
Nyatanya, untuk beberapa selebriti. Jodoh mereka bukan di tangan tuhan, melainkan di tangan para shippers.
FROYONION.COM - Di media sosial, kita seringkali menemukan istilah-istilah baru di dalamnya. Mulai dari istilah yang merujuk terhadap definisi tertentu sampai ke istilah yang meaningless tapi seru aja untuk dijadikan bahasa percakapan sehari-hari.
Dari sekian banyaknya istilah yang berada di media sosial, terdapat satu istilah yang kini sudah menjadi sebuah fenomena yang bisa dibilang jadi pedang bermata dua jika digunakan secara berlebihan. Dan istilah tersebut bernama “Shipping”.
Shipping di sini bukan dalam artian jasa antar barang, melainkan sebuah istilah yang biasa digunakan untuk “menjodohkan” salah seorang sosok dengan sosok lain yang notabenenya adalah sosok selebriti ataupun karakter fiksi dari sebuah acara ataupun suatu karya.
Penggunaan istilah ini bisa dijumpai melalui kalimat-kalimat seperti:
“Akhirnya kapal “A” dan “B” berlayar juga. Nggak sia-sia gua nge-ship mereka selama ini.”
Atau
“Seol Da Mi itu lebih cocok sama Han Ji Pyeon daripada sama Nam Do San. Pokoknya gua tim Han Ji Pyeon.”
Intinya, shipping pada umumnya emang digunakan oleh fans sebagai bentuk kecintaan mereka terhadap seorang sosok selebriti ataupun sosok-sosok dalam sebuah acara tv maupun suatu karya dengan cara menjodohkan sosok tersebut dengan sosok lain yang ideal bagi mereka. Dan orang yang melakukan shipping biasa disebut dengan “shippers”.
Lebih lanjut, shipping menurut Christine Scodari dan Jenna L. Felder dalam penelitian yang berjudul “Creating a Pocket Universe: ‘Shippers’, Fanfiction, and The X-Files Online” mendefinisikan shipping sebagai sebuah istilah yang diambil dari kata “relationshipping”.
Menurut Christine dan Jenna, shipping sendiri merupakan sebuah bentuk investasi hati yang dilakukan oleh seorang fans terhadap dua sosok yang mereka anggap cocok untuk menjalin hubungan sebagai pasangan. Dengan harapan, investasi hati mereka akan terealisasi sebagai sebuah kenyataan.
Pada dasarnya shipping ini adalah sebuah fenomena dimana seorang fans menjodoh-jodohkan sosok idolanya dengan idol lain dengan berbagai alasan. Mulai dari chemistry yang dianggap sangat klop, penampilan fisik yang dianggap saling melengkapi, sampai ke alasan-alasan yang sebenarnya yang sebenarnya nggak punya keterkaitan tapi selalu mereka coba untuk paksakan.
Yes, awalnya shipping bisa dibilang menjadi sebuah fenomena yang ada untuk memuaskan kebutuhan seorang penggemar terhadap sosok idola mereka. Akan tetapi, shipping lambat laun menjadi sebuah fenomena yang nggak jarang bikin orang risih dengan adanya fenomena ini. Nggak cuma sosok idola yang merasa risih dengan fenomena shipping, nyatanya beberapa fans lain pun merasa risih juga dengan fenomena ini.
Lantas, mengapa pada akhirnya shipping menjadi sebuah fenomena yang seringkali dianggap cringe dan juga mengganggu?
Seperti yang sudah dijelaskan sebelumnya, shipping adalah suatu kegiatan yang dilakukan oleh fans terhadap sosok idolanya. Dan umumnya, ketika kita berbicara mengenai sosok “idola”, industri yang terkait tentunya adalah industri hiburan.
Jika dirunut dari sejarah kemunculannya, fenomena shipping sudah ada sejak tahun 1960. Dimana saat itu salah satu series terkenal yaitu “Star Trek” memunculkan fenomena shipping antara “Kirk” dengan “Spock” yang sampai memiliki sebutan tersendiri, yaitu “K/S” atau “K Slash S”.
