Kreatif

KALA ORANG MAKIN KREATIF CARI CUAN GEGARA KEADAAN

Sadar atau enggak, sekarang ini banyak lho Civs pekerjaan oportunis yang muncul di tengah masyarakat. Hal ini memadukan ide kreatif dan peka terhadap peluang yang muncul. Coba simak deh beberapa kerjaan ini yang mungkin bisa jadi referensi lo.

title

FROYONION.COM - Seringkali kita mungkin nggak sadar kalau banyak keadaan di sekitar yang sebenarnya bisa dimanfaatkan buat lo cari cuan atau mungkin sekedar penghasilan tambahan. Tinggal bagaimana lo mau memutar otak buat bisa manfaatin hal tersebut sehingga menghasilkan.

Misalnya dulu kita tahu banyak orang yang ‘aji mumpung’ dan menjadikan kebijakan three in one (3 in 1) di Jakarta sebagai mata pencaharian. Mereka bergantung pada pekerja kantoran yang menggunakan mobil di ibu kota namun tidak memenuhi persyaratan untuk dapat melintas di jalan raya. 

Aturan ini memang jadi salah satu andalan yang dipakai Gubernur Jakarta kala itu, Sutiyoso buat menyiasati kemacetan. Caranya, mereka yang berkendara menggunakan mobil nggak boleh hanya sendiri atau berduaan saja. Tapi minimal ada tiga orang dalam satu kendaraan.

Nah, peluang kebijakan itu yang banyak dimanfaatin sama orang-orang di Jakarta. Mereka pun bersiasat buat menjadi joki 3 in 1 di jalanan ibu kota. Menumpang kendaraan yang tidak memenuhi syarat sehingga pekerja itu bisa tetap melintas, tapi sang joki pun juga diuntungkan dengan imbalan uang yang diberikan. 

Apalagi dengan perkembangan zaman sekarang ini yang serba digital, lo harus sadar nih Civs kalau peluang buat kita mendapat penghasilan itu bertebaran di mana-mana. Memang sih, kadang ada saingan ataupun hal-hal lain yang nggak bisa dihindarkan.

Tapi menurut gue, sikap yang peka terhadap peluang itu juga bisa kok jadi satu kehebatan diri yang lo banggain dan terus manfaatin di hidup ini. 

Buat gambaran lebih utuhnya, gue coba ada rangkum beberapa kerjaan yang beberapa waktu terakhir ini lagi marak dan dilakukan sama orang-orang nih Civs.

JASTIP TIKET KONSER 

Salah satu yang kerjaan ‘oportunis’ yang gue temuin beberapa waktu terakhir itu misalnya jasa titip (jastip) atau joki buat beli tiket konser ternama yang bakal digelar. Biasanya, jumlah tiket yang dijual itu terbatas dan pasti bakal sangat diperebutkan sama banyak orang. Nah, kondisi rebutan tiket secara daring itu biasanya sering disebut ‘war ticket’.

Bahkan gue nemu di internet kadang jasa itu dikelola secara profesional. Mereka berani memberi jaminan tiket yang akan diperebutkan itu bakal didapat dengan sejumlah persyaratan dan biaya pastinya dong. 

Dengan membeli jasa itu, lo nantinya nggak perlu repot-repot lagi mantengin laptop dan bikin persiapan semalam suntuk sebelum ticket box konser yang lo incar itu dibuka. Lo tinggal duduk tenang di rumah atau nyantai sambil nyeruput kopi panas karena mereka yang bakal berjuang dengan cara apapun buat dapetin tiket yang sudah lo booking.

Konser Blackpink bertajuk BORN PINK: WORLD TOUR JAKARTA yang bakal digelar di Gelora Bung Karno tahun depan menurut gue bisa jadi contoh betapa menjamurnya jasa jastip pembelian tiket. Pasalnya Civs, tiket yang dijual pada 15 November 2022 berhasil sold out cuma dalam beberapa menit.

Kalau lo buka twitter, tagar ‘DIURUS SAMPE TIKET FISIK’ sempat jadi trending topic beberapa menit setelah penjualan tiket resmi ditutup gara-gara sudah habis. Saat gue telusuri, ternyata tagar itu merujuk ke promosi beberapa akun yang menjual tiket konser Blackpink mereka itu baik secara pribadi ataupun dalam konteks jastip tiket. 

Screenshot via Twitter, Selasa (15/11)
Screenshot via Twitter, Selasa (15/11)

Merujuk ke tagar itu: diurus sampai tiket fisik, itu maksudnya kalau lo beli dari tangan ke-3 (artinya bukan resmi dari channel pembelian dari promotor) maka nantinya penjual bakal ngedampingin lo terus sampai nantinya invoice pembelian tersebut berubah jadi tiket fisik sesungguhnya yang harus ditukarkan jelang konser. 

Secara nggak langsung, penjual mau memberikan jaminan kalau beli tiket dari mereka itu terpercaya dan bukan tipu-tipu Civs.  

Mumpung euforia konser di Indonesia lagi hype-hypenya nih Civs, jadi peluangnya besar. Masih banyak kok konser ke depan yang sampai sekarang belum buka ticket box dan mungkin lo bisa persiapkan buat war ticket nanti. 

