Esensi

3 ALASAN PROFESI STREAMER BISA GESER YOUTUBER

Banyak orang yang berusaha menjadi seorang YouTuber. Padahal di era sekarang, menjadi streamer nyatanya lebih memberikan keuntungan. Ikuti

title

FROYONION.COM - Di era sekarang, internet bukan hanya menjadi tempat hiburan aja Civs. Lo pun bisa mencari uang melalui internet, mulai dari berjualan di E-Commerce, menyediakan jasa freelance, sampai menjadi content creator di suatu platform tertentu. 

Salah satu platform yang sukses menciptakan content creator besar dan sukses adalah YouTube. Dan content creator yang berkarya di YouTube biasa disebut dengan YouTuber.  

Pastinya lo semua udah cukup awam dengan yang namanya YouTuber Civs. Simpelnya, YouTuber adalah orang yang membuat konten, yang kemudian konten tersebut dibagikan di YouTube. 

Di Indonesia sendiri, lo pastinya mengenal berbagai YouTuber terkenal dan besar, dan bahkan mereka ga ragu untuk menjadikan YouTube sebagai pekerjaan utama mereka. 

Dari kesuksesan para YouTuber ini, mulai banyak orang Indonesia yang mencoba menjadi peruntungan dengan ikut menjadi YouTuber. Tapi jelas, menjadi YouTuber ga semudah yang mereka kira.

Karena faktanya, lebih banyak YouTuber yang gagal dibandingkan YouTuber yang sukses. Banyak orang yang menganggap satu-satunya cara menjadi content creator yang besar hanya melalui YouTube dengan cara menjadi YouTuber.

Dan di sinilah mereka salah. 

Menjadi YouTuber bukan satu-satunya cara untuk bisa populer dan sukses di internet. Karena nyatanya, ada cara lain yang menurut gua lebih efektif dan bahkan lebih menguntungkan dibanding menjadi seorang YouTuber di era sekarang.

Cara ini  bisa dibilang menjadi salah satu cara yang lagi “panas-panasnya” di dunia internet. Bahkan orang paling terkenal di YouTube Indonesia sekarang yaitu Windah Basudara, lahir melalui cara ini. 

Cara tersebut adalah dengan menjadi seorang streamer. 

PERKEMBANGAN STREAMERS DI INDONESIA

Civs, beberapa dari lo mungkin belum awam dengan yang namanya streamer. Well, streamer sendiri bisa diartikan sebagai orang yang merekam segala kegiatannya secara live yang kemudian disiarkan di berbagai platform live streaming, seperti YouTube, Twitch, dan platform lainnya. 

Kepopuleran era streamers di Indonesia sebenarnya sudah jauh terjadi sebelum Windah Basudara populer. Tapi memang, era kepopuleran streamers di Indonesia mencapai puncak emang di era Windah Basudara. 

Dari kepopuleran Windah Basudara, mulai banyak lahir streamers baru yang terinspirasi darinya. Dan dari situ pun, perlahan gua merasa bahwa era para YouTuber bisa saja digantikan dengan hadirnya para streamers ini.

Banyak hal yang akhirnya gua berani berargumen demikian, dan salah satu yang menjadi alasan utamanya adalah, gua merasa menjadi streamer memiliki banyak keuntungan jika dibandingkan dengan menjadi YouTuber. Well, apa saja keuntungan itu? 

KONTEN STREAMING YANG BERVARIASI

Ketika ngomongin streamer, orang sering banget mengafiliasikan konten yang mereka buat selalu berkaitan dengan konten gaming

Well, anggapan tersebut ga sepenuhnya benar dan juga salah. 

Karena memang ga bisa dipungkiri, konten live stream yang dilakukan oleh para streamers emang biasanya merupakan konten gaming. Tapi, apakah memang harus melulu konten gaming?

Ya nggak.

Pada dasarnya para streamers ini punya kebebasan penuh akan live stream yang ingin mereka lakukan. Mau mereka main game, ngobrol dengan viewers, atau lainnya selama masih dalam koridor konsumsi publik, ya itu hak mereka. 

Bahkan, gua pernah nemuin live stream yang dilakukan oleh seorang tenaga pengajar, dan live stream tersebut membahas soal-soal atau materi perkuliahan, gua juga pernah liat orang live stream motong kayu, dan berbagai macam kegiatan lainnya. 

Nyatanya, konten-konten yang disiarkan adalah konten-konten yang emang jadi kegiatan sehari-hari si streamersnya. Sehingga, kita sebagai viewers jauh lebih related dengan konten-konten tersebut.

Di sini gua sadar, variasi konten yang ditawarkan oleh para streamers ini pun jauh lebih bervariasi dibandingkan para YouTuber. 

Lo pun pastinya pernah melihat YouTuber yang mencoba jenis konten lain di luar konten utamanya, justru mengalami penurunan dalam jumlah viewers. 

Di sisi lain, para streamers ini mungkin emang konten utamanya main game, tapi ketika mereka live stream hal lain, antusiasme dan jumlah viewers bisa tetap stabil dan bahkan melebihi konten utamanya. Kenapa?

