Kreatif

KEBANYAKAN IMPOR, JOKOWI DESAK GENJOT BELANJA PRODUK DALAM NEGERI DI E-KATALOG

Pengadaan barang/jasa yang ada di pemerintahan kita saat ini ternyata bisa menyerap banyak produk buatan industri kreatif Indonesia. Lewat sebuah online platform ‘E-Katalog’, diharapkan penyerapan produk dalam negeri bisa lebih maksimal dan bisa membantu menyejahterakan para aktor-aktor di dalamnya.

title

FROYONION.COM - Menteri Pariwisata dan Ekonomi KreatifSandiaga Uno, mendukung perkembangan dunia kreatif di Indonesia dengan mendesak pemerintah untuk memaksimalkan platform belanja online buatan LKPP (Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah) yang bernama E-Katalog.

Tujuan dari pengembangan platform ini yaitu untuk memastikan penyerapan konsumsi produk dalam negeri untuk segala bentuk pengadaan barang dan keperluan pemerintahan kita, Civs.

APA SIH FUNGSI DARI E-KATALOG?

Tampilan homepage dari website E-Katalog milik LKPP. (Sumber: e-katalog.lkpp.go.id)

E-Katalog itu sendiri adalah satu-satunya online platform yang menyediakan berbagai macam produk dari berbagai jenis komoditas yang dibutuhkan sama pemerintah. Mulai dari alat laboratorium, alat-alat kesehatan, peralatan elektronik, sampe ke kendaraan kayak motor roda tiga yang biasa dipakai untuk mengangkut sampah di jalanan.

Barang-barang ini tentunya disediakan sama vendor dari dalam negeri. Maka dari itu, Sandiaga Uno pada hari Jumat kemarin (25/3), sangat mengharapkan dukungan dari pemerintah, khususnya LKPP sebagai lembaga penyedia pengadaan, untuk bisa memaksimalkan 17 sub-sektor industri ekonomi kreatif Indonesia supaya bisa ikut menjual produk-produk yang mereka miliki kepada pemerintah lewat platform ini.

“Pembelian dan pemanfaatan produk domestik yang dilakukan lewat E-Katalog dan olshop berpotensi meningkatkan pertumbuhan ekonomi hingga 1,7 persen,” kata Sandiaga, dikutip dari Antara News.

BACA JUGA: GLENN MARSALIM: “PRIORITASKAN PEMBANGUNAN EKOSISTEM DAN STANDARISASI UMKM”

Lebih lanjut, Sandiaga bilang bahwa alokasi pengadaan barang di kantor pemerintahan harus melibatkan produk dari Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) sebanyak 40 persen.

Keterlibatan industri kreatif Indonesia ini dirasa sangat penting, mengingat di tahun 2021 aja terhitung ada lebih dari 12 juta UMKM digital di Indonesia, dan angka ini naik hingga jadi 17 juta UMKM di tahun ini.

Sejauh ini, barang-barang yang disediakan di E-Katalog masih terbatas barang-barang tangible (berwujud) kayak wastra (kain tenun / batik untuk seragam pemerintah), lalu elektronik, dan sebagainya.

Belum ada barang-barang intangible atau jasa yang disediakan di E-Katalog. Ke depannya, sub-sektor ekonomi kreatif Indonesia kayak fotografi / art show juga diharapkan bisa muncul di E-Katalog.

Sandiaga juga menginformasikan kepada Presiden Joko Widodo bahwa jajarannya di Kemenparekraf bakal terus memastikan para ‘aktor-aktor’ di ekraf, industri kreatif, dan UMKM dapat lebih banyak terserap di E-Katalog di kemudian hari. 

AMBISI JOKOWI UNTUK MEMAJUKAN UMKM

Di sisi lain, Presiden Joko Widodo berharap agar proyek E-Katalog ini bisa segera rampung dan disempurnakan di tahun ini. Dirinya berharap agar setidaknya ada 1 juta UMKM digital yang bisa mengisi slot kosong di E-Katalog.

Awalnya, ambisi Jokowi terhadap pengembangan E-Katalog ini didasari oleh kemarahannya terhadap jajaran instansi dan badan usaha pemerintah yang ‘menghambur-hamburkan’ uang APBN, APBD, hingga BUMN untuk membeli produk-produk dari luar negeri.

Menurut CNNIndonesia, barang-barang yang dibeli oleh instansi dan badan usaha pemerintah itu padahal masih bisa dibeli dari dalam negeri. Contohnya ada seragam kantor, ATK, dan juga alat berat kayak traktor.

Anggaran belanja yang didapat oleh pemerintah pusat itu sebanyak Rp526 triliun, daerah Rp535 triliun, dan BUMN Rp420 triliun.

Bayangkan kalo anggaran sebesar itu untuk 40%-nya dialokasikan untuk membeli produk dalam negeri, pastinya bisa membantu meningkatkan pertumbuhan ekonomi nasional sekaligus membuka kesempatan yang luas bagi para pelaku UMKM untuk bisa maju dan menyejahterakan hidupnya.

Jadi, wajar aja kalo proyek E-Katalog ini didorong sedemikian kuatnya dari sisi Kemenparekraf dan juga dari sisi Jokowi. Semoga dengan penyempurnaan platform ini, industri ekonomi kreatif Indonesia jadi semakin maju dan semakin banyak SDM yang terserap di dalamnya. (*/)

BACA JUGA: CARA UNIK ANAK-ANAK INDUSTRI KREATIF UKRAINA KAMPANYE CEGAH PERANG DUNIA III

  • whatsapp
  • twitter
  • facebook
  • remix
Penulis

Garry

Content writer Froyonion, suka belajar hal-hal baru, gaming, dunia kreatif lah pokoknya.