
Buat lo anak muda yang belum kepikiran punya anak, bisa jadi tingkat kesuburan sperma lo nggak begitu lo pusingin. Tapi tau nggak sih kesuburan seorang cowok dipengaruhi banget sama pola hidup dia dari muda?
FROYONION.COM - Cek kesuburan lewat sampel sperma emang belum begitu lazim buat cowok-cowok di negara kita. Maklumlah kesadaran buat itu belum begitu ditanamkan. Ditambah dengan fakta bahwa memeriksakan kesuburan itu nggak murah, Civs.
Gue sendiri berkesempatan memeriksakan tingkat fertilitas ini ke sebuah klinik yang diabadikan dalam sebuah konten video YouTube di kanal Froyonion yang baru aja rilis hari ini.
Tujuan gue memberanikan ikut tes fertilitas ini nggak lain karena ingin mendapatkan pencerahan nih, apakah pola hidup gue selama ini udah di ‘jalan yang bener’ belum. Karena gue sudah mencoba menerapkan pola hidup yang sesehat dan seseimbang mungkin. Dan fertilitas ini bisa menjadi indikator kesehatan gue secara umum.
Gue sendiri nggak ngerasa begitu terintimidasi dengan stigma masyarakat soal tes kesuburan ini ya, Civs. Seolah-olah kalo cowok ke klinik kesuburan itu haram karena meragukan kejantanan lo sendiri. No! Nggak gitu. Justru dengan memeriksakan diri ini kita sebetulnya bisa tahu dengan lebih akurat kesuburan sperma kita dan peluang kita mendapatkan keturunan yang sehat jika kita nanti menikah dan berkeinginan punya anak.
Lagipula hasil pemeriksaan ini nanti juga bukan vonis yang permanen. Jadi in case hasilnya nggak begitu bagus, kita bisa konsultasi dengan dokter spesialis kesehatan reproduksi pria alias androlog di klinik. Dari konsultasi tadi, kita bisa dapet tips buat memperbaiki kondisi sperma dan tingkat kesuburan lo jika emang ada yang perlu diperbaiki. Jadi, ga usah takut atau malu. Lebih baik periksain sedini mungkin.
Buat ikut periksa kesuburan ini, gue mesti daftar dulu. Dan pendaftaran ini bukan sekadar kasih nama dan detail pribadi kayak umur dan tinggi serta berat badan, tekanan darah tapi juga riwayat dan kondisi kesehatan lo secara umum.
Misalnya, di kuesioner lo bakal ditanya apakah ada keluarga yang sulit punya keturunan nggak, lo ada riwayat penyakit berat nggak, terus adakah kondisi medis lain (karena beberapa penyakit bisa bikin cowok susah punya anak), sampe pertanyaan pernahkah lo cedera di area vital situ (karena bisa jadi itu ngaruh ke organ vital juga), dan sebagainya.
Buat lo yang udah merit, bakal ditanya rinci juga tuh apakah istri lo juga sehat dan riwayat kesehatan dia gimana, mens teratur nggak, ada penyakit apa dulu, dan lain-lain. Ya masuk akal sih, karena kalau mau punya anak kan kudu kerja sama ya. Nggak cuma dari sperma cowok aja tapi juga sel telur si cewek.
Di sini gue mau bagiin beberapa insights penting soal cara bagaimana memelihara bahkan meningkatkan kesuburan lo sebagai cowok jika suatu hari nanti pengin jadi bapak. Poin-poin ini gue dapet dari sesi konsultasi dengan androlog gue pas tes kesuburan ini, Civs. Jadi, bukan asumsi gue aja.
BACA JUGA: “GANJA BIKIN SPERMA LO DIKIT DAN NGGAK SUBUR. EMANG IYA?”
Tes kesuburan ini mengharuskan cowok buat kasih sampel sperma yang fresh di klinik agar akurasinya bisa lebih baik. Nah, sekitar 3 jam pasca pasien kasih sampel ke lab, bakal dikirim tuh hasil analisis semen atau air maninya.