LIVE STREAM JAUH LEBIH INTERAKTIF

Nyatanya, live streaming jauh lebih interaktif dibandingkan konten-konten YouTube yang biasa diproduksi oleh YouTuber. 

Interaksi online yang biasa dilakukan oleh YouTuber biasanya adalah dengan jawabin komen lo di comment section YouTube, bikin konten QnA, bikin, atau bikin mail time kaya Rando. 

Simpelnya, interaksi online yang lo lakukan dengan YouTuber favorit lo, ga dilakukan secara langsung dan real time. Karena bisa aja yang balesin komen lo di YouTube dia adalah admin atau tim dari si YouTuber tersebut, atau bisa aja komen lo yang setahun lalu baru dibales baru-baru ini. Dan di sinilah para streamer sukses mengungguli para YouTuber.

Interaksi yang dilakukan oleh streamer dengan para viewersnya dilakukan secara langsung di waktu yang sama ketika live stream berlangsung.

Interaksi ini bisa lo lakukan dengan cara, nge-chat di live chat yang tersedia di live stream tersebut. Kalau misalnya lo hoki atau emang streamer idola lo interaktif, pasti chat lo langsung direspon. Dan dari sinilah, interaksi antar streamer dan viewers bisa terjadi. 

Selain lewat live chat, buat lo yang bergelimang harta, lo bisa berinteraksi dengan streamer favorit lo lewat donasi via Saweria, SociaBuzz, PayPal, atau aplikasi lainnya. Jadi selain lo berinteraksi dengan streamer favorit lo, lo pun bisa ngasih support via donasi yang lo kirimkan. 

Melalui interaksi yang jauh lebih interaktif inilah yang akhirnya membuat streamer jauh diminati dibandingkan YouTuber. 

Kita sebagai viewers, bisa diberikan kemudahan untuk bisa berinteraksi dengan sosok yang kita suka, dan interaksi tersebut pun memberikan keuntungan baik untuk si streamer maupun viewers.

Para streamer mendapatkan keuntungan via donasi yang diberikan, dan para viewers mendapatkan keuntungan dalam bentuk kepuasan dan rasa senang karena sukses direspon oleh streamer favoritnya. 

PLATFORM YANG LEBIH BERAGAM

Keuntungan lain ketika lo mencoba peruntungan menjadi streamer adalah banyaknya platform live stream yang tersedia. 

Gini, ketika lo decide menjadi seorang streamer, lo pastinya akan memilih platform live stream yang akan lo gunakan untuk live stream

Dan di era sekarang, platform live stream jumlahnya sudah jauh lebih banyak dibandingkan era sebelumnya. 

Jika di era sebelumnya platform live stream yang dikenal hanya Twitch. Sekarang, lo bisa live stream di berbagai platform live stream seperti Twitch, YouTube, dan bahkan media sosial seperti Facebook, TikTok, Instagram pun kini memiliki fitur-fitur yang memungkinkan lo untuk live stream di sana. 

Di sinilah keuntungan yang mungkin paling signifikan untuk para streamers. Misal lo gagal di satu platform, lo bisa mencoba di platform lain. Baru, ketika lo masih gagal di platform lain, mungkin lo bisa mengubah konten live stream lo ke konten yang akan jauh diminati oleh orang-orang di platform tersebut. 

MENJADI STREAMER LEBIH MENGUNTUNGKAN?

Di awal, gua sempat ngasih argumen yang bilang kalau menjadi streamer lebih menguntungkan dibanding menjadi YouTuber. Well, jika kita bandingkan di era sekarang. Gua sangat amat yakin dengan argumen tersebut. 

Mulai dari, variasi konten yang beragam, interaksi fans yang lebih dekat, sampai ketersediaan platform buat gua udah menjadi bukti bahwa menjadi streamer di era sekarang akan lebih menguntungkan dibandingkan menjadi YouTuber. 

Selain itu, dari segi keuntungan finansial, menjadi streamer bagi gua lebih memberikan keuntungan finansial dibandingkan YouTuber.

Mulai dari pendapatan donasi yang jumlahnya kadang bisa di luar nalar, kerja sama brand untuk sponsor, kontrak dengan platform penyedia live stream, sampai ke AdSense dari hasil live streaming yang lo buat. 

Jadi, gua rasa cukup fair untuk mengatakan menjadi streamer jauh lebih menguntungkan dibandingkan menjadi YouTuber. Jadi, daripada menyerah menjadi YouTuber tanpa mencoba hal baru, mungkin akan lebih baik lo mencoba untuk menjadi streamer.

Dengan catatan, ya lo harus berkomitmen dengan pilihan yang lo ambil. Well, sebenarnya ini memang harus lo terapkan di setiap aspek kehidupan lo, yaitu komitmen atas hal yang lo lakukan. (*/)

  • whatsapp
  • twitter
  • facebook
  • remix
Penulis

Radhytia Rizal Yusuf

Mahasiswa semester akhir yang hobi menonton anime dan memiliki ketertarikan dalam berbagai budaya populer seperti, anime, J-pop, K-Pop