Kreatif

JAZZ GUNUNG BROMO KEMBALI HADIR HIBUR PARA ‘ALJAZZIYAH’

Disebut-sebut sebagai konser jazz hibrida pertama yang dihelat saat pandemi Covid-19, Jazz Gunung Bromo baru-baru ini kembali membuai telinga para Aljazziyah (sebutan untuk para penggemar jazz di tanah air) yang rindu pengalaman konser yang nyata. Tapi buat kamu yang belum bisa datang menyaksikan langsung, bisa juga nikmati sajiannya via YouTube.

title

FROYONION.COM – Akhir pekan lalu Jazz Gunung Bromo, sebuah konser jazz yang mengambil lokasi di pegunungan Bromo yang terkenal, kembali digelar. Tapi yang unik kali ini konsernya digelar secara hibrida, ada yang versi offline dan online.

Digagas oleh 3 seniman terkemuka Indonesia Sigit Pramono, Butet Kartaredjasa dan Djaduk Ferianto, konser jazz di gunung ini sudah dilaksanakan dari tahun 2009 dan udah punya reputasi sebagai penyelenggara musik jazz yang bertaraf internasional. Udah kejamin deh semuanya yang lu nggak usah khawatirin soal kualitas. Saking udah dipercayanya, mereka selalu ngadain acara konser jazz gunung ini tiap tahun termasuk tahun ini nih 2021, yang digelar dari tanggal 25 September 2021.

Setelah hampir 2 tahun lamanya kita dibatasi akibat COVID-19 bak seperti burung yang dikurung dalam sangkar yang cuma mandangin doi dari jauh, bisa menikmati konser offline rasanya memang luar biasa. Acara konser jazz di gunung Bromo ini membantu pelaku wisata untuk dapet kerjaannya lagi. Acara ini menjadi langkah awal terbukanya sektor pariwisata lainnya seperti restoran, hotel, pedagang, penyewaan mobil, dan pelaku industri wisata. Selain itu, yang utama ningkatin perekonomian nasional dan pendapatan daerah Kota Probolinggo sendiri dari sektor wisata dan pagelaran musik.

Nggak hanya di sektor pariwisata dan seni aja yang dapet duit dari acara ini, teknisi, sound engineer, dan bagian lain yang turut ambil bagian dari acara juga dapet keuntungan. Dukungannya pun datang dari banyak dari pihak, baik dari swasta sampai pemerintah (Kemenparekraf dan Pemkab Probolinggo) dan masyarakat sekitar dan penggemar jazz. Jazz Gunung Indonesia juga merupakan anggota dari Forum Jazz Indonesia dan Asosiasi Promotor Musik Indonesia.

EVENT PERCONTOHAN

Terus siapa aja nih artis jazz yang memeriahkan di acara Gunung Jazz ini? Ada Ring of Fire Project featuring Fariz RM, Bintang Indrianto, Janapati (Dewa Budjana dan Tohpati), Dua Empat, Surabaya Pahlawan Jazz dan Jam’s  alias Otti Jamalus dan Yance Manusama. 

Artis jazz Dewa Budjana sendiri mengatakan bahwa acara ini tetap mengetatkan protokol kesehatan demi berjalannya acara konser jazz gunung ini selama pandemi. Dan dia sendiri berharap acara ini sebagai momentum sebagai percontohan event lain untuk bisa beradaptasi.

Artis lain yang turut ambil bagian dari acara ini pun berkomentar positif yang dilansir dari republika.co.id. Bintang Indrianto sebagai kurator Jazz Gunung Indonesia mau untuk satu sama lain saling dukung, Saling percaya, dan berdo’a dengan nggak mengenyampingkan protokol kesehatan demi mengembalikan ekosistem bisa bergerak kembali dan normal kembali saat sedia kala bak hubungan kita yang baik baik aja, ciyee.

TAAT PROKES

Musik jazz menjadi salah satu aliran atau genre primadona untuk berbagai kalangan, baik itu remaja, dewasa, lansia. Untuk lu yang belum tau apa itu musik jazz dan gimana sih masuknya aliran musik ini ke negeri tercinta ini?

Musik jazz termasuk aliran musik yang asalnya dari Amerika Serikat untuk kotanya sih tepatnya di daerah Chicago. Musik ini lahir sejak awal abad 20-an, akar asal musik ini tuh campuran dari Eropa dan Afrika. Pemain musik jazz biasanya menggunakan instrumen musik seperti gitar, trombon, piano, trompet, dan yang pasti ciri khas yang lu tau tentang jazz yaa saksofonnya itu. Masuk masuk ke Indonesia itu tahun 1919 yang dibawain oleh musisi Eropa sendiri. Namun, booming booming-nya di tahun 1980-an.

Gunung Bromo yang letaknya di Probolinggo Jawa Timur menjadi salah satu pilihan PT Jazz Gunung Indonesia untuk ngadain konsernya tahun ini. Lokasi lainnya adalah Ijen yang akan dipilih sebagai lokasi Ijen Summer Jazz. 

Kota Probolinggo sendiri saat ini hanya level 2 untuk skala PPKMnya. Level 2 ini menurut pemerintah boleh dibuka tempat wisata dan mengadakan event seni budaya tapi tetap menggunakan protokol kesehatan yang ketat. Setiap orang yang terlibat dalam acara jazz gunung ini juga udah aman dari COVID, maksudnya udah divaksin dan tes antigen. Jadi pencegahannya udah mantep kan? (*/) 

  • whatsapp
  • twitter
  • facebook
  • remix
Penulis

Nico

Asli urang Tasik yang bikin artikel menarik