Pas gue dikasih hasilnya via email, gue ga gitu paham sejujurnya ya. Gue cuma bisa pahami bahwa angka-angkanya idealnya di rentang antara batas bawah dan atas yang ditetapkan oleh Organisasi Kesehatan Dunia (WHO). Jadi hasil lab itu bakal memuat sejumlah angka. Di sebelah kiri angka dari kondisi pengukuran sperma lo sendiri dan di tabel kanan ada batas bawah, tengah dan atas versi WHO yang disebut Reference Values Limit tahun 2021.
Parameter atau aspek-aspek yang dianalisis di tes semen ini adalah semen atau air mani, spermatozoa, dan sel-sel lainnya.
Parameter semen ini bakal dibagi lagi menjadi beberapa poin, yakni kelengkapan sampel (harus dinyatakan apakah saat pengambilan sampel, ada yang nggak ketampung di wadah), tampilan (warna air mani gimana), kekentalan (encer atau agak kental atau kental?), kadar pH-nya (idealnya 7,2 sampai 7,8), sampai volume (minimal 1,4 ml, maksimal bisa 6,2 ml).
Nah yang aspek kedua ini lebih ke spermatozoa atau sel sperma lo. Bakal dianalisis jumlah sperma sekali ejakulasi (makin banyak volumenya, makin mudah punya anak), motilitas atau keaktifan sperma (banyak spermanya tapi kalo diem aja karena mati atau rusak ya percuma), bentuk sperma (yang bentuknya normal berapa persen), vitalitas, dan sebagainya.
Aspek ketiga sendiri fokus soal sel-sel lain, misalnya apakah ada sel darah putih, bakteri, zat-zat lain, hingga sperma yang belum matang benar.
Nah, di sesi konsultasi androlog bakal nunjukin video rekaman analisis lab sperma lo.
“Yang penting, ‘rame’ nggak?” kata dr. Androniko Setiawan, Sp. And. (@dr.andronikos.spand), androlog yang gue temui pas konsultasi Jumat (19/ 8/ 2022).
Rame nggaknya di sini maksudnya adalah apakah di video itu ditemukan banyak sel sperma di sampel air mani lo atau cuma jarang-jarang. Karena makin sepi videonya, tandanya makin nggak subur, Civs. Artinya jumlah sel sperma dikit dan bakal lebih susah membuahi sel telur.
Jumlah sel sperma dalam sekali ejakulasi sendiri minimal 16 juta per cc untuk bisa dikatakan subur. Lalu batas atasnya (yang paling subur nih istilahnya) bisa 208 juta sel sperma per cc, yang artinya air mani lo padet banget ama sel sperma jadi sangat amat subur.
“Yang kedua yang diliat adalah gerakannya karena untuk bisa menghamili sperma harus bisa berenang ke sel telur,” tambah androlog gue lagi.
Untuk bisa dikatakan subur, minimal sel sperma yang aktif bergerak adalah 30% dari yang ada. Jadi pengamatan lewat video secara sekilas juga udah bisa sebetulnya buat androlog berpengalaman, Civs.
Nah, di sinilah pentingnya konsultasi dengan androlog, Civs. Karena jika lo cuma menerawang angka-angka hasil lab ini sendiri atau cuma pake bantuan googling, lo bakal overthinking dan malah capek sendiri. Di kasus gue sendiri, androlog mengatakan bahwa sel sperma gue seharusnya lebih aktif dari angka yang didapatkan dari analisis lab. Jadi di sini gue nggak perlu berkecil hati.
Aspek penting lain adalah bentuknya, kata androlog. Untuk bisa tahu kesempurnaan bentuk ini lab harus melihat dengan pembesaran 1000 kali dan mengecat sel sperma itu agar bisa terlihat jelas.
Di sini, gue juga perlu lurusin bahwa menahan diri untuk nggak ejakulasi sampai lebih dari seminggu juga kata androlog bakal memperbanyak sel sperma yang mati.
“Emang sih spermanya jadi banyak tapi yang mati dan rusak juga makin banyak juga,” katanya.
Jadi emang mekanisme mimpi basah dan hasrat untuk bermasturbasi buat yang lajang itu hal yang alami banget, Civs. Karena tubuh perlu mengeluarkan sel-sel sperma rusak dan mati tadi dan menggantinya dengan sel sperma yang baru dan sehat.
