Kreatif

ANAK MUDA KINI BISA TERNAK LELE DENGAN MUDAH BERKAT BANTUAN AI

Teknologi AI oleh Microsoft bernama Copilot memudahkan anak muda dalam banyak hal, termasuk dalam berternak lele. Emang bisa ya ternak lele pakai AI? Simak artikel berikut ini!

title

FROYONION.COM - Buat kalian yang belum mendapat pekerjaan, budi daya atau beternak bisa jadi pilihan, misalnya beternak lele. Apalagi pada tahun ini, Microsoft telah merilis AI bernama Copilot yang bisa membantu kalian beternak lele, nila, maupun udang.

Data dari Badan Pusat Statistik, menyebutkan bahwa angka pengangguran di Indonesia pada 2024 yaitu sekitar 7 juta, berkurang dari tahun sebelumnya. 

BACA JUGA: CARA KREATIF WARGA PAPUA MERAWAT LAUT DAN MELESTARIKAN CENDRAWASIH

Opsi beternak fauna air tawar yang bervariasi, kini bisa kalian lakukan dengan mudah berkat aplikasi eFishery. Apa itu eFishery?

eFishery adalah aplikasi yang menyediakan kebutuhan pangan dalam budi daya perairan (akuakultur). Dalam hal ini, eFishery menggunakan teknologi AI yang terjangkau untuk mengurangi kesenjangan melalui ekonomi digital yang inklusif.

APA KEUNTUNGAN MENGGUNAKAN EFISHERY?

Model bisnis yang eFishery lakukan adalah dari ujung ke ujung (end-to-end). Jadi kalian sebagai penambak (farmer) mendapatkan layanan yang lengkap dari awal hingga akhir. Mulai dari pendanaan, hingga proses panen.

“Nah selain pendanaan, untuk farmer-farmer yang memang segmen tertentu, kami juga memberikan pendampingan,” ujar Elsa Vinietta (30), Head of Product AI and Aquaculture eFishery. 

“Kami turut memberikan rekomendasi metode budi daya berdasarkan data. Pertanyaan atau curhat oleh farmer pun kami layani,” terang Elsa kepada Froyonion.com.

TERNAK LELE PAKAI AI
Penambak udang, Andriyono (kiri) mengamati kolamnya bersama Elsa Vinietta (kanan) dari eFishery. (Credit: Fauzy Chaniago/Microsoft)

BACA JUGA: WONDER READER RILIS TABLET SUPAYA TEMAN TUNANETRA BISA BERBALAS PESAN

Beternak lele adalah yang paling mudah, kedua adalah beternak nila, dan yang paling susah adalah beternak udah karena mereka tidak memiliki sistem imun pada tubuhnya.

Maka dari itu peternak harus sering memeriksakan kualitas air kolamnya ke laboratorium. Namun, berkat bantuan AI, kalian bisa memeriksanya dengan alat yang disediakan oleh eFishery.

Selain alat pemeriksa kualitas air, eFishery juga menyediakan alat pemberi pakan otomatis yang bisa kalian jadwal per harinya lewat aplikasi eFeeder. Dengan begitu, kalian bisa beternak sambil menuntaskan pekerjaan lainnya.

“Lele yang paling mudah diternak karena kuat dan gak gampang sakit,” ucap Elsa. “Kami juga punya channel ke pembeli (buyer).”

Ikan yang berhasil panen, lele maupun nila, bisa kalian jual dengan mudah lewat aplikasi eFisheryKu.

TIPS BETERNAK LELE DARI EFISHERY

Berikut ada beberapa tips untuk kalian yang ingin ternak lele, nila, dan udang dari eFishery. 

1. Belajar dari Mas Ahya

Mas Ahya adalah pilot project eFishery yang bisa diakses menggunakan smartphone. “Mas” merupakan panggilan untuk laki-laki, lalu “Ahya” adalah gabungan dari kata ahli dan budidaya.  

Informasi terkait ternak lele dan lainnya bisa kalian pelajari dari Mas Ahya. Platform tersebut memang dibuat dengan tujuan mengecilkan gap pengetahuan antara pemula dengan yang berpengalaman.

eFishery
Mas Ahya di aplikasi eFarm eFishery mampu menjawab berbagai pertanyaan oleh penambak melalui chat. (Credit: Fauzy Chaniago/Microsoft)

BACA JUGA: PASARMIKRO BANTU PETANI, PETERNAK DAN NELAYAN INDONESIA MENJUAL LEBIH CEPAT

Andriyono (39), penambak udang kerap berkonsultasi dengan Mas Ahya. Ia mengajukan berbagai pertanyaan dalam Bahasa Jawa kepada Mas Ahya, misalnya “Bagaimana kualitas air tambak saya?”, “Bagaimana kondisi planktonnya?”, dan “Berapa harga udang di pasaran?”.

“Mas Ahya membuat segalanya menjadi lebih cepat. Sejak menggunakan Mas Ahya, saya jadi tahu bagaimana kualitas air tambak saya setiap detik, dan bisa memperkirakan harga dengan lebih baik.” ujar Andriyono kepada Microsoft.

2. Mencari teman untuk sharing

Elsa menuturkan bahwa menjalankan bisnis bisa lebih bersemangat kalau memiliki teman untuk sharing masalah yang sama.

“Kalau bisa sih cari informasi adanya penambak (farmer) di daerah sana. Karena farmer juga cerita kalau mereka ada masalah, ya mereka pasti ngobrol lah ya,” ujar Elsa. 

“Mereka juga suka kopdar untuk sharing biar lebih semangat,” tambahnya.

3. Memperhitungkan modal dan risiko

Kalian juga harus memahami bahwa setiap usaha, misalnya ternak lele, juga memiliki risiko.

Dengan perhitungan yang matang, angka keberhasilan bisa jadi semakin tinggi. Kalian pun juga harus siap dengan risiko yang ada, misalnya gagal panen, dan sebagainya.

BACA JUGA: CURI START BANGUN DIGITAL AGENCY DI USIA MUDA, 5 SEKAWAN INI BUKTIKAN NEKAT BUKAN BERARTI CEROBOH

Sebanyak 200 ribu orang di benua Asia telah menjadi mitra eFishery, kebanyakan berasal dari Indonesia karena mereka memulainya dari negara ini. Dan saat ini, mereka sedang mulai expand ke India.

“Mitra kami paling banyak ada di 8 regional. Tersebar di pulau Jawa, Bali, Sumatera, Sulawesi, dan Kalimantan,” terang Elsa.

Kalian yang tertarik beternak lele dengan AI bisa mencoba untuk menjadi mitra eFishery. Informasi lebih lanjut bisa kalian akses  lewat website resmi atau media sosial Instagram eFishery. (*/)

  • whatsapp
  • twitter
  • facebook
  • remix
Penulis

Fadhil

Content writer Froyonion, suka pameran seni dan museum, sesekali naik gunung