Tapi ingat, kunci dari kerjaan ini sebenarnya kepercayaan yee. Jangan sampai lo ngecewain mereka yang sudah mempercayai lo buat rebutan tiket itu.

JOKI TAS KRL SOLO-JOGJA

Kalau menurut gue yang kedua ini cukup meresahkan sih. Jadi ide bisnisnya itu muncul di mana orang-orang menjadi joki buat ngamanin tempat duduk di KRL Solo Balapan-Yogyakarta nih. 

Fenomena ini sebenarnya sudah mulai banyak muncul dari pertengahan 2022 lalu. Beberapa penumpang KRL mengeluhkan keberadaan beberapa orang yang menempatkan tas mereka di samping sehingga nggak bisa didudukin.

Setelah ditanya, orang yang diduga bekerja sebagai joki itu bilang kalau tempat itu nggak bisa diduduki gara-gara ada temannya yang sedang menuju ke kereta. Geram dengan tingkah itu, akhirnya banyak keluhan soal fenomena joki tas di KRL tersebut.

Memang sih, kereta komuter yang ada di wilayah Jawa tersebut memang tergolong baru jadi nggak sepadat KRL di ibu kota. Jadinya, kalau menurut gue peluang itu yang dimanfaatkan sama beberapa warga lokal yang cuma butuh mengorek uang sedikit buat bolak-balik naik KRL sebagai joki.

Kalau dilansir dari Detik, pihak KRL yang diwakili oleh Senior Manager PT KAI Commuter Area VIII Surabaya Agus Priatna mengatakan bahwa pihaknya sudah menelusuri informasi merebaknya joki itu. Tapi ya gitu, pihak KRL pun nggak bisa berbuat banyak gara-gara memang belum ada pelanggaran atau sanksi yang bisa dikenakan ke mereka.

Hmmm, kalau doi ngejoki di Jakarta sih kayaknya nggak bakal bertahan lama sih bisnisnya itu. Boro-boro duduk ye, kadang berdiri aja harus sampai dempet-dempetan di kereta. 

Mungkin kalau ada yang berani ngejoki tempat duduk di KRL Jakarta bakal diusir kali ya. Makanya kan, gue bilang kalau kerjaan begini tuh oportunis yang perlu kondisi khusus buat bisa dilakukan. 

JASA PACAR SEWAAN

Kerjaan yang satu ini juga cukup bikin geleng-geleng kepala sih Civs. Mungkin banyak yang ngira kalau jasa pacar sewaan ini nggak bakal banyak memikat pelanggan karena berbagai alasan. Tapi nyatanya, profesi ini cukup menjamur di kalangan anak muda zaman sekarang ini lho. 

Beberapa bulan lalu bahkan tren dan fenomena jasa ini sempat viral dan mencuat di media sosial. Lo bisa dengan mudah mendapati pacar sewaan dari pencarian di media sosial lo itu. 

Banyak yang bisa lo terima sebagai 'servis' dari jasa yang mereka tawarkan. Mulai dari teman jalan-jalan, kondangan, sekedar curhat bersama, saling mengirim pesan singkat, atau bahkan untuk nemenin jalan-jalan doang. 

Biayanya pun beragam, kebanyakan untuk servis yang mengharuskan penjual jasa itu datang langsung dan menemani sang client harga akan dipatok mulai dari Rp200.000 - Rp300.000 per jam. Eits, tapi biaya itu belum termasuk ongkos perjalanan atau mungkin biaya makan dan lainnya yang harus ditanggung sang client. 

Pacar sewaan juga seringkali menerapkan aturan ketat saat berhubungan. Misalnya lo nggak boleh ngobrolin soal informasi pribadi dengan mereka atau melakukan sentuhan-sentuhan fisik yang berujung pada perbuatan tidak senonoh. Iyaa lah, mungkin mengingat konsep kerjaan ini sebatas 'pacar sewaan' dan bukan prostitusi yee. 

Tapi kenapa sih fenomena ini bisa muncul dan jadi peluang buat cari cuan di zaman serba digital sekarang ini? 

Dari berbagai literasi yang gue baca, sebenarnya salah satu alasan yang paling masuk akal adalah karena banyak anak muda yang merasa punya kebanggaan ketika sudah membeberkan kehidupannya yang punya pendamping, dalam konteks sederhananya: punya pacar. 

Biasanya mereka membutuhkan pengakuan dari lingkungan tentang pencapaian hidup dalam percintaan. Makanya, seringkali pacar sewaan ini dibutuhkan ketika lo mau datang ke kondangan keluarga terdekat. 

Tapi faktor lain yang juga mungkin berpengaruh adalah karena banyak anak muda yang sekarang ini merasa kesepian. Di mana, seringkali kesepian itu jadi faktor yang ditakuti sama manusia Civs. 

Nah, apa lagi coba Civs kerjaan oportunis yang menarik perhatian lo? (*/)

  • whatsapp
  • twitter
  • facebook
  • remix
Penulis

Michael Josua

Cuma mantan wartawan yang sekarang hijrah jadi pekerja kantoran, suka motret sama nulis. Udah itu aja, sih!