ANGKAT PERJUANGAN TRANSPUAN, FOTOGRAFER INDONESIA SABET PENGHARGAAN INTERNASIONAL

FROYONION.COM - Fotografer Yoppy Pieter (@yoppy.pieter) diumumkan sebagai salah satu dari deretan nama pemenang penghargaan fotografi internasional yang diumumkan akhir Juli lalu. Yoppi yang tinggal di Jakarta ini mengirimkan serangkaian karya foto terbaiknya yang menceritakan perjuangan sejumlah transpuan dengan judul “Trans Women: Between Colour and Voice”.

Dilansir dari creativereview.co.uk, karya tersebut dimaksudkan untuk mengangkat tantangan-tantangan yang harus dihadapi oleh kaum transpuan di Indonesia. Mereka ini masih memperjuangkan sejumlah hak dasar sebagai warga negara. Contohnya hak untuk mendapatkan pekerjaan hingga hak untuk mengakses layanan kesehatan. Dan tragisnya, semua ini semakin diperparah dengan masuknya Covid-19 ke Indonesia.

Salah satu lokasi pengambilan foto Yoppi ialah Depok, yang memiliki kantung-kantung area permukiman kaum transpuan. Sebuah komunitas transpuan bahkan berkembang di sini. 

Layaknya warga akar rumput, kaum transpuan saat pandemi juga berjuang bertahan hidup. Banyak yang terpaksa lebih mati-matian berjuang memutar otak mencari uang untuk tetap bisa membayar uang sewa kos atau kontrakan saat PSBB dan PPKM diterapkan pemerintah. Di saat semua orang diharuskan tetap berada di rumah untuk mencegah penularan Covid-19, mereka tetap mencoba mengumpulkan uang untuk makan dan biaya tempat tinggal dengan mengamen dan berjalan kaki dari rumah ke rumah. 

Karya fotografi Yoppi dengan tema yang sama sebelumnya menghiasi sampul majalah National Geographic Indonesia edisi September 2020. Di dalamnya dua orang transpuan bernama Mama Yuli dan Mama Dona sedang duduk berdua di sebuah kamar dengan mata yang tajam dan terlihat lelah. Yuli sendiri adalah pimpinan Forum Komunikasi Transgender Indonesia yang memiliki misi untuk memperjuangkan hak-hak para transpuan di tanah air.

Menurut Yoppy sebagaimana dikutip dari wellcome.org, ia berterima kasih atas subjek-subjek karyanya yang indah. “Saya sangat menghargai keberanian Anda untuk menunjukkan kisah-kisah Anda pada saya dan seluruh dunia,” terang pria yang menggambarkan dirinya sebagai seorang visual storyteller ini. (*/)