kesenian Jakarta (DKJ) bagian Komite Film sedang melangsungkan Sayembara Menulis Kritik Film yang masih berlangsung hingga 26 Mei 2023. 

Kalau belum cukup mengenal, DKJ adalah lembaga independen yang dibentuk oleh masyarakat atau komunitas seniman. DKJ berperan sebagai mitra gubernur dalam merumuskan kebijakan dan merencanakan berbagai program untuk mendukung penyelenggaraan dan pengembangan kehidupan kesenian di area Jakarta, salah satunya dengan menyelanggarakan berbagai sayembara baik film hingga sastra.

DKJ mempunyai visi membangun platform untuk meningkatkan dialog dan obrolan di kalangan pecinta film menjadi diskusi kritis dan mengupayakan pengetahuan publik tentang film. Maka dari itu, sayembara kritik film ini diharapkan dapat menjadi wadah bagi pecinta dan kritikus film, dan hasil penulisannya diharapkan dapat memperkaya kazanah penulisan kritik film Indonesia. 

Kemarin (15/05), di tengah periode sayembara yang saat ini masih berlangsung, pihak DKJ mengadakan Ngulik Kritik yang secara langsung disiarkan di Instagram @jakartascouncil. Dipandu oleh Ekky Imanjaya selaku Ketua Komite Film DKJ dan ditemani Erina Adeline yang merupakan peraih piala citra FFI 2022 untuk kritik film terbaik. 

Dari hasil siaran, ada beberapa hal yang perlu kamu catat tentang kritik film secara umum, atau khususnya tentang segala hal mengenai Sayembara Menulis Kritik Film DKJ.

HAL YANG HARUS DIPERHATIKAN DALAM MENULIS KRITIK FILM

Sebelum mulai menulis, apakah kamu sudah tau apa maksud dari kritik itu sendiri?

Menurut Erina, kritik jelas berbeda dengan ulasan. Perbedaannya ada pada seberapa dalam kita mencoba untuk ‘menguliti’ film itu sendiri. 

“Kalau review atau ulasan, kebutuhannya kan untuk konsumen, contohnya apakah filmnya menarik untuk ditonton. Kalau kritik, biasanya lebih dalem lagi dan gimana proses seorang kritikus untuk meneliti sebuah film sampai ke dalamnya,” jawab Erina. Menurutnya, dalam mengkritik atau menguliti film juga perlu menggunakan pisau bedah yaitu berupa pendekatan-pendekatan teoritis. Itu yang membuatnya berbeda dengan review

Sangat penting untuk memahami ini karena akibat salah penafsiran, orang juga sering salah kaprah dengan kritik film. Karena kritik yang seharusnya adalah mengkritisi dengan pendekatan dan analisa yang logis, bukan sengaja mencari kesalahan pada sebuah film.

Erina juga membagikan beberapa tips dari pengalamannya sebagai pemenang kritik film terbaik sekaligus perannya yang sudah cukup lama berkecimpung dalam dunia perfilman:

1. Ketika coba mengkaji, usahakan untuk menonton film berulang kali, minimalnya 5 kali. Karena menurutnya, pada putaran pertama kita hanya menangkap permukaannya saja. Nanti dalam setiap pengulangannya, banyak hal baru yang baru kita sadari.

2. Cermati masalahnya. Apakah film tersebut menimbulkan keresahan yang menggilitik untuk di analisa? Jika tidak, Erina menyarankan untuk sebaiknya mencari film lain.

3. Banyak membaca referensi kritik film. Salah satu yang sering ia baca ada pada Jurnal Footage.

4. Hindari bahasa yang menyinggung, tidak sopan, dan menyerang secara frontal, atau mengandung hal-hal yang menghina SARA.

5. Hindari penulisan yang terlalu deskriptif dan tidak argumentatif karena hanya akan membuat tulisan menjadi sebuah ulasan, bukan sebuah kritik.

SISTEMATIKA DAN PENILAIAN PENTING DALAM SAYEMBARA MENULIS KRITIK FILM DKJ

Sayembara ini bisa diikuti oleh siapapun kecuali anggota atau staf DKJ, dan tim juri seleksi beserta keluarga. 

Walaupun acaranya gratis, tapi 3 terbesar akan mendapatkan reward berupa uang tunai yang cukup besar lho. Untuk peserta yang nantinya belum beruntung, jangan khawatir, selain dapat pengalaman menulis kamu juga akan mendapatkan sertifikat digital.

Nantinya sayembara ini akan melalui 3 tahap seleksi. Pertama, seleksi administratif oleh panitia pelaksana (26 - 31 Mei 2023). Selanjutnya disaring dan diseleksi oleh teman-teman dari Kafein (Pengkaji Film Indonesia) yang salah satu jurinya adalah Erina (1 - 8 Juni 2023). Tahap seleksi akhir dilakukan oleh juri-juri besar, seperti Seno Gumira, Yulia Evina Bhara, dan Eric Sasono (12 - 14 Juni 2023) untuk memilih karya terbaik yang akan diumumkan pada malam anugerah di minggu keempat bulan Juni.

Dalam Ngulik Kritik kemarin, Ekky juga banyak memberikan insight dan menjawab berbagai pertanyaan terkait sayembara. Salah satunya ia membeberkan kisi-kisi penilian dalam sayembara kali ini:

1. Kejelasan berbahasa dan kepenulisan (40%):

Naskah harus bahasa Indonesia.

Transisi yang jelas dan hubungan yang logis, sehingga alur tulisan dapat dipahami dengan mudah.

Gaya tulisan yang komunikatif.

Dapat menggunakan bahasa non-formal yang komunikatif dan efektif.

2. Argumentasi dan analisis film (60%):

Merepresentasikan pehaman yang mendalam dan kompleksitas isu yg ditampilkan dalam film.

Memberikan contoh yang relevan dari film untuk mendukung argumen yang dianalisis.

Argumen dan analisis berdasarkan konten film bisa datang dari eksplorasi pemain, cerita, dialog, karakter, estetika film, hingga editing.

Argumen dan analisis berdasarkan konteks film di luar film itu sendiri, yang masih menjadi bagian dari pemaknaan dan pembacaan film, seperti politik dan budaya.

Selanjutnya untuk informasi lebih lengkap tentang Sayembara Menulis Kritik Film DKJ 2023, kamu bisa mengunjungi website DKJ atau laman Instagram mereka. 

Jadi, apakah kamu sudah mengirimkan karya terbaikmu? (*/)

  • whatsapp
  • twitter
  • facebook
  • remix
Penulis

E. Nur Badriah

Seorang taurus dan babu dari seekor kucing persia