Fashion

CUMA 50 RIBU, GEN-Z BISA EKSPRESIKAN GAYA KEKINIAN DI ANJANI BATIK GALERI KOTA BATU

Kata siapa melukis batik adalah aktivitas kuno? Anjani Batik Galeri bisa sangat nggak setuju tentang pernyataan itu Civs. Sebab, galeri yang berada di Kota Batu itu sediakan program membatik murah yang bisa diekspresikan secara bebas oleh anak-anak muda.

title

FROYONION.COM - Kota Batu terkenal dengan Batik Bantengan yang sangat sesuai dengan kekokohan gunung-gunung yang mengelilingi Kota Batu. Banteng sebagai simbol keperkasaan juga menjadi simbol kesuburan tanah di Kota Batu. Dulu, sebelum traktor digunakan sebagai media menggemburkan tanah perkebunan, masyarakat Kota Batu menggunakan banteng sebagai penarik keruk yang terbuat dari kayu. Jika di daerah lain, Madura misalnya, terkenal dengan karapan sapi, dan tentu menggunakan sapi sebagai moda penggembur tanah—banteng yang menggantikan sapi di Kota Batu pernah dianggap sebagai sesuatu yang suci.

Kesucian itu lahir dari usaha keras, berpeluh, dan hidup berdampingan dengan masyarakat di masa-masa mula Kota Batu dibuka sebagai tempat tinggal. Sejarah panjang Kota Batu yang beririsan dengan keperkasaan Kerajaan Kediri dan bagaimana keruntuhannya terjadi oleh sebab Ken Arok dan Ken Dedes pun menjadi representasi yang dekat dengan gaya dari banteng. Badan yang kokoh, dua tanduk yang sudah ibarat ketajaman strategi Ken Arok dan Ken Dedes dalam mendirikan Kerajaan Singosari tidak bisa lepas dari sejarah Batik Bantengan.

Kalau lo pengen ngoleksi oleh-oleh yang sifatnya benda tak lenyap sekali makan, Batik bantengan bisa menjadi salah satu yang gue rekomendasikan. Biasanya, batik seperti ini dijual di daerah Songgoriti. Tapi, kalau lo pengen langsung beli ke tempat buatnya datengin aja Anjani Batik Galeri. Setelah lo ke sana, gue jamin gak bakal pengen pulang. Bukan karena lo gak apal jalan pulang, tapi nuansa tradisi di dalamnya bikin betah, apalagi lo bisa belajar bikin batik di situ. Dengan harga yang sangat terjangkau, yakni Rp50.000 per orang, lo bakal diberi fasilitas membatik lengkap.

BACA JUGA: “BELAJAR FASHION SAMBIL MENJAGA LINGKUNGAN LEWAT ACARA ‘BATIK KUDUS IN FASHION’”

Gue pengen cerita dulu, gimana cara termudah agar lo bisa sampai ke lokasi Anjani Batik Galeri tanpa kesasar. Lokasinya cukup jauh ke dalam Desa Pandanrejo, tepat di kaki Gunung Arjuno. Nah, cara gampangnya buat nyampe ke sana ya lewat jalur alternatif agrowisata yang bersebelahan dengan Masjid Jami’ Daarul Muttaqiin. Masjid itu sangat gampang diidentifikasi karena desainnya sangat kuno, mirip gaya-gaya masjid di Jawa Tengah yang mengenal guratan kreatif Sunan Kalijaga. Dari masjid tersebut terdapat tulisan Amazing Bumiaji yang mengarah ke utara. Setelah berkendara sekitar 250 meter akan lo temukan tulisan Cafe Sundul Langit Ke arah timur. Habis itu, lo tinggal ikutin aja jalannya, tepat di belokan kedua akan terlihat bangunan Anjani Batik Galeri yang megah.

Dengan nuansa Jawa yang kental, Anjani Batik Galeri udah seperti persambungan gazebo dengan Joglo. Masuk ke dalamnya lo akan merasa dimanjakan dengan pot-pot tumbuhan yang memang hanya bisa tumbuh subur di Kota Batu. Aroma terapi yang tercium seperti menyan membuat nuansa Jawa semakin kental di sini. Setelah lo daftarin nama akan datang seorang pembimbing yang siap ngajarin membatik. Setiap pembimbing di Anjani Batik Galeri akan siap membuat lo menari-nari dalam imajinasi tak terbatas. Kenapa kok bisa begitu?

Anjani Batik Galeri memang membawa identitas tradisi di Kota Batu, yang tentunya akan sangat kental dengan Batik Bantengan. Hanya saja, Anjani Batik Galeri memiliki pedoman untuk selalu terbuka dengan perkembangan zaman.

“Kami membebaskan pengunjung untuk berkreasi sesuai dengan gayanya, boleh batik bantengan, boleh juga yang bebas-bebas sesuai selera,” terang Keluarga Anjani, pemilik Anjani Batik Galeri.

Mendengar ucapan tersebut tentunya Gen-Z gak perlu takut dan kaku kalau lagi membatik di Anjani Batik Galeri. Dengan canting yang lancip di ujung jemari lo, gerakkanlah secara bebas di atas kain mori yang disediakan. Nanti, para pembimbing akan mengarahkan lo gimana cara ngewujudin imajinasi lo agar lebih hidup di atas kain putih bernama mori tersebut.

Bayangin aja,lo bisa menggabungkan pengalaman lo main gim menjadi sebuah inspirasi dalam membuat pola-pola batik. Jurus-jurus imajiner, senjata-senjata, sampai item-item sihir yang biasanya muncul di dalam gim bisa lo gambar di atas kain mori sehingga menjadi salah satu produk kreasi terbaik lo. Hal ini kemudian menjadi simbol pertemuan dunia imajinasi virtual lo dengan nilai-nila tradisi batik nusantara.

Atau, kalau lo hobi traveling dan sering ketemu situs daerah, lo bisa juga menggabungkan pengalaman fotografik lo dengan metode membatik Anjani Batik Galeri. Aktivitas ini mampu membuat generasi muda agar ikut serta menjaga nilai-nilai tradisi nusantara. Lebih-lebih ikut berperan aktif memproduksi kreasi bernuansa tradisional yang tidak ketinggalan zaman.

Cerita gue ini hanya sebagian kecil dari sebuah pengalaman yang tertuang dalam Anjani Batik Galeri. Apabila lo pengen ikut serta menjaga nilai-nilai tradisi nusantara tanpa ninggalin pengalaman virtual atau travein lo, Anjani Batik galeri bisa jadi salah satu solusinya. Selain lo bisa bersantai sambil menikmati nuansa Jawa-nya, lo juga bisa belajar membatik tanpa perlu ngerasa dibatasi oleh pakem dalam membuat batik. Gimana, Civs? Segera rencanakan perjalanan lo ke Kota Batu kalau udah penasaran banget ya! Bentar lagi udah libur lebaran, banyak spot yang masih dipesan mumpung masih jauh dari hari raya Idul Fitri. (*/)

  • whatsapp
  • twitter
  • facebook
  • remix
Penulis

Hamdan Mukafi

Selamanya penulis