Esensi

NASTAR: KUE KERING YANG IDENTIK DENGAN LEBARAN

Kata orang kue nastar adalah kue kering yang wajib banget ada pas Lebaran. Nah buat lo jangan cuma tau makan aja, tapi lo juga harus tau cerita dari kue nastar nih civs. Mari disimak!

title

FROYONION.COM - Tidak terasa hampir 1 bulan lamanya kita berpuasa, itu artinya hari raya Idulfitri atau sering kita sebut dengan Lebaran akan tiba sebentar lagi. Lebaran merupakan hari raya besar bagi umat Islam, karena sebagai sebuah hari kemenangan setelah melawan hawa nafsu selama sebulan penuh yang perlu dirayakan. Lalu lo bakal bertemu dengan makanan khas lebaran, yaitu nastar.

Dalam menyambut hari lebaran tentu banyak sekali persiapan sebelum menghadapi hari lebaran ini. Persiapan ini menjadi sebuah tradisi rutin yang dilakukan sebagian besar masyarakat Indonesia dari tahun ke tahun. 

Persiapan yang dimulai dari membersihkan hati dan mensucikan diri dari segala apapun yang buruk, menambahkan kebaikan, memaafkan orang lain, wajib membayar zakat untuk orang yang kurang beruntung, menyiapkan mental dengan lontaran berbagai macam pertanyaan saat berkumpul sanak saudara, dan tradisi mudik ke kampung halaman keluarga. 

Tak hanya mempersiapkan itu saja lho. Lebaran tak lengkap apabila tak adanya kue-kue kering yang terpajang dan disajikan di ruang tamu untuk sanak saudara. Maka dari itu, hampir semua rumah tangga telah menyiapkannya sejak mendekati lebaran. Ada banyak sekali ragam kue kering di setiap daerah dari sabang hingga merauke. Dari sekian banyaknya kue kering, ada nih salah satu kue kering legendaris yang sudah menjadi ciri khas di hampir semua rumah pada saat Lebaran. Yap, Kue Nastar.  Kue ini merupakan kue yang banyak digemari masyarakat Indonesia ketika momen lebaran tiba. 

Nastar adalah salah satu kue kering yang diisi dengan selai nanas didalamnya. Rasanya yang gurih dari mentega, lembut, manis asam dari buah nanas, biasanya diatasnya dihias dengan potongan kecil keju, kismis, cengkeh atau yang lainnya dan pembuatannya yang mudah serta sederhana menjadi daya tarik untuk menjadi kue khas Lebaran. 

Pada umumnya kue ini berbentuk bulat serta hiasan kecil diatasnya. Saking manisnya kue ini jika diperhitungkan maka 6 kue nastar sama dengan 3 mangkuk nasi yakni sekitar 84 kalori. Tidak heran jika pada saat lebaran sebagai bulan yang penuh dengan cheating kalori. Kue nastar juga sangat mudah untuk dibuat dirumah dan dapat dijumpai di pasaran ketika menjelang Lebaran. Selain sebagai hidangan, kue nastar pun bisa menjadi bingkisan untuk teman, keluarga, tetangga atau orang-orang terkasih.

Karena kue nastar sangat identik dengan Lebaran, ternyata kue nastar sudah ada sejak jaman penjajahan dahulu lho. Kalian tau gak sih ternyata kue ini  menyimpan sejarah ? Perlu diketahui kue nastar tak lepas dari campur tangan Belanda. Dalam sejarahnya kue nastar berasal dari kata ‘nastar’ yang bahasa belandanya adalah “Ananas/nanas” dan “Taart/tart/pie”. 

Pada awalnya kue nastar merupakan kue olahan yang berasal dari belanda yang kemudian diperkenalkan ke Indonesia. Belanda membuat kue tart pada Loyang besar dengan diisi selai apel, bluberi dan stoberi. 

Kue ini sangat digemari oleh bangsa Belanda, namun ketika itu pada saat belanda ingin membuat kue tersebut sempat terhalang oleh isian selai buah yang sulit dicari di Indonesia. Sehingga muncullah sebuah ide dengan mengganti buahnya dengan buah yang mudah ditemui di Indonesia yaitu buah nanas. 

Alasan buah nanas menjadi buah yang dipilih karena cita rasanya yang manis dan asam sama seperti rasa yang dimiliki oleh buah apel dan stoberi. Awal kue ini di Indonesia ternyata tak hanya digemari oleh bangsa Belanda, kue nastar juga dijadikan sebagai hidangan kue istimewa dalam perayaan-perayaan besar bagi bangsawan dan priyayi di Indonesia kala itu.

Selain asal mula kue ini yang berasal dari Belanda, kue nastar dianggap memiliki pengaruh dari budaya China. Dimana dalam perayaan budaya imlek kue nastar difilosofikan sebagai bola-bola emas yang membawa keberuntungan. Dalam budaya China, nastar disebut dengan Ong Lai atau buah pir emas. 

Seiring berjalannya waktu, di Indonesia kue nastar sendiri mulai berkembang dan mengalami banyak modifikasi dari bentuknya hingga varian isi dengan berbagai resep yang bervariasi juga. Jika di belanda diolah dalam Loyang besar, di Indonesia dibentuk dengan bulatan kecil-kecil dengan tujuan agar lebih mudah untuk dimakan. 

Tak hanya bentuk bulat-bulat yang disajikan, dengan berjalannya kemajuan teknologi kue nastar bisa menjadi kue kering dengan harga mahal yang mencapai ratusan ribu hingga jutaan rupiah karena bentuknya yang unik-unik sekali. 

Contoh bisa dilihat di Social Media Twitter dengan akun fanbase food yakni @FOOD_FESS, dimana ada seseorang yang membuat nastar dengan berbentuk binatang anjing dan disingkat menjadi ‘Nasjing’ atau Nastar Anjing, lalu berbentuk binatang babi yang disingkat menjadi ‘Nasbi’ atau Nastar Babi. Tentu sangat menarik bukan?

Dan kenapa sih kue nastar harus selalu ada di setiap Lebaran? Se-istimewa apa sih kue nastar? Nah, dikarenakan memang rasanya seperti ada yang kurang dan tak lengkap jika tanpa kue nastar yang sudah begitu menyatu dengan lidah dan tradisi orang Indonesia dari kue ini memang enak dan lembut saat dimakan. 

Ditilik dalam sejarahnya di Indonesia pun kue nastar yang kerap dijadikan makanan istimewa pada hari perayaan-perayaan tertentu oleh para bangsawan maupun priyayi. Hal ini juga sebagai faktor mengapa nastar menjadi kue kering utama pada saat Lebaran secara turun-temurun. (*/) 

  • whatsapp
  • twitter
  • facebook
  • remix
Penulis

Anggi Frima

Anggi Frima Damayanti Mahasiswi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia. Lahir pada tanggal 1 Januari 2001 di Bogor, Jawa Barat. Mahasiswi dengan hobby rebahan yang kini mulai belajar untuk menulis.