Bukan lagi sebuah misteri kenapa mi instan buatan warmindo rasanya lebih enak ketimbang bikinan sendiri. Ternyata, ini alasannya, Civs!
FROYONION.COM - Keberadaan warung makan Ind*mie (warmindo) memang nggak bisa lepas dari tempat tongkrongan anak muda. Menu makanan yang murah meriah, suasana penuh keakraban dari sang pemilik ‘Aa warmindo’, sampai cita rasa semangkuk mi instan yang entah mengapa jauh lebih nikmat.
Di daerah Jakarta sendiri, masyarakat lebih sering menamai tempat makan ini sebagai warmindo. Tapi, di beberapa wilayah lain seperti halnya Yogyakarta, warmindo lebih santer disebut sebagai ‘burjo’, akronim dari bubur kacang hijau. Menu yang dijual juga nggak berbeda jauh dari warmindo yaitu mi instan dan menu pelengkap lainnya.
Berdasarkan pengalaman gue saat dahulu kuliah di Yogyakarta, warmindo itu bagaikan rumah kedua. Penyelamat bagi mahasiswa yang tengah bingung mencari alternatif makanan saat tanggal tua alias duit menipis. Kalau mau hemat, biasanya ya ke warmindo.
Di warmindo, sebenarnya nggak cuma makan mi instan aja, Civs. Lo bisa mencoba beragam menu, di antaranya ada bubur kacang hijau, nasi telur, nasi sarden, nasi goreng, nasi ayam dan aneka olahan mi instan yang terbagi menjadi mi telur, mi kuah, mi goreng, mi dok-dok, magelangan dan lain-lain.
Tapi, walaupun banyak menu makanan yang ditawarkan, tetap ya mi instan ala warmindo itu jadi primadona! Semangkuk mi instan lengkap dengan kuah yang gurih, pedasnya irisan cabai rawit, ditambah dengan telur yang direbus setengah matang dan potongan sawi yang semakin menambah selera.
Oh ya, jangan lupa segelas es teh manis untuk menemani waktu bersantap lo dengan mi instan ala warmindo. Sudah rasanya segar, manis, nggak nyangkut di tenggorokan, pokoknya surga dunia banget deh. Lo cukup merogoh kocek sekitar Rp 9 ribu untuk paket lengkap mi instan plus es teh.
Sampai sini terbesit pertanyaan. Kenapa ya mi instan buatan warmindo lebih enak ketimbang bikinan sendiri? Jawabannya sih penuh spekulasi. Daripada penasaran, yuk kita coba bedah fenomena ini, Civs!
Ternyata ini penyebab pertama kenapa mi instan warmindo itu jadi lebih enak, ya karena air rebusan kuah mi yang nyaris nggak pernah diganti. Sebenarnya kalau sudah berganti hari, ya tetap diganti. Barangkali demi menghemat proses memasak, pemilik warmindo tetap menggunakan air rebusan yang sama.
Kalau lo perhatikan, air rebusan tersebut mengandung sari pati mi instan. Nah, kemungkinan ini yang membuat cita rasa mi instan semakin enak, otentik dan sempurna. Meskipun lo tahu bahwa cara merebus dengan memakai air rebusan yang sama itu kurang sehat, tapi mau gimana lagi, lha wong enak. Hehehe.
Mi instan yang dimasak dengan kuah sedikit atau nyemek bikin lo jadi ngiler ya, Civs? Karena kuah yang sedikit memberikan peluang rasa yang dihasilkan mi instan itu semakin terasa. Bandingkan bila lo masak mi instan dengan kuah yang banyak, rasanya jadi hambar alias anyep.
Kalau kuahnya terlanjur kebanyakan, sebenarnya bisa diakali dengan menambahkan garam. Tapi rasanya malah makin nggak karuan. Mungkin ini jadi alasan kedua mi instan warmindo itu enak ya karena pemberian kuah yang cenderung sedikit, jadi semakin berasa nendang rasanya, Civs!
Umumnya, ketika lo memasak mi instan pastinya diaduk, kan Civs? Justru, di sini letak perbedaannya. Pasalnya, rahasia para pemilik warmindo bisa menyajikan mi instan yang enak, katanya sih berasal dari mi yang nggak diaduk saat dimasak. Rasanya lebih enak dan teksturnya jauh lebih crunchy alias nggak lembek.
Nah, ini bisa menjadi tips bagi lo yang ingin bereksperimen memasak mi instan ala warmindo, jangan terlebih dahulu mengaduk mi instan saat dimasak. Selain itu, jika direbus bersama telur atau potongan daun sawi juga biar tetap utuh dan nggak berantakan.
Coba deh, Civs. Bandingkan, ketika lo menyantap mi instan dengan mangkuk ayam jago dan saat pakai mangkuk biasa, memang sensasinya terasa berbeda ya? Atau mungkin ini hanya perasaan lo aja kalau mitos penggunaan mangkuk bergambar ayam jago itu dianggap benar adanya?
Tapi, secara logika, ukuran mangkuk ayam jago yang cenderung lebih pendek, memang pas banget untuk seporsi mi instan. Jadi, takarannya nggak terlalu kurang apalagi kebanyakan. Seimbang gitu rasanya. Percaya nggak percaya, rasanya juga makin gurih dan mantap!
Selain karena penggunaan mangkuk ayam jago atau cara memasak yang unik, katanya pelengkap mi instan mulai dari sawi, telur setengah matang, cabai rawit, bawang goreng, saus hingga kecap berkontribusi memberikan cita rasa yang unik pada mi instan warmindo.
Kalau kita bandingkan mi instan buatan sendiri di rumah, sepertinya paling lengkap karena tambahan telur, saus cabai dan kecap. Itu aja kalau lo lagi rajin alias nggak mager ketika membuat mi instan. Jadi, percayakan saja soal kelengkapan mi instan warmindo yang bikin rasanya jadi semakin meriah.
Terakhir, ini nih yang bikin mi instan buatan Aa warmindo jauh lebih nikmat karena lo tinggal datang, pesan menu mi instan seusai selera, terus cari tempat duduk, beberapa menit kemudian mi instan yang lo inginkan sudah ada di depan mata. Tanpa repot-repot ke dapur, apalagi drama memisahkan minyak bumbu yang ada di mi instan. Hehehe.
Selain itu, ketika lo datang ke warmindo dalam perut kosong memang diyakini rasa mi instan yang bakal lo santap bakal lebih enak. Ditambah aneka gorengan yang tersaji di warmindo, semakin membuat lo bagaikan tamu kehormatan yang rindu akan cita rasa mi instan warmindo.
Jadi, semakin percaya kan, kalau mi instan warmindo rasanya lebih enak? (*/)