Di era sekarang, shipping bisa dijumpai bahkan di Indonesia. Salah satunya seperti “Andin” yang diperankan Amanda Manopo dan “Aldebaran” yang diperankan oleh Arya Saloka di sinetron “Ikatan Cinta”.
Sehingga bisa dibilang, fenomena shipping ini biasa dilakukan terhadap sosok-sosok karakter dalam sebuah film, acara TV, anime, manga, dan lainnya. Tapi nggak jarang juga, sosok-sosok nyata seperti artis, penyanyi, ataupun idol juga menjadi target shipping.
Dan sebenarnya, fenomena shipping sendiri seringkali mendapat tanggapan baik dari idola ataupun kreator dari suatu acara tertentu. Sebagai contohnya ada dalam anime atau manga. Dimana seringkali karakter-karakter yang di-ship diberikan adegan romantis yang terkhusus dibuat untuk memuaskan keinginan shippers. Atau sosok-sosok selebriti atau idol K-Pop yang sengaja berfoto bersama untuk memuaskan keinginan para shippers.
Pada dasarnya, fenomena shipping sebenarnya bisa menjadi keuntungan tersendiri bagi selebriti ataupun kreator dari suatu acara. Seperti rating, engagement, popularitas, branding, dan lain sebagainya.
Tapi di satu sisi, shipping yang dilakukan para shippers ini juga seringkali membuat selebriti atau kreator suatu acara juga merasa risih dan kesal. Kenapa?
Salah satu alasan mengapa beberapa orang ataupun fans merasa shipping merupakan suatu hal yang cringe dan menyebalkan adalah shippers yang seringkali memaksakan shipping yang mereka lakukan menjadi kenyataan.
Banyak sosok selebriti yang akhirnya merasa shipping justru merusak chemistry yang mereka miliki dengan selebriti lain. Sebagai contoh adalah, shipping yang dilakukan oleh fanbase One Direction terhadap Harry Styles dengan Louis Tomlinson dengan sebutan “Larry Stylinson”.
Perilaku shipping berlebihan ini dilakukan sampai di tahap membuat konspirasi terkait hubungan Harry dengan Louis. Dalam wawancara yang dilakukan oleh The Sun, Louis merasa terganggu dengan shipping ini. Dan dari adanya shipping yang ditujukan terhadap dirinya, Louis pun seringkali merasa canggung dengan Harry.
Banyak dari shippers juga yang benar-benar memaksakan pasangan shippingnya untuk bisa menjadi kenyataan. Misalnya, ada satu artis yang bermain dengan artis lain dalam sebuah film, ketika shippers ini merasa kedua artis ini cocok untuk menjalin hubungan di dunia nyata, nggak jarang mereka memaksakan hubungan tersebut terjadi di dunia nyata. Dan pemaksaan ini seringkali di tahap sampai menghujat pasangan asli dari sosok artis tersebut.
Shipping juga seringkali justru merusak fanbase atau komunitas artis atau film tertentu. Seringkali banyak orang merasa malas untuk menonton film atau anime dikarenakan fanbase dari film tersebut toxic karena seringkali melakukan shipping secara berlebihan terhadap karakter dalam anime tersebut.
Nyatanya, fenomena shipping nggak selamanya menjadi fenomena yang wholesome, tapi ada kalanya shipping justru menjadi bencana bagi beberapa artis.
Sudah seharusnya para fans paham bahwa nggak semuanya harus sejalan dengan keinginan mereka. Apa yang terjadi di layar kaca, stay di layar kaca. Kehidupan seseorang di televisi nggak melulu sama dengan apa yang ada di dunia nyata. Chemistry yang baik pun nggak melulu berujung menjadi sebuah hubungan serius di dunia nyata. Ada kalanya chemistry yang baik cukup menjadi kebutuhan industri saja.
Nggak ada yang salah sebenarnya dengan shipping. Yang salah adalah ketika shipping dilakukan secara berlebihan sampai mengganggu kehidupan seseorang. Dan satu hal yang terpenting, bukan hak kalian untuk memutuskan pasangan atau jodoh idola kalian. Jadi jangan toxic kalau akhirnya pasangan shipping kalian justru hidup bahagia dengan pasangannya masing-masing. (*/)