Saran androlog, sebelum tes seorang cowok bisa menahan untuk nggak ejakulasi idealnya 2 sampai 7 hari aja. Setelah 2 hari, ‘gudang sperma’ udah keisi lagi. Jadi buat lo yang suka onani, ya emang itu nggak terhindari tapi janganlah terlalu sering sampe sehari beberapa kali, bro! Seenggaknya kasih badan istirahat dan bisa produksi sperma sehat dan baru lagi. Sibukkan diri deh dengan aktivitas-aktivitas positif supaya bisa berkurang.
Buat cowok-cowok yang ingin mempertahankan dan meningkatkan kesuburan, dr. Androniko punya beberapa saran nih.
Pertama, lo hindari celana ketat apapun. Jadi buat lo yang selama ini demen pake skinny jeans atau celana dalem yang ngepas ketat di pinggul, udah saatnya ‘bertobat’ dan pilih celana yang agak longgar supaya skrotum atau ‘biji’ yang jadi lokasi pabrik sperma itu nggak kepanasan. Skrotum ini emang menggantung di luar badan supaya bisa mendinginkan diri beberapa derajat lebih rendah dari subuh normal badan.
BACA JUGA: “PILIHAN CELANA DALAM BISA TENTUKAN TINGKAT FERTILITAS LO”
Kedua, jangan berendam air panas kelamaan. Ini peringatan buat yang demen sauna atau di pemandian air panas sebetulnya. Karena suhu panas bisa merusak sperma. Kalau mau mandi air hangat, bentar aja Civs. Atau turunkan suhu airnya.
Ketiga, olahraga teratur. Seorang cowok di usia pertengahan 40 udah bisa mengalami penurunan produksi hormon pria testosteron. Dan cara mempertahankan level testosteron secara alami dan efektif ya harus rajin olahraga sejak muda, Civs. Olahraga ini bukan asal gerakin badan kayak jalan di mall, ngepel atau nyuci mobil gitu ya tapi aktivitas fisik yang terukur dan konsisten dilakukan selama setidaknya 30 menit tiap hari. Tapi jangan berlebihan juga. Beberapa jenis olahraga kayak bersepeda bisa membuat suhu skrotum panas jadi nggak disaranin. Juga buat yang ngegym, nggak usah pakai suntik steroid segala karena meski otot jadi gede dan badan macho banget, keseimbangan hormon lo bisa terganggu, bahkan kesuburan anjlok. Kalau ngasal pake steroid dan nggak di bawah pengawasan dokter yang berpengalaman, bahkan bisa tumbuh payudara di dada meski lo cowok tulen. Kondisi ini disebut gynecomastia. Ngeri kan? Olahragalah sewajarnya dan secukupnya serta konsumsi makanan yang sehat dan alami aja.
Keempat, kelola stres dengan bijak. Kerja boleh, mikir boleh tapi jangan sampe berlebihan karena saat terlalu stres, produksi hormon testosteron ini bakal keganggu dan turun karena kehadiran hormon kortisol yang dihasilkan badan saat kita stres. Di sini lo kudu nemuin metode penanganan stres yang tepat. Karena jika penyaluran stres lo ke arah yang negatif kayak alkohol dan narkoba, bisa jadi lo memecahkan masalah dengan menimbulkan masalah baru. Jadi jangan sampe itu terjadi, Civs!
Singkatnya, buat lo yang masih muda dan ingin nantinya bisa punya anak yang lucu-lucu dan sehat, pelihara kesehatan fisik, mental dan spiritual lo sejak sekarang. Mulailah berpikir soal masa depan. Ingat bahwa apapun yang lo makan, lo minum dan lo lakuin sekarang bisa berpengaruh ke anak-anak lo di masa depan.
Pada akhirnya, pastikan lo nggak cuma siap secara biologis jika mau jadi seorang ayah, karena perjalanan jadi ayah nggak cuma berhenti saat seorang anak lahir ke dunia. Jadi ayah yang baik itu juga suatu tanggung jawab besar dan perjalanan mental dan spiritual. (*/)