Esensi

HAL-HAL YANG PERLU LO PERSIAPKAN UNTUK BISA KPR RUMAH DI USIA MUDA feat. MARIO GENESIS

Dalam episode Frodcast berjudul “CARA MUDAH MEMBELI RUMAH DI USIA MUDA”, Mario sharing-sharing tentang KPR rumah bareng Franky dan Ronald. Simak ceritanya di sini, Civs!

title

FROYONION.COMHayo, siapa di sini yang cita-citanya pengen punya rumah di usia muda? Pada episode Frodcast berjudul “CARA MUDAH MEMBELI RUMAH DI USIA MUDA” hari Jum’at (2/9) kemarin, Mario Genesis ditemani Haris Franky dan Ronald Fransiskus membagikan kiat-kiat KPR rumah. Berguna banget nih ilmunya, terutama buat lo yang udah capek ngekos dan pengen mempersiapkan tempat tinggal sebelum menikah, Civs!

Mario bercerita bahwa doi memilih KPR rumah di daerah Cisauk, Tangerang karena saat ini kawasan Cisauk sedang dikembangkan secara masif oleh salah satu developer ternama. Kemudian, nilai tanah dan bangunan di Cisauk dirasa masih ‘masuk’ di budget doi, ketimbang mengambil KPR rumah di sekitaran Bintaro ataupun Jakarta yang harga tanah serta bangunan bisa lebih dari Rp2 miliar. Opsi daerah lain yang dirasa masih cukup murah di sekitaran Tangerang adalah BSD, Serpong, dan Parung.

Nah, opsi tempat jadi salah satu hal fundamental yang perlu lo persiapkan ketika mengambil opsi KPR. Pastikan lo mengambil rumah yang sesuai dengan budget, mudah untuk mengakses transportasi umum, serta daerahnya berpeluang dikembangkan jadi area yang lebih besar dalam beberapa tahun ke depan.

Setelah lo punya beberapa opsi daerah tempat tinggal, kemudian lo harus melakukan survei secara langsung. Usahakan untuk cari perumahan yang lagi open house. Karena biasanya akan ada banyak promo menarik yang disajikan developer-developer ketika lagi open house, Civs.

Intinya, carilah daerah yang lagi dibangun besar-besaran dan bakal ramai di masa depan karena nantinya rumah itu bisa jadi aset yang menguntungkan untuk keluarga lo.

Perihal budgeting, Mario menggunakan sistem checkpoint, di mana doi akan menabung sampai nominal tertentu, dan kemudian tinggal menyesuaikan dengan nilai tanah yang cocok dengan tabungannya aja.

“Tabungannya dibikin checkpoint, jadi bakal merasa aman kalau nyentuh nominal sekian, habis itu, tinggal di-compare aja sama harga rumahnya,” jelas Mario.

Terus, tabungannya itu biasanya dipergunakan sebagai DP, booking fee, biaya akad, serta biaya-biaya ‘kecil’ lainnya di masa awal KPR. Sering jadi pertanyaan di kepala orang-orang yang mau KPR rumah, “Mending DP gede atau kecil, ya?”

Nah, kalau perihal DP, semuanya tergantung dengan strategi lo masing-masing. Kalau lo membutuhkan amunisi keuangan untuk menjalankan usaha, atau lo mau sambil ‘ngisi-ngisi’ perabotan rumah, lo bisa ambil DP kecil aja. Rentangnya di angka 5–10% dari harga rumah, Civs.

Sebaliknya, kalo lo pengen cicilan bulanan jadi lebih ‘enteng’, atau pengen gaji bulanan lo nggak terlalu terbebani sama cicilan, lo bisa ambil opsi DP gede di awal. Kalau kata Mario, opsi DP maksimal ada di angka 30% dari harga rumah.

Hal yang nggak kalah penting adalah jangan termakan trik marketing developer, kebanyakan waktu, marketing perumahan bakal membuat lo merasa seakan-akan rumah impian lo bakal direbut orang lain kalo lo nggak secepatnya bayar DP dan booking fee

Hal ini patut diwaspadai, jangan sampai keputusan lo dipengaruhi sama hal-hal kayak gini, tetap fokus dan pikirkan matang-matang karena cicilan KPR itu bisa ‘merenggut’ kebebasan finansial lo selama bertahun-tahun, so, believe in yourself aja.

Selanjutnya, sebelum KPR rumah lo bisa di-approve sama pihak Bank, mereka akan melakukan BI Checking dulu nih. Apa sih BI Checking itu?

Menurut KompasBI Checking atau bisa juga disebut “SLIK OJK” adalah catatan informasi terkait riwayat debitur bank dan lembaga keuangan lainnya, dalam hal ini terutama informasi mengenai lancar atau tidaknya pembayaran kredit.

Mudahnya, riwayat kredit lo akan dicek sama pihak Bank, kalau lo pernah mengalami kredit macet / telat membayar cicilan, maka bisa dibilang kesempatan lo untuk KPR itu akan jadi semakin kecil. Kredit di sini nggak cuma berasal dari leasing, atau kartu kredit, tapi juga PayLater, lho! Jadi, pastiin lo selalu tepat waktu kalau bayar cicilan PayLater, biar lo nggak sulit ketika ngajuin KPR ke Bank di kemudian hari, Civs.

Selain pengecekan riwayat kredit, rekening koran lo selama 3–6 bulan ke belakang juga akan dicek, fungsinya untuk melihat pengeluaran lo selama durasi itu, apakah boros / nggak. Ini bisa jadi pertimbangan yang kuat bagi pihak Bank untuk approve KPR lo atau nggak, percuma kalau gaji lo besar, tapi pengeluaran lo besar juga, pihak Bank nggak akan mau approve KPR karena lo berpotensi kredit macet di kemudian hari.

Juga soal gaji, Mario cerita bahwa pihak Bank akan menilai pengajuan KPR lo aman ketika cicilan KPR bulanan lo nggak melebihi dari 30% gaji pokok per bulan. Artinya, lo harus punya gaji pokok kurang lebih 3x lebih besar ketimbang cicilan bulanan, dan sifatnya harus sustain. Dari sini, lo bisa tahu bahwa freelance nggak termasuk ke dalam gaji pokok, karena sifatnya yang nggak pasti ‘dapat’ setiap bulan, juga nominalnya fluktuatif.

Terakhir nih, di luar urusan budgeting, lo perlu menegaskan motivasi lo untuk KPR rumah, karena dari pengalaman Mario, saat itu pihak Bank menanyakan motivasi doi dalam mengambil KPR. Tips dari Mario adalah usahakan menjawab dengan sejujur-jujurnya, nggak perlu dilebih-lebihkan, Civs.

Banyak banget pertimbangan-pertimbangan yang harus dipikirkan ketika kita mau memiliki rumah, terlebih melalui proses KPR. Dari apa yang udah Mario lalui, seenggaknya ada beberapa hal mendasar yang mungkin belum lo pikirkan sebelumnya, tapi bisa jadi fatal kalau lo kurang persiapan.

Untuk tips-tips lebih lengkap dari Mario, lo bisa langsung dengerin di Frodcast aja yak! Semangat mencari cuan, demi rumah masa depan~ (*/)

BACA JUGA: SEGINI NOMINAL GAJI YANG MILENIAL BUTUHKAN UNTUK BISA KPR RUMAH ‘MURAH’

  • whatsapp
  • twitter
  • facebook
  • remix
Penulis

Garry

Content writer Froyonion, suka belajar hal-hal baru, gaming, dunia kreatif lah pokoknya.