Esensi

DI BALIK LAYAR: PEMBUATAN GAME CITAMPI STORIES YANG LOKAL BANGET

Main video game jadi hal yang paling banyak dilakukan sama semua orang dari berbagai generasi. Baik tua maupun muda pasti pernah mencoba melepaskan penat dengan main video game. Siapa sangka kalau ternyata ada loh video game karya anak bangsa. Yuk kita tilik keseruan main game Citampi Stories: Love Life RPG Game yang lokal banget!

title

FROYONION.COMDari kecil mungkin kita udah nggak asing sama yang namanya video game. Kalau lo anak kelahiran 90-an, mungkin lo familiar banget sama Playstation generasi 1 dan 2. Wah, zaman-zaman emas deh itu!

Jadi keinget waktu main bareng sama temen-temen satu komplek di tempat rental PS. Mulai dari Tekken, serangkaian game Final Fantasy, FIFA Soccer 2005, WWF Smackdown yang sempet viral karena bikin kasus smackdown beneran, juga game-game legendaris yang ‘cewek friendly’ kayak Harvest Moon: Back to Nature, Bust a Groove, Simcity 2000, dan CardCaptor Sakura yang anime-nya juga ngehits pada masanya. 

Oh, nggak lupa momen nyatetin cheat GTA yang bisa jadi pemersatu dan pemecah pertemanan kalau cheat-nya salah atau malah catetannya nggak sengaja diilangin. Udah kayak harta karun, deh. 

Kalau lo agak lebih muda sedikit, mungkin lo familiarnya sama game-game di Nitendo DS. Beberapa permainan video yang juga legendaris dan ngebangkitin memori kayak Grand Theft Auto: Chinatown Wars, Chrono Trigger, Mario Kart DS, dan The Legend of Zelda juga ikut mewarnai masa kecil kita. 

Seiring berkembangnya zaman, teknologi juga makin canggih. Video game yang tadinya cuma bisa dimainin secara offline karena harus beli kaset game-nya dulu, sekarang mulai tergantikan sama game-game online. 

Gue inget banget zaman SD, salah satu platform main game daring itu adalah games.co.id. Wah, ngehits banget deh masa itu. Website yang memuat ribuan game daring dengan berbagai macam genre ini sempat jadi buah bibir pada masanya, loh. 

Selain itu kebiasaan anak-anak yang pulang sekolah nongkrong di tempat rental PS sampai dicariin emak, mulai tergantikan dengan nongkrong berjam-jam di warnet. Mulai dari main Point Blank, Counter Strike, juga DotA udah jadi standar gaulnya anak masa itu. Nggak jarang deh kasus tagihan warnet yang sampai ratusan ribu dan bikin emak ngamuk-ngamuk juga. 

Sekarang, video game bisa kita mainkan dengan mudah bahkan tanpa ngeluarin sepeser duit. Karena perkembangan handphone yang makin canggih dengan munculnya smartphone, video game juga jadi bisa diunduh lewat HP aja. Udah banyak banget permainan video yang seru, bagus, gratis pula. Makin bikin industri game laku, apalagi kalau pandemi gini orang jadi butuh banyak alternatif hiburan. 

Nah, siapa sangka kalau ternyata Indonesia juga punya loh karya video game yang nggak kalah seru. Namanya adalah Citampi Stories, Love Life RPG Video Game. Diproduksi oleh Ikan Asin Production, game karya anak bangsa ini jadi salah satu pilihan untuk melepas penat lo. 


ALL BY MYSELF

Kalau penyanyi mendunia, Celine Dion, nyanyi ‘All by myself. Don’t wanna be all by myself’, Banu Adhimuka malah semangat banget ngerjain semua sendiri. 

Banu Adhimuka yang akrab dipanggil Banu adalah orang hebat di balik game Citampi Stories. Tapi sebenernya Banu udah jadi pekerja kreatif sejak 2012 saat ia mendirikan Ikaan Studio di daerah Cimahi, Jawa Barat. 

Ikaan studio yang didirikan Banu menawarkan berbagai jasa seperti pembuatan video game, ilustrasi, animasi, komik, hingga software. Sebagai Founder sekaligus Chief Technical Officer (CTO) Banu juga bertanggung jawab dan bekerja sama dengan 15 orang dalam timnya. 

Setelah membangun Ikaan Studio selama 5 tahun, Banu merasa ingin membuat game sendiri yang dapat dinikmati banyak orang. Akhirnya di tahun 2017, lahirlah Citampi Stories. Game Citampi Stories ini berada di bawah naungan Ikan Asin Production. Tujuan dibedakannya antara Ikaan Studio dan Ikan Asin Production sih supaya nggak kecampur antara urusan bisnis dengan berkarya. 

Nah, kalo lu bertanya-tanya kenapa sih namanya ikan, cowok yang juga hobi masak ini bilang kalau ada filosofi sendiri di balik pemilihan nama tersebut. 

“Ya ikan itu kan lincah dan fleksibel. Selain itu pengucapan ikan juga bisa disebut ‘I can’ (aku bisa). Artinya ya kami pengen selalu optimis, apapun yang kami kerjakan pasti bisa berhasil. Kalau pemilihan nama Ikan Asin Production sendiri karena pengen tetep berbau lokal dan Indonesia banget,” jelasnya.

Memakan waktu kurang lebih 2 tahun untuk benar-benar menyelesaikan game ini, Banu juga kerap kali menghadapi berbagai tantangan. Salah satunya adalah harus kehilangan tim. Awalnya, Ikan Asin Production berisikan 7 orang.  Namun dalam perjalanannya tidak semua hal dapat berjalan mulus. Akhirnya, sekarang Banu memutuskan untuk mengembangkan Citampi Stories sendiri. 

“Kalau ditanya kehilangan tim apakah kendala atau bukan, jelas iya. Tapi saya coba lihat sisi positifnya juga. Di sisi lain, mengembangkan Citampi Stories sendiri terasa lebih lancar. Waktu sama tim memang banyak miss dalam komunikasi. Sekarang karena prosesnya semua saya yang tangani, jadi jauh lebih cepat dan lancar juga,” kata Banu. 

Bapak dengan anak satu ini hingga kini secara telaten masih terus mengembangkan game buatannya ini. Ia sendiri nggak pernah nyangka lho kalau Citampi Stories akan se-booming ini. 

“Jujur saya nggak pernah kebayang kalau Citampi akan se-booming ini. Saya anggap ini keberuntungan. Tapi memang sejak awal saya pengen buat game yang bisa dinikmati sama banyak orang. Saya juga coba untuk angkat hal-hal yang sebenernya Indonesia banget tapi masih jarang diangkat. Saya melihat pasar di Indonesia juga sudah matang jadi saya berani untuk angkat sesuatu yang lokal banget dan dipasarkan di Indonesia dulu sebelum nantinya bisa go international,” jelasnya. 

Selain pembuatan dan pengembangan game yang ‘all by myself’ ternyata pendanaannya juga mandiri. Sebelum iklan-iklan masuk ke dalam game Citampi Stories, satu-satunya sumber cuan yang didapatkan dari game adalah dari in app purchase. Misal, Banu membuat pilihan untuk pemain bisa beli bundle package yang premium supaya pengalaman bermainnya lebih enak. Nah, pembelian para pemain inilah yang jadi sumber cuan pada awalnya. 

Namun Banu berkata kalau masalah cuan bukanlah fokus utamanya dalam membuat Citampi Stories. Yang terutama baginya adalah ingin mengenalkan game karya anak bangsa yang seru untuk dimainkan. 


MENGANGKAT HAL LOKAL

Proses pembuatan game Citampi Stories sendiri sebenernya cukup lama dan melibatkan proses kreatif yang bisa dibilang unik. Berawal dari sesi ngobrol-ngobrol di studio untuk buat game yang Indonesia banget. Dari sesi ngobrol itu akhirnya Banu beserta timnya saat itu melihat-lihat apa yang ada di sekeliling studio mereka. Dari mini market, toko baju, pom bensin, tempat makan, bapak-bapak abis mancing, anak muda malam mingguan di McD, dan lain sebagainya. 

Berbagai tempat yang dekat dengan Banu ini pada akhirnya menjadi sumber inspirasi utama dari lokasi-lokasi yang ada di dalam Citampi Stories. Bahkan nama Citampi sendiri adalah pelesetan dari alamat studionya, Cimahi. Selain tempat, Banu juga menjelaskan bahwa karakter-karakter yang ada di dalam game juga sedikit banyak terinspirasi dari para karyawannya di studio. 

“Kita selalu berusaha untuk lihat apa yang ada di dekat kita aja. Misal tempat-tempat di Citampi itu ngambilnya dari apa yang ada di sekitar aja. Karakter-karakternya juga terinspirasi dari temen-temen di studio. Kita ambil beberapa sifat dan karakter yang unik dan tentunya dihiperbolakan supaya lebih enak untuk dikembangkan. Untuk karakter cewek yang ada di Citampi juga terinspirasi dari kebiasaan orang Indonesia yang suka godain kasir mini market. Saya pikir ini hal unik yang terjadi di hampir seluruh penjuru Indonesia. Makanya saya ambil jadi salah satu jalan cerita di Citampi Stories juga,” cerita Banu yang juga lulusan Desain Komunikasi Visual dari Institut Teknologi Bandung ini. 

Selain itu kalau lo pernah main Citampi Stories pasti lo nyadar kalau cerita awalnya adalah tentang seorang pemuda yang pengen merantau ke kota. Ternyata latar belakang diambilnya cerita ini juga banyak terinspirasi dari kisah anak-anak muda Indonesia. 

“Sebenernya yang coba kita lakukan adalah untuk mengangkat pengalaman-pengalaman yang cuma bisa dialami di Indonesia. Misal kalau di Harvest Moon kan ambil latar pemuda yang diwariskan tanah. Kalau di Indonesia, hal itu kan jarang. Jadi dimodifikasi dan mengambil cerita merantau. Karena banyak kan anak SMA yang abis lulus langsung merantau ke kota besar untuk cari kerjaan, orang tuanya punya utang, bahkan harus menghidupi keluarganya juga. Nah, permasalahan yang lokal ini akhirnya saya jadikan hook dan tantangan dalam game supaya pemain merasa lebih tertantang juga,” katanya. 

Ternyata game Citampi Stories banyak berangkat dari hal-hal lokal yang erat sama Banu sendiri. Keberanian Banu untuk mengangkat hal lokal ternyata jadi dampak baik karena para pemain jadi bisa merasa lebih relate dengan permainan ini. Secara nggak langsung Citampi Stories juga turut menyebarkan budaya unik Indonesia yang mungkin jarang disorot. Hal inilah yang bikin game satu ini makin unik.

Semua inspirasi-inspirasi tadi adalah buah dari proses brainstorming yang dilakukan oleh Banu berulang-ulang kali. Setelah melakukan brainstorming, proses concepting biasa dilakukan untuk mulai menyatukan ide-ide yang terkumpul. Setelah itu barulah masuk ke proses sketching dan developing untuk pembuatan video game. Namun pada kenyataannya, game yang berjenis Role Playing Game ini juga seringkali harus melakukan penyesuaian dalam proses pembuatannya. Tak jarang Banu harus balik lagi ke proses brainstorming jika diperlukan. 

Namun, pada akhirnya setelah melalui dua tahapan pengembangang, game Citampi Stories menjadi salah satu game karya anak bangsa yang banyak diminati oleh berbagai kalangan masyarakat. Keseruan yang dialami saat memainkan game ini juga tak perlu diragukan jika dilihat dari rating yang mencapai 4,6/5 di Play Store dan Apple Store. 

Untuk ke depannya, Banu akan terus berupaya untuk memberikan updates seru supaya pemain nggak bosan. Beberapa sneak peak yang dikasih tahu adalah bakal ada fitur memelihara binatang yaitu anjing dan kucing di next update. Tapi cara dapetin anjing atau kucingnya juga unik nih, karena nggak beli di pet shop tapi adopsi dari jalanan. Unik juga ya!

Banu juga berharap suatu hari nanti Citampi Stories bisa go international. Semoga kisah Banu Adhimuka sebagai pembuat game Citampi Stories dapat menginspirasi kita ya dalam terus berkarya! (*/)

  • whatsapp
  • twitter
  • facebook
  • remix
Penulis

Grace Angel

Sehari-hari menulis dan mengajukan pertanyaan random ke orang-orang. Di akhir pekan sibuk menyelami seni tarik suara dan keliling Jakarta.