Esensi

UPDATE INSTA STORY: CARA LAIN UNGKAPKAN RASA SENANG DAN TERIMA KASIH. PERLU NGGAK SIH?

Update insta story. Siapa sih yang nggak pernah melakukan hal yang satu ini? Hampir setiap orang pasti pernah melakukannya. Apalagi sejak adanya trend gift-giving yang udah jadi bagian dari gaya hidup sehari-sehari.

title

FROYONION.COM - Media sosial saat ini menjadi salah satu kebutuhan setiap masyarakat, mulai dari anak muda hingga orang tua untuk sekadar hiburan sampai kepentingan bisnis. Dengan adanya media sosial, kita jadi sangat terbantu untuk terhubung dengan orang lain.

Media sosial benar-benar memodifikasi kebiasaan lama dengan cara interaksi kita dengan orang lain juga bisa sebagai wadah untuk berekspresi, mencurahkan isi hati, beropini, sampai ungkapan rasa terima kasih. Dulu, sebelum adanya media sosial seperti sekarang, cara kita untuk mengungkapkan rasa senang atau terima kasih setelah diberi sesuatu adalah dengan mengucapkannya langsung secara personal. Nah, seiring dengan kemajuan teknologi, kian memudahkan orang-orang untuk berinteraksi satu sama lain. Kebiasaan untuk mengungkapkan rasa terima kasih pun berubah. 

Salah satu kemajuan teknologi tersebut adalah dengan cara update insta story. Hal ini udah lumrah banget zaman sekarang, tujuannya nggak lain untuk menghargai pemberian dari seseorang. Biasanya berupa hadiah barang atau makanan. Saat dikirimkan baik itu makanan, hadiah, atau sekedar ucapan selamat ulang tahun, hal yang pertama kali terpikirkan dalam benak kita adalah mempostingnya di insta story dengan caption terima kasih dan tak lupa pula tag si pengirim.

BACA JUGA: ALASAN MENGAPA BANYAK ORANG MEMILIH MENJADI ANONIM DI SOSIAL MEDIA

Update insta story ini bisa dikatakan penting nggak penting, kenapa? Beberapa orang berpendapat bahwa update insta story menunjukkan bahwa kita menghargai hal tersebut. Tapi, ada juga yang berpendapat bahwa hal tersebut tidak perlu dilakukan karena alasan privasi. Menurut Dr. Lisa Orban, manusia memang affiliate animals yang suka sharing dan mengikuti perkembangan zaman. Kita cenderung mengikuti trend yang kebetulan trennya saat ini ialah untuk memposting sesuatu. Hal ini bisa mendorong orang lain untuk mengikuti trend tersebut. Yang awalnya biasa aja nggak ngepost, lama-kelamaan juga terpengaruh trend juga. Selain itu masih menurut Dr. Lisa Orban, posting hadiah bisa menunjukkan bahwa kita disukai orang (likeable).

Gue pernah nanya ke salah satu temen gue, katanya doi pantang banget ngepost pemberian orang sekalipun diminta sama si pemberi hadiah. Alasannya, nggak mau kebahagiaannya atas hadiah tersebut menjadi kesedihan bagi orang lain yang nggak dapet kebahagiaan yang sama. Terutama kebahagiaan yang berhubungan dengan materi dan finansial, menurut doi itu hal yang sensitif banget. Selain itu, ada pressure sendiri ketika dia dikasih sesuatu. Menurutnya, dia bakalan ngerasa nggak enak kalo nggak ngehadiahin balik si pemberi hadiah. Esensinya jadi hilang.

Sebagian orang menganggap sah-sah aja kok asalkan yang diposting nggak yang aneh-aneh. Gue pribadi sebisa mungkin untuk menghargai pemberian seseorang dengan posting di insta stories, kalo perlu di feed juga. Apalagi kalo yang ngasih itu ternyata produk jualannya. Secara nggak langsung kita udah bantu juga buat promosiin dagangannya. Emang sih, kadang hal tersebut sering dianggap pamer atau apalah. Karena mengungkapkan kesenangan di instagram story bukan hal yang buruk selama tidak merugikan orang lain. Toh, setiap orang punya tingkat kesenangan masing-masing, kan? 

Intinya, pasti selalu ada perdebatan lah ya tentang penting nggak sih update insta story pas dikasih sesuatu sama orang lain. Tujuannya buat apa, yaa pinter-pinter kita aja buat nanggepinnya gimana. (*/)


 

  • whatsapp
  • twitter
  • facebook
  • remix
Penulis

Annisa Paramadina Rahmi

Mahasiswa nyambi